Sistem Penyaluran Zakat yang ada di Masyarakat pada Saat ini

memberikan sedekah kepada masyarakat di kawasan lain, dan hanya 5 yang pernah bersedekah kepada non-Muslim. 26 Jika dilihat dari jumlah rata-rata sumbangannya, terlihat ada peningkatan yang cukup tinggi untuk program pemberdayaan ekonomi, dari Rp 121.737orangtahun 2004 menjadi Rp 198.738orangtahun 2007. Peningkatan juga terjadi pada program pembelaan hukum dan seni budaya, masing-masing dari Rp 114.338orangtahun 2004 menjadi Rp. 194.680orangtahun 2007 dan dari Rp.81.150orangtahun 2004 menjadi 275.830orangtahun 2007. Sementara sumbangan untuk program lainnya, seperti pelayanan sosial, pendidikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan, secara umum mengalami penurunan. Penurunan jumlah sumbangan yang signifikan terjadi pada jenis sumbangan untuk kesehatan dari Rp 355.230orangtahun menjadi Rp 120.310orangtahun, olahraga Rp 163.900orangtahun menjadi Rp 85.317orangtahun dan pendidikan Rp 290.280 menjadi Rp 213.684. Seperti survei sebelumnya, metode penggalangan sumbangan yang ditemui masyarakat masih didominasi oleh dua metode konvensional, yakni didatangi ke rumah dan menyumbang lewat kotak amal. Meski demikian, dua metode ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dua survei sebelumya. Sementara metode-metode yang lain, seperti event amal, menyumbang lewat teman, atau menyumbang lewat tempat kerja relatif stabil. Survei 2007 juga ditandai dengan 26 Amelia Fauzia, dkk. Filantropi Islam dan keadilan Sosial. Jakarta: CSRC UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h.195 mulai dikenalnya beberapa metode baru dalam penggalangan sumbangan, seperti sumbangan lewat SMS dan email atau internet. Ini menunjukkan metode penggalangan sumbangan yang digunakan oleh organisasi sosial mulai berkembang dan masyarakat mulai bisa menerima metode-metode baru dalam penggalangan sumbangan. Sementara metode yang banyak dipilih masyarakat dalam berderma juga tidak jauh dari survei sebelumnya, yakni dipotong dari pembelian barang, mengisi kotak amal, event amal, melalui tempat kerja dan didatangi ke rumah. 27 Pada Seminar di Kampus Universitas Tadulako., Palu, Direktur Utama IMZ yang juga Pengurus Forum Zakat NAsional, Nana Mintarti, memaparkan hasil riset tahunan bertajuk Indonesia Zakat and Development Report IZDR. “IZDR, merupakan laporan komprehensi yang memotret perkembangan zakat. Selain itu, laporan ini mencoba mempresentasikan sebuah figur perjalanan perzakatan dalam kurun satu tahun lalu, memproyeksikan sejumlah kemungkinan dan menawarkan Arsitektur Perzakatan Indonesia berlandaskan fakta terkini,” jelas Nana. IZDR melaporkan terjadi peningkatan yang signifikan dalam pengumpulan zakat. Total dana ZISWAF yang berhasil dikumpulkan meningkat dari Rp 61,3 milyar menjadi Rp 249,6 milyar selama periode 2004-2008, atau mengalami pertumbuhan rata-rata tahunan AAGR sebesar 52,88 selama periode 2004 – 2008. Data ini diambil dari 9 sembilan lembaga pengelola zakat besar yang berskala nasional sebagai sampel. Sementara dana Zakat-Infak-Sedekah dan Wakaf 27 PIRAC, “Survei Perilaku Menyumbang Masyarakat” artikel diakses pada 16 Nopember 2010 dari http:pirac.orgteliti_RT.htm ZISWAF nasional yang berhasil dikumpulkan pada tahun 2007 mencapai 361 milyar rupiah. IZDR memperkirakan sekitar 23 dana ZISWAF yang disetorkan masyarakat pada tahun 2007 melalui Lembaga Amil Zakat LAZ. Sementara itu, Direktur IMZ Kushardanta menegaskan, “Tren serupa juga muncul dalam hal penyaluran dan pendayagunaan ZISWAF. IZDR mencatat terdapat peningkatan yang signifikan penyaluran dana ZISWAF, dari sekitar 42 milyar rupiah pada tahun 2004 menjadi sekitar 226 milyar pada tahun 2008, atau pertumbuhan rata-rata sepanjang periode 2004-2008 mencapai 67.2 per tahun. Penyaluran dana ZISWAF oleh kesembilan LAZ besar pada periode 2004-2008 masih difokuskan untuk kegiatan konsumsif terutama program bantuan kemanusiaan 23.1, hibah langsung kepada asnaf 15.0, pendidikan 10,7, kesehatan 5.8, dan bantuan dakwah 3.9. Sementara kegiatan ekonomi produktif secara rata-rata mendapatkan alokasi sebesar 10,7.” 28

E. Pengertian Zakat Produktif

Kata produktif secara bahasa berasal dari bahasa Inggris yaitu “productive” yang berarti banyak menghasilkan, memberikan banyak hasil, banyak menghasilkan barang-barang berharga, yang mempunyai hasil baik. “productivity” daya 28 IMZ, “Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Sipil Kelola Zakat:Kunci Sukses Berdayakan Ummat” artikel diakses pada 16 Nopember 2010 dari http:imz.or.idnewevents336sinergi- pemerintah-dan-masyarakat-sipil-kelola-zakat produksi”. 29 Sebagaimana yang dicanangkan dalam Buku Pedoman Zakat yang diterbitkan Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen Agama 2002: 244, untuk pendayagunaan dana zakat, bentuk inovasi distribusi dikategorikan dalam empat bentuk berikut. 1. Distribusi bersifat ”Konsumtif tradisional”, yaitu zakat dibagikan kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara langsung, seperti zakat fitrah 2. Distribusi bersifat ’konsumtif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula, seperti diberikan dalam bentuk alat sekolah dan beasiswa. 3. Distribusi bersifat ’produktif tradisional’, dimana zakat diberikan dalam bentuk barang-barang produktif seperti kambing, sapi, alat cukur, dan lain sebagainya. 4. Distribusi bersifat ’produktif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam bentuk permodalan, baik untuk membangun proyek sosial atau menambah modal pedagang pengusaha kecil. Sedangkan yang dimaksud produktif dalam skripsi ini adalah pendayagunaan zakat yang tujuannya dapat menghasilkan sesuatu agar mustahik tersebut dapat memenuhi kebutuhannya dengan hasil tersebut yaitu yang bersifat “Produktif Kreatif”. Produktif di sini juga berarti bahwa cara dan metode penyaluran zakat yang 29 Joyce M. Hawkin, Kamus Dwi Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, Oxford- Erlangga,1996, h.267 dilakukan amil kepada mustahik memiliki tujuan-tujuan jangka panjang sesuai dengan tujuan disyariatkannya zakat itu sendiri. Dengan demikian yang dimaksud zakat produktif adalah pemberian zakat yang dapat membuat para penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus-menerus dengan harta zakat yang diterimanya. Atau dengan kata lain, zakat di mana harta atau dana zakat yang diberikan kepada para mustahik tidak dihabiskan, akan tetapi dikembangkan dan digunakan untuk membantu usaha mereka, sehingga dengan berjalannya usaha mereka, mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarganya secara terus-menerus.

F. Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Analisis swot adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada