Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT

Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Keterangan kombinasi strategi dari Matrik SWOT adalah sebagai berikut: a. Strategi SO Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi ST Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. c. Strategi WO Strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategi WT Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2. Langkah – Langkah Analisis Data dalam Analisis SWOT

Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut: a. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT. b. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang Opportunities dan Kendala Threats dengan faktor internal organisasi Kekuatan Strengths dan Kelemahan Weakness. c. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan paling positif dengan resiko dan ancaman yang paling kecil. 31

G. Prinsip Manajemen dalam Ekonomi Islam

Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapih, benar, tertib dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak 31 Andik Nurcahyo, “Metode Analisis SWOT”, diakses pada 12 Nopember 2010 dari http:islamkuno.com20090329metode-analisis-swot boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap dan cara mendapatkannya yang transparan merupakan amal perbuatan yang dicintai Allah swt. 32 Tidak boleh seorang muslim melakukan sesuatu tanpa perencanaan, tanpa adanya penelitian, kecuali sesuatu yang sifatnya emergency darurat. 33 Allah sangat mencintai perbuatan-perbuatan yang termanaj dengan baik, sebagaimana dijelaskan di dalam QS. Ash-Shaff 61: 4            ﻒﺼﻟا ฀฀ : ฀ Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” Kukuh di sini bermakna adanya sinergi yang rapi antara bagian yang satu dan bagian yang lain. Jika hal ini terjadi, maka akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Pendekatan manajemen merupakan suatu keniscayaan apalagi jika dilakukan dalam suatu organisasi atau lembaga. Kelembagaan akan berjalan dengan baik, jika dikelola dengan baik. Organisasi apapun, senantiasa membutuhkan manajemen yang baik. 34 Pembahasan pertama dalam manajemen syariah adalah perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Mereka menyadari adanya pengawasan dari Allah swt. yang akan mencatat setiap amal perbuatan yang baik maupun yang 32 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah Dalam Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2003, h.1 33 Ibid., h.2 34 Ibid., h. 4 buruk. Hal ini berbeda dengan perilaku dalam manajemen konvensional yang sama sekali tidak terkait bahkan terlepas dari nilai-nilai tauhid. Mereka tidak merasa adanya pengawasan melekat, kecuali semata-mata pengawasan dari pimpinan atau atasan. 35 Hal kedua yang dibahas dalam manajemen syariah adalah struktur organisasi. Srtruktur organisasi sangatlah perlu. Adanya struktur dan stratifikasi dalam Islam dijelaskan di dalam QS. Al-An’aam 6: 165                       مﺎﻌﻧﻻا ٦ : ١٦٥ Artinya : “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Dalam ayat di atas dikatakan, “Allah meninggikan seseorang di atas oarang lain beberapa derajat.” Hal ini menjelaskan bahwa dalam mengatur kehidupan dunia, peranan manusia tidak akan sama. Kepintaran dan jabatan seseorang tidak akan sama. Sesungguhnya struktur ini merupakan sunatullah. Ayat ini mengatakan bahwa kelebihan yang diberikan itu merupakan ujian dari Allah dan bukan digunakan untuk kepentingan sendiri. 36 35 Ibid., h. 5 36 Ibid., h.9