Amil Zakat LAZ di seluruh Indonesia..
4
Kerjasama yang dilakukan antara lain, yaitu: mengadakan seminar, simposium dan kerjasama dalam aksi di lapangan.
Seperti yang dilakukan ketika terjadi bencana banjir bandang di Wasior, LAZ-LAZ dan BAZ-BAZ yang berada di naungan FOZ bersama-sama menyumbangkan
dananya patungan untuk penanggulangan bencana tersebut. Dengan kerjasama seperti ini, maka biaya ongkos yang dikeluarkan lebih hemat dan bantuan akan
tersalurkan lebih cepat dan terorganisir. Dengan adanya FOZ, lembaga-lembaga zakat dapat bertukar pikiran dan berdiskusi tentang berbagai hal anatara satu lembaga
dengan lembaga lainya. Agar setiap permasalahan yang dihadapi dapat diatasi dengan baik.
Kendala yang dihadapi saat ini oleh lembaga-lembaga zakat adalah tidak adanya program bersama untuk pemberdayaan zakat di Indonesia, sehingga sasaran
penyaluran zakat saat ini belum merata. Hal ini terlihat jelas dari tidak adanya peta wilayah bersama, masing-masing lembaga memiliki wilayah-wilayah tersendiri dan
program-program kerja masing-masing. Jika hal ini tidak cepat diatasi, maka sulit untuk mewujudkan tercapainya tujuan zakat itu sendiri, yaitu pengentasan
kemiskinan di masyarakat.
4
FOZ, “Profil Forum Zakat ”, diakses pada 20 Nopember 2010 dari http:www.forumzakat.netindex.php?act=latarbelakang
4. Prosentase Penyaluran Zakat pada LAZNAS BSM Umat
Berikut adalah tabel realisasi penyaluran zakat yang dilaksanakan oleh LAZNAS BSM delapan bulan terakhir, berdasarkan laporan keuangan periode 1
Januari – 1 September 2010, sebagai berikut : Tabel 4
Jumlah dan Prosentase Penyaluran Zakat periode 1 Januari – 1 September 2010
No Jenis Program
Jumlah Dana Prosentase
1 Mitra Umat
1,743,026,596.26 29,5
2 Didik Umat
1,176,955,875.00 20
3 Simpati Umat
2,985,865,639.50 50,5
JUMLAH 5,905,848,110.76
100
Diagram.1 Prosentase Penyaluran Zakat pada LAZNAS BSM umat,
periode 1 Januari - 1 September 2010
Mitra umat; 29,50
Didik Umat; 20
Simpati umat; 50,50
Mitra umat Didik Umat
Simpati umat
Dari tabel dan diagram di atas, dapat kita ketahui bahwa prosentase penyaluran zakat pada LAZNAS BSM periode Januari – September didominasi oleh
program simpati umat sebesar 50,5 , kemudian program mitra umat 29,5 dan program didik umat sebesar 20. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas dana
zakat yang disalurkan oleh LAZNAS BSM untuk hal yang bersifat konsumtif, hanya 29,5 dari dana zakat tersebut yang disalurkan untuk hal yang bersifat produktif atau
untuk pengembangan usaha mustahik. Menurut Manajer Pendayagunaan LAZNAS BSM Dedi Zulkarnaen, hal ini
terjadi karena beberapa sebab, yaitu: Pertama, karena kondisi negara kita yang banyak bencana. Kedua, karena biaya yang dibutuhkan sangat besar setiap
penanggulangan bencana, atau istilah LAZNAS BSM adalah kondisi kegawat daruratan. Jadi yang membuat program Simpati umat menghabiskan dana besar
adalah karena dana penanggulangan bencana itu cukup besar walaupun terjadinya hanya beberapa kali.
5
C. Pemberdayaan dana zakat bagi pengembangan masyarakat pada LAZNAS
BSM 1.
Profil Usaha “Mitra Umat”
Di antara usaha-usaha yang mendapat dana dari LAZNAS BSM, Ada beberapa usaha yang mendapat pendampingan langsung dari pengurus LAZNAS
BSM dan ada yang tidak mendapat pendampingan. Hal ini terjadi karena keterbatasan SDM yang dimiliki LAZNAS BSM. Menurut Dedi Zulkarnaen, Bagian
Pendayagunaan LAZNAS BSM, usaha yang dibina antara lain berada di daerah Bogor, Sukabumi dan Bandung. Letak yang jauh menjadi hambatan tersendiri bagi
Peneliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi tentang usaha tersebut, Saya menghubungi Ibu Nunung Nurhasanah 36 melalui telepon, dia adalah salah seorang
pengurus usaha budi daya jamur tiram yang berada di daerah Bogor Budi daya jamur tiram adalah usaha yang didirikan dan dibina oleh LAZNAS
BSM yang berada di Kampung Pasir Angin, Leuwimalang. Wilayah yang letaknya dekat dengan Gunung Geulis ini telah berdiri sejak tahun 2008. Awalnya, daerah ini
hanya berupa lahan kosong yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,
5
Wawancara Pribadi dengan Dedi Zulkarnaen, Jakarta, 19 Nopember 2010