FAKTOR KESIMPULAN Kebijakan Amerika Serikat dalam mendukung kemerdekaan Sudan Selatan Tahun 2011

A. Perang Sipil Pertama 1955 -1972

Pada tahun 1947, Inggris yang ketika itu merupakan kolonial di Sudan memutuskan bahwa Sudan bagian Utara harus bersatu menjadi suatu negara dengan Sudan bagian Selatan. Keputusan Inggris saat itu merupakan suatu kesalahan, karena kedua bagian Sudan ini sangatlah berbeda latar belakang terutama dalam hal agama dan ras serta suku. Sudan bagian Utara yang dihuni oleh orang-orang ras Arab yang mempraktikkan ajaran Islam, sedangkan bagian Selatan yang mempunyai beragam etnis dan budaya Afrika merupakan penganut agama Kristen. 43 Sudan merupakan negara yang merdeka pada tahun 1956 atas kekuasaan Anglo Mesir. Sejak kemerdekaannya, Sudan tidak lepas dari konflik kecil yang yang selalu muncul. Hal ini disebabkan oleh pemerintah pusat di Khartoum Utara lebih mendominasi pemerintahan karena dahulu sebagian besar kolonial menetap di Utara. Dengan posisi pemerintahan yang berada di wilayah Utara membuat masyarakat Selatan menjadi khawatir dengan ketidakadilan pemerintah karena dalam pemerintahan yang berisi 800 kursi, hanya enam yang diisi oleh Sudan bagian Selatan. Dengan posisi pemerintahan yang didominasi oleh Sudan mengakibatkan kesenjangan pembangunan di kedua wilayah. 44 Akibat pemerintahan yang didominasi oleh Utara, sebagian besar politik Sudan juga sering mengeluarkan kebijakan yang memaksa wilayah Selatan agar sesuai dengan pemerintah pusat yang berada di Khartoum, walaupun mereka berbeda 43 Nelson Moro, “Governance of Oil Resources and the Referendum in Southern Sudan”. 44 Lauren Ploch Blanchard, “Sudan and South Sudan: Current Issues for Congress and U.S Policy,” Congressional Research Service, 5 Oktober 2012, 6. pendapat. Perbedaan ini diperparah oleh perbedaan ras, budaya, dan agama di Sudan. Pemerintah Khartoum yang didominasi ras Arab, mencoba mengIslamkan pedesaan yang berbeda agama serta kelompok etnis yang merasa terpinggirkan oleh pemerintah pusat. 45 Sudan diperintah oleh Front Nasional Islam NIF, sebuah rezim Islam di bawah Presiden Omar Al-Bashir yang memiliki powerbase terutama di wilayah Utara yang beretnis Arab dan beragama Islam. Wilayah Pusat dan Selatan dihuni oleh kelompok yang berbeda, dengan campuran bahasa Afrika, yang berasal dari kelompok beragama Kristen dan Animisme. 46 Ketidakpuasan wilayah Selatan atas diskriminasi pemerintah Khartoum memicu pemberontakan untuk melawan pemerintah Khartoum. Telah berulang kali penduduk Selatan berusaha untuk mendapatkan otonomi yang signifikan atau kemerdekaan dari Khartoum, namun mereka yang tidak mendapatkan haknya dan terpaksa berjuang dengan menggunakan senjata untuk mencapainya. 47 Kelompok dari wilayah lain yang tidak hanya dari Selatan, juga memulai aksinya terhadap pemerintah dengan mengikuti alasan yang sama dengan Selatan. Sebagian besar kelompok-kelompok lain akhirnya bergabung dengan pemberontak Selatan. 48 45 Lauren Ploch Blanchard, “Sudan and South Sudan,” 6. 46 Tim Youngs, “Sudan: conflict in Darfur”, research paper 0451, House of Commons Library , 23 Juni 2004, 7. 47 Tim Youngs, “Sudan: conflict in Darfur”, 7. 48 Lauren Ploch Blanchard, “Sudan and South Sudan,” 6.