e Mengembangkan keterampilan intelektual Sekolah
dan pendidikan
tinggi menekankan
perkembangan keterampilan intelektual dan konsep penting bagi kecakapan sosial.
Sekolah dan pendidikan tinggi juga mencoba untuk membentuk nilai- nilai yang sesuai dengan nilai-nilai dewasa dan orang tua berperan
banyak dalam perkembangan ini. f Mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung jawab
Sebagian besar remaja ingin diterima oleh teman-teman sebaya tetapi hal ini seringkali diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa
dianggap tidak bertanggung jawab. g Mempersiapkan perkawinan di kemudian hari
Kecenderungan kawin muda menyebabkan persiapan perkawinan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun-
tahun remaja. Persiapan tentang tugas-tugas dan tanggung jawab kehidupan keluarga yang persiapannya kurang merupakan salah satu
penyebab dari masalah yang tidak terselesaikan, yang oleh remaja di bawa ke dalam masa dewasa.
4. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Perempuan
a Pertumbuhan remaja perempuan
Soetjiningsih 2007 dalam bukunya menjelaskan bahwa remaja mengalami pertumbuhan tubuh yang lebih cepat dibandingkan
pada masa kanak-kanak. Kecepatan pertumbuhan antara remaja pun bervariasi satu sama lain karena terdapat remaja yang tumbuh lebih
cepat dan remaja yang tumbuh lebih lambat. Pertumbuhan melibatkan interaksi antara endokrin dan sistem tulang. Banyak hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan, termasuk hormon pertumbuhan GH, tiroksin, insulin, dan kortikosteroid semuanya mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan; leptin mempengaruhi komposisi tubuh; dan hormon paratiroid, 1,25-dihidroxy vitamin D, dan calcitonin
semuanya mempengaruhi mineralisasi tulang. Pada masa pubertas, hormon seks steroid dan hormon pertumbuhan berperan pada pacu
tumbuh pubertas. Sebelum mulai pacu tumbuh, remaja perempuan tumbuh dengan kecepatan 5,5 cmtahun 4-7,5 cm. Sekitar 2 tahun
setelah mulai pacu tumbuh, remaja perempuan mencapai kecepatan tinggi badannya dengan kecepatan sekitar 8 cmtahun 6-10,5 cm.
Kecepatan maksimal dicapai 6-12 bulan sebelum menarche dan ini dipertahankan hanya untuk beberapa bulan.
b Perkembangan remaja perempuan Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam
kehidupan manusia. Perkembangan biasanya digambarkan dalam periode-periode tertentu Santrock, 2003. Konsep perkembangan
remaja terbagi menjadi 2, yaitu: nature dan nurture. Nature berarti tekanan maupun gejolak yang banyak dijumpai oleh remaja atau biasa
disebut dengan masa badai. Tekanan tersebut didapat baik dari diri sendiri maupun lingkungan. Konsep nurture adalah kebalikan dari
nature yang mengungkapkan bahwa tidak semua remaja akan mengalami suatu tekanan karena hal itu tergantung dari lingkungan di
sekitarnya maupun pola asuhnya Kusmiran, 2011.
Aspek perkembangan pada remaja dibagi menjadi:
1 Perkembangan biologis Perkembangan biologis perempuan yang memasuki masa
remaja, pada awalnya ditandai pembesaran payudara atau mulai tumbuhnya rambut kemaluan kemudian tumbuh rambut ketiak.
Sejalan dengan perubahan tersebut, tinggi badan bertambah dan pinggul menjadi lebih lebar dari bahu. Menstruasi pertama
menarche datang di akhir siklus pubertas Santrock, 2003. Hurlock
2010 pun
menjelaskan bahwa
selama pertumbuhan pesat masa pubertas, terjadi empat perubahan fisik
penting di mana tubuh remaja perempuan mengalami: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsional tubuh, perkembangan ciri-
ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. a. Perubahan ukuran tubuh
Perubahan fisik utama masa puber adalah perubahan ukuran tubuh dalam tinggi badan TB dan berat badan BB. Rata-rata
peningkatan per tahun di antara remaja-remaja perempuan sebelum menstruasi adalah 3 inci tetapi peningkatan itu bisa
juga terjadi dari 5 sampai 6 inci. Tingkat pertumbuhan setelah menstruasi menurun sampai kira-kira 1 inci setahun dan berhenti
sekitar delapan belas tahun.
b. Perubahan proporsi tubuh Perubahan fisik yang kedua adalah perubahan proporsi tubuh.
Badan yang kurus dan panjang mulai melebar di bagian pinggul dan bahu, serta ukuran pinggang juga berkembang. Lebar
pinggul dan bahu dipengaruhi oleh usia kematangan. Remaja yang lebih lambat matang mempunyai pinggul yang sedikit
lebih besar daripada remaja yang cepat matur. c. Ciri-ciri seks primer
Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi remaja perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi. Pada
saat ini, terjadi pertumbuhan pesat terhadap panjangnya uterus dan beratnya ovarium.
d. Ciri-ciri seks sekunder Perubahan fisik keempat adalah perkembangan ciri-ciri seks
sekunder. Ciri-ciri seks sekunder yang penting pada remaja perempuan diantaranya, yakni: bertambah lebarnya pinggul,
pembesaran payudara, tumbuhnya rambut kemaluan, kulit menjadi lebih kasar dan lebih tebal, kelenjar lemak dan keringat
menjadi lebih aktif, otot semakin membesar dan kuat. Pertumbuhan payudara dapat terlihat ketika anak berusia antara
8-14 tahun. Tahap-tahap perkembangan payudara pada
perempuan menurut Marshall dan Tanner dalam Heffner dan Schust 2008 dibagi menjadi 5 tahap, yakni:
1 Praremaja: adanya papila yang terangkat
2 Tahap permulaanpucuk payudara: payudara dan papila menonjol seperti gundukan kecil dan diameter areola
membesar 3 Pembesaran lebih lanjut pada payudara dan areola tanpa
perbedaan kontur 4 Areola dan papila menonjol untuk membentuk gundukan
sekonder di atas payudara 5 Tahap matur: penonjolan hanya pada papila karena
kembalinya areola ke kontur umum payudara Daniawati 2003 pun mengemukakan bahwa pada tahapan
perkembangan payudara, puting susu setiap perempuan berbeda dalam bentuk, ukuran, dan warna. Hal ini karena faktor
keturunan. Payudara juga akan terasa sakit jika tersentuh sesuatu dan gatal sebelum menjadi bentuk yang sempurna.
Payudara yang sudah melewati masa sakit akan terlihat bulat penuh dan berisi. Ini berarti, lemak dan saluran susu sudah
mencapai tingkat kesempurnaan. Saluran-saluran penghasil susu pun sudah terbentuk sehingga sudah dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya, seperti menyusui bayi jika telah siap. Selain perkembangan payudara, remaja perempuan juga akan
mengalami pertumbuhan rambut kemaluan akibat dari peran kelenjar adrenal. Rambut kemaluan biasanya mulai muncul
setelah payudara mulai berkembang, tetapi tidak selalu Collins, 2011. Pertumbuhan rambut kemaluan pada remaja perempuan
juga dibagi menjadi 5 tahap menurut sistem yang dikembangkan oleh Marshall dan Tanner, yaitu:
1 Praremaja: tidak terdapat rambut kemaluan tidak lebih tebal dari dinding abdomen.
2 Pertumbuhan yang tipis dari rambut halus, panjang, dan sedikit berpigmen terutama di sepanjang labia.
3 Rambut menghitam, menebal, dan sebagian besar keriting. 4 Rambut kini tampak seperti pada orang dewasa, namun
areanya lebih kecil dari orang dewasa. Tidak ada penyebaran ke permukaan medial paha.
5 Penampakan dan jumlah rambut sepserti pada orang dewasa. Bentuk menyerupai segitiga terbalik seperti pada orang
dewasa. Penyebaran ke permukaan medial paha namun tidak melebihi dasar segitiga Heffner dan Schust, 2008.
Semua perubahan ini terjadi karena perubahan hormonal dalam tubuh saat hipotalamus memulai memproduksi gonadotropin-
releasing hormones yang merupakan sinyal bagi hipotalamus mulai memproduksi hormon gonadotropik. Hormon gonadotropik
menstimulasi sel ovarian untuk memproduksi estrogen. Hormon ini berperan dalam perkembangan karakteristik seks sekunder serta
memainkan peran penting dalam reproduksi Potter dan Perry, 2005. Progesteron juga bekerja pada semua organ dalam sistem
reproduksi tetapi kerjanya hanya terjadi jika progesteron sedang atau sudah dipengaruhi oleh estrogen. Progesteron juga
mempengaruhi jaringan tubuh lainnya yang menyebabkan penumpukkan lemak Farrer, 2001.
2 Perkembangan kognitif Teori perkembangan kognitif dari Piaget 1954 dalam
Santrock 2003 memandang remaja berada pada tahap operasional formal. Remaja akan berpikir lebih abstrak serta logis pada tahap
ini. Remaja mengembangkan citra tentang hal-hal yang ideal sebagai bagian dari kemampuan berpikir abstraknya. Berkaitan
dengan perkembangan kognitif, umumnya remaja menampilkan tingkah laku yang sering ditunjukkan dengan pemikiran yang kritis,
rasa ingin tahu yang kuat, serta jalan pikir remaja yang mengarah pada tipe egosentris. Remaja pada perkembangan ini, memiliki
perasaan selalu diperhatikan dan menjadi pusat perhatian orang lain imagery audience serta perasaan bahwa dirinya unik dan berbeda
dengan orang lain personal fables Kusmiran, 2011. 3 Perkembangan sosial
Keinginan menjadi mandiri akan timbul dalam diri remaja. Salah satu bentuk kemandirian itu adalah dengan mulai melepaskan
diri dari pengaruh orang tua dan ketergantungan secara emosional pada orang tua. Remaja pun mulai mencari pengakuan dari luar
rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman sebayanya sehingga wajar jika tingkah laku dan norma yang
dipegang remaja banyak dipengaruhi oleh teman sebayanya. Remaja, di sisi lain, masih tergantung pada orang tuanya
Kusmiran, 2011. Pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku, lebih besar
dibandingkan pengaruh keluarga, hal itu dapat dimengerti karena remaja lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah Hurlock,
2010. 4 Perkembangan emosional
Perkembangan emosi pada remaja awal menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai
peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negatif dan temperamental
mudah tersinggungmarah
atau mudah
sedihmurung, sedangkan
remaja akhir
sudah mampu
mengendalikan emosinya. Pencapaian kematangan emosional merupakan tugas perkembangan yang sangat sulit bagi remaja.
Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio- emosional lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dan
kelompok teman sebaya. Apabila kurang dipersiapkan untuk memahami peran-perannya dan kurang mendapat perhatian dan
kasih sayang dari orang tua atau pengakuan dari teman sebaya, mereka cenderung akan mengalami kecemasan, perasaan tertekan,
atau ketidaknyamanan emosional Yusuf, 2010. Hurlock 2010 juga menjelaskan perubahan emosi juga
dipengaruhi oleh kondisi sosial. Adapun meningginya emosi terutama karena remaja berada di bawah tekanan sosial dan
menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia
kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu. Ketidakstabilan emosi tersebut terjadi sebagai konsekuensi dari
usaha penyesuaian diri pada pola perilaku yang baru dan harapan sosial yang baru.
Hurlock 2010 dalam bukunya juga menambahkan bahwa kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan
kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil juga merupakan ciri-ciri bagian awal masa pubertas. Remaja, pada
masa ini merasa khawatir, gelisah, dan cepat marah. Sedih, mudah marah, dan suasana hati yang negatif sangat sering terjadi selama
masa pramenstruasi dan awal periode menstruasi. 5 Perkembangan moral
Salah satu tugas perkembangan penting yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok.
Remaja juga perlu membentuk perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi, didorong, dan
diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak. Remaja diharapkan dapat mengganti konsep-konsep moral yang berlaku
khusus di masa kanak-kanak dengan prinsip moral yang berlaku umum dan merumuskannya ke dalam kode moral yang berfungsi
sebagai pedoman bagi perilakunya Hurlock, 2010. Tingkat moralitas remaja sudah lebih matang jika
dibandingkan dengan anak melalui pengalaman atau interaksi sosial dengan orang tua, guru, teman sebaya, atau orang dewasa
lainnya. Mereka sudah mengenal tentang nilai-nilai moral atau
konsep-konsep moralitas, seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. Pada masa ini muncul dorongan untuk melakukan
perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain. Remaja berperilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisiknya, tetapi
psikologis rasa puas adanya penerimaan dan penilaian positif dari orang lain tentang perbuatannya Yusuf, 2010.
6 Perkembangan kepribadian Masa remaja merupakan masa berkembangnya identity jati
diri. Jati diri ini dapat dikatakan sebagai aspek sentral bagi kepribadian yang sehat yang merefleksikan kesadaran diri,
kemampuan mengidentifikasi orang lain, dan mempelajari tujuan- tujuan agar dapat berpartisipasi dalam kebudayaannya. Faktor-
faktor dan pengalaman yang tampak membuat terjadinya perubahan kepribadian, meliputi:
• Perolehan pertumbuhan fisik seperti orang dewasa
• Kematangan seksual yang disertai dorongan dan emosi baru
• Kesadaran terhadap diri sendiri
• Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual
• Munculnya konflik sebagai dampak dari masa transisi remaja
Yusuf, 2010. 7 Perkembangan heteroseksual
Ciri penting dari perkembangan heteroseksual remaja, yaitu adanya minat terhadap lawan jenis yang semakin kuat disertai
keinginan kuat untuk memperoleh dukungan dari lawan jenis.
Remaja juga mulai mencari-cari informasi tentang kehidupan seksual orang dewasa bahkan juga muncul rasa ingin tahu dan
keinginan bereksplorasi melakukannya. Adanya dorongan seksual dan ketertarikan terhadap lawan jenis membuat perilaku remaja
mulai diarahkan untuk menarik perhatian lawan jenis Kusmiran, 2011.
C. Menarche 1.