Sistematika Penulisan Analisa pola pendayagunaan zakat pada Lembaga Amil Zakat Bangun sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM)

19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Penyaluran Zakat

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh numuww, barakah dan bertambah kebaikan ziyadatul khoir. Jika diucapkan, zaka al-zar’, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan bertambah jika diberkati. Dan jika dikatakan ’Fulanu Zaakin’ berarti fulan banyak kebaikannya. Kata ini sering dikemukakan untuk makna ‘tathiir’ atau ‘thaharah’ suci. Allah swt. Berfirman:     ﺲﻤﺸﻟا ٩١ : ٩ Artinya :Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu Berarti disucikan dari kotoran. Dan sering juga dikemukakan untuk makna ‘madhi’ pujian. Allah swt berfirman :     ﻢﺠﻨﻟا ٥٣ : ٣٢ Artinya : ِMaka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Berarti kamu memujinya. Adapun zakat menurut syara’, 1 berarti nama dari ukuran kadar yang khusus dari suatu harta yang khusus yang wajib disalurkan kepada kelompok-kelompok asnaf yang khusus juga dengan syarat-syarat tertentu. Menurut Abdurrahman al-Jaziri, zakat menurut syara’ adalah penyerahan 1 Syamsuddin Muhammad bin al-Khotib asy-Syarbani, Mugnil Muhtaj, Juz 1, Beirut, Dar El- Fikr, 2003, h.500 pemindahan pemilikan tertentu kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu pula. Pengertian ini mempunyai kesamaan dengan pengertian pertama di atas, hanya saja dalam pengertian ini ditekankan pentingnya “tamlik” kepada orang yang berhak menerimanya dan benar-benar memberinya sebatas ukuran yang telah diwajibkan dalam zakat. padahal tamlik secara sungguh-sungguh bukanlah hal yang wajib. 2 Dan dinamakan demikian karena harta itu tumbuh dengan kebarokahan pengeluarannya dan do’a orang yang menerimanya, dan juga karena zakat mensucikan orang yang mengeluarkannya dari dosa dan memujinya nanti ketika bersaksi baginya dengan kebenaran imannya. Sedangkan ”penyaluran”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata ”salur” yang berarti : alir, arah. Kata kerjanya adalah menyalurkan yang berarti : mengalirkan; mengarahkan; meneruskan; dan mendistribusikan. Penyaluran sendiri berarti proses, cara, atau perbuatan menyalurkan 3 Jadi penyaluran zakat bisa diartikan sebagai proses, cara, atau perbuatan menyalurkan suatu ukuran kadar yang khusus dari suatu harta yang khusus yang wajib disalurkan kepada kelompok-kelompok asnaf yang khusus juga dengan syarat-syarat tertentu. Zakat ibarat benteng yang melindungi harta dari penyakit dengki dan iri hati dan zakat ibarat pupuk yang dapat menyuburkan harta untuk berkembang dan 2 Abdurrahman Al-jaziri, Fiqih Empat Mazhab,bab 4. Penerjemah Chatibul Umam, dkk T.tp., Darul Ulum press, 1996, h.95 3 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008 h.1520-1521 tumbuh. Hubungan dengan Allah telah terjalin dengan ibadat shalat dan hubungan dengan sesama manusia telah terikat dengan infak dan zakat. Hubungan vertikal dan horizontal perlu dijaga dengan baik. Hubungan ke atas dipelihara, sebagai tanda bersyukur dan berterima kasih, dan hubungan dengan sesama dijaga sebagai tanda setia kawan, berbagi rahmat dan nikmat. 4 Dalam al-Qur’an Allah berfirman:                                    ﺔﺑﻮﺘﻟا ٩ : ١٠٤ - ١٠٣ Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?” QS. at-Taubah: 103-104. Quraisy syihab menafsirkan firman allah        Artinya : “Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat” Beliau menjelaskan bahwa ayat tersebut mengisayaratkan bahwa kehidupan atau hubungan timbal-balik hendaknya didasarkan oleh take and give. Memang, 4 M.Ali Hasan, Masail Fiqhiyah, cet.4 Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2003, h.2