Perang Darfur Tahun 2003 Perang Sipil Kedua 1983-2005

Sudan People’s Liberation Army SPLA dan Darfur Liberation Font DLF. Dari sinilah terbentuk milisi Sudan People’s Liberation Movement SPLM pada Maret 2003. 64 Janjaweed mulai menjadi jauh lebih agresif pada tahun 2003, setelah dua kelompok pemberontak non-Arab mengangkat senjata melawan pemerintah Sudan dan menuduh penganiayaan yang dilakukan oleh rezim Arab di Khartoum. Menanggapi aksi pemberontak Selatan, Milisi Janjaweed mulai menjarah kota-kota dan desa-desa yang dihuni oleh suku-suku Afrika yang menjadi anggota tentara pemberontak yang berasal dari suku Zaghawa, Masalit, dan Fur. 65 Krisis di Darfur melibatkan pemerintahan Khartoum serta Omar Al-Bashir sebagai Presiden yang membuat kebijakan untuk menyerang etnis afrika Darfur melalui Milisi Janjaweed. Kelompok pemberontak Darfur, seperti Sudanese Liberation MovementArmy SLMA, Formerly Darfur Liberation Front DLF, serta Justice and Equality Movement JEM banyak menjadi korban akibat serangan yang dilakukan oleh pemerintah Khartotoum. Korban jiwa di Darfur mencapai 300.000 orang tewas dan dua juta orang mengungsi. 66 Pada tahun 2005, setelah negosiasi panjang, kesepakatan damai ditandatangani antara pemerintah di Khartoum dan para pemberontak di Selatan. 64 Robert O Collins, “Disaster in Darfur”, The Gregg Centre vol 26, No 2, [Jurnal on-line], 2006, tersedia di http:journals.hil.unb.caindex.phpJCSarticleview4511 diakses pada 24 Juli 2014, h, 39 65 Brendan Koerner, “Who Are the Janjaweed? “, 19 Juli 2005, tersedia di http:www.slate.comarticlesnews_and_politicsexplainer200407who_are_the_janjaweed.html diakses pada 10 Agustus 2014. 66 “The United States and South Sudan: A Relationship Under Pressure”, Council of American Ambassadors [artikel on-line] tersedia di http:www.americanambassadors.orgpublicationsambassadors-reviewfall-2013the-united-states- and-south-sudan-a-relationship-under-pressure ; Internet; diakses pada 15 Agustus 2014. Hasilnya adalah pihak Sudan Selatan akan memiliki otonomi sendiri selama enam bulan dan akan memisahkan diri dengan dilakukannya referendum untuk voting apakah Sudan Selatan masih tetap bagian dari Sudan atau akan memisahkan diri. Kekayaan alam berupa minyak di perbatasan akan dibagi dua 50:50 untuk kedua Sudan setelah referendum.

C. Sikap Amerika Serikat

Pada konflik dan pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah Sudan khususnya di Darfur, sikap marah Amerika Serikat kepada pemerintah Sudan semakin besar. Menteri Pertahanan Amerika Serikat serta Mahkamah Pidana Internasional ICC mendakwa presiden Sudan, Omar Al Bashir, atas dugaan sebagai penjahat perang karena telah bertanggung jawab atas dukungan dengan mempersenjatai milisi Janjaweed untuk membakar desa-desa, memperkosa wanita, dan membunuh orang-orang dari suku Afrika Darfur. 67 Hal ini berbeda dengan yang dikatakan oleh Prof. Amani Lubis selaku pengamat Kawasan Timur Tengah dan Afrika, Beliau mengatakan bahwa milisi Janjaweed sudah menaati hukum perang dengan tidak menyerang anak dan wanita. Banyak pemberitaan barat memberikan informasi yang mengandung unsur propaganda untuk memojokkan Sudan. Hal ini dilakukan oleh Amerika Serikat karena terdapat kepentingan yang besar pada konflik ini. 68 67 “The United States and South Sudan”. 68 Wawancara, terdapat pada lampiran 1. Krisis di Darfur membawa dampak yang sangat besar bagi hubungan Amerika Serikat dan Sudan. Hubungan Sudan dan Amerika Serikat yang merenggang ketika pemerintah Sudan secara tegas membantu memberikan tempat bagi Osama bin Laden pada 1990 di Sudan serta membantu kelompok teroris untuk membunuh Hosni Mubarak. Sanksi yang diberikan Amerika Serikat ketika itu adalah pemutusan hubungan kerjasama karena Sudan dinyatakan sebagai negara sponsor terorisme. Dengan hal itu, Sudan dapat menjalin kerjasama kembali dengan Amerika Serikat meskipun kongres tetap melanjutkan pemberian sanksi terhadap pemerintah Sudan. 69 Amerika Serikat tidak akan membiarkan Sudan akan jatuh kepada genosida lebih dalam seperti yang terjadi di Rwanda. Genosida membawa Amerika Serikat memberikan respon yang mendalam, khususnya pada masyarakat Amerika Serikat mengingat kenangan atas holocaust dan kegagalan dalam bertindak di Rwanda. 70 Amerika Serikat berupaya mendukung kebijakan yang membuat konflik Sudan mereda agar Sudan Selatan dapat mencapai kemerdekaannya. Dengan jumlah korban jiwa mencapai 300.000 jiwa, berbagai kecaman datang dari berbagai negara. Amerika Serikat lewat pernyataan Presiden Bush dalam pidatonya untuk mengecam sikap Sudan. Kemudian juga Amerika Serikat merespon konflik ini dengan memberikan sejumlah bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di 69 Lyman, “Negotiating Peace in Sudan”. 70 Lyman, “Negotiating Peace in Sudan”. Sudan Selatan yang harus mengungsi karena rumah mereka terkena dampak langsung dari konflik tersebut. 71 Upaya perdamaian Amerika Serikat untuk melaksanakan perdamaian dengan lancar dilakukan dengan menjanjikan kebijakan normalisasi hubungan Amerika Serikat dengan Sudan serta mencabut Sudan sebagai negara sponsor terorisme. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi keburukan yang akan terjadi dikemudian hari. Dalam proses ini, kongres juga memberikan kebijakan yang akan menciptakan perdamaian pada proses perdamaian yang akan dilakukan pada 2011. 72 Urusan wilayah minyak menjadi salah satu penyebab konflik di Sudan. Kilang minyak yang dikuasai oleh Sudan ketika pertama kali ditemukan dahulu, dimonopoli oleh pemerintah Sudan sehingga menjadi sengketa ketika dua negara ini berpisah. Sudan mulai mengekspor minyak mentah pada tahun 1990, aliran minyak Sudan melewati wilayah Selatan, sehingga Selatan mengklaim keberadaan minyak tersebut adalah miliknya. 73 Tingkat produksi minyak Sudan mencapai 490.000 per barel setiap harinya. Ini merupakan sumber terbesar pendapatan untuk Sudan. Ketergantungan Sudan pada pendapatannya yang berasal dari minyak menjadikan persoalan sengketa 71 Kevin Peraino, “Is Massive U.S. Aid Helping South Sudan?”, September 2010, tersedia di http:www.newsweek.commassive-us-aid-helping-south-sudan-72101 diakses pada 13 Juli 2014. 72 “The United States and South Sudan”. 73 Lyman, “Negotiating Peace in Sudan”. minyak ini menjadi hambatan yang serius. 74 Dari hal ini, Amerika Serikat juga memberikan usulan-usulan mengenai minyak pada kedua Sudan. Sikap Amerika Serikat terhadap konflik di Sudan menjadi serangakaian kebijakan yang mengarah pada kecaman atas apa yang terjadi di Sudan. Selain itu