waktu individu beralih dari fase anak ke fase dewasa. Hall 1904, yang biasa disebut oleh para ahli sejarah sebagai Bapak studi ilmiah remaja,
mengartikan remaja sebagai masa antara usia 12 sampai 23 tahun dan masa yang penuh dengan topan dan tekanan, yang ditandai dengan
konflik dan perubahan nuansa hati Santrock, 2003. Remaja, dengan demikian dapat disimpulkan sebagai suatu periode anak yang mulai
meninggalkan masa kanak-kanaknya menuju masa dewasa yang penuh perubahan, dengan rata-rata usia yaitu antara 10 hingga 24 tahun.
2. Tahapan Masa Remaja
Banyak sumber yang berbeda pendapat tentang batasan usia remaja dan penggolongan remaja. Monks, Knoers, dan Haditono 2001
dalam Mar’at 2010 membagi tahapan remaja menjadi 4 tahap, yaitu: 1 masa praremaja atau prapubertas 10-12 tahun, 2 masa remaja awal atau
pubertas 12-15 tahun, 3 masa remaja pertengahan 15-18 tahun, dan 4 masa remaja akhir 18-21 tahun. Remaja awal hingga remaja akhir
inilah yang disebut masa adolescent. Bobak 2004
dalam bukunya juga menjelaskan bahwa perkembangan remaja terbagi menjadi 3 tahap, yaitu:
a Remaja tahap awal usia 10-14 tahun Tahap ini menjelaskan tentang awal mula remaja tertarik dengan
lawan jenis, mulai berpikir konkrit, serta masih timbulnya konflik dengan orang tua.
b Remaja tahap menengah usia 15-16 tahun Sikap mandiri dan ingin bebas dari orang tua merupakan ciri dari
tahap ini. Remaja menjadi lebih sering bergaul dengan teman sebayanya dibandingkan bersama keluarga. Emosi remaja yang suka
meledak-ledak atau biasa disebut labil juga turut mewarnai tahapan ini.
c Remaja tahap akhir usia 17-21 tahun Remaja pada rentang usia ini sering berpacaran. Remaja pun mulai
mengembangkan pemikiran abstraknya. Pemikiran remaja tentang masa depannya kelak juga telah dipikirkannya karena pada tahapan ini
mereka cenderung sudah bersikap dewasa. Hal ini ditunjukkan dengan pemikirannya yang ingin dapat hidup mandiri baik secara emosional
ataupun finansial. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia
Balitbankes RI dalam Riskesdas 2010 membagi remaja menjadi 2 kelompok umur, yaitu usia praremaja 13-15 tahun dan usia remaja 16-
18 tahun. Oleh karena itu, pembagian tahapan remaja dapat disimpulkan menjadi beberapa tahap, yaitu dimulai dari tahapan praremaja, remaja
awal, remaja menengah, hingga remaja akhir.
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Manusia memiliki tugas perkembangannya masing-masing pada tiap tahapan usia. Tugas perkembangan anak, remaja, hingga dewasa pun
berbeda-beda. Tugas perkembangan adalah hal-hal yang harus dipenuhi
atau diberikan oleh remaja dan dipengaruhi oleh harapan sosial Kusmiran, 2011.
Remaja memiliki tugas perkembangannya sendiri setelah
melewati masa kanak-kanak. Tugas perkembangan remaja menurut Bobak 2004 diantaranya, yaitu remaja dapat menerima citra tubuh
maupun identitas seksualnya. Tugas perkembangan remaja yang lain, yaitu remaja diharapkan dapat belajar mandiri dan mengambil
keputusannya sendiri. Remaja juga dituntut untuk dapat mengembangkan sistem nilai personal dan identitas seorang yang dewasa.
Semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan perilaku yang kekanak-kanakan dan
mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Beberapa tugas perkembangan menurut Hurlock 2010 yang perlu dikuasai remaja,
yaitu: a Menerima keadaan fisiknya
Para remaja terkadang sulit untuk menerima keadaan fisiknya karena pada masa kanak-kanak, mereka telah memiliki konsep tersendiri
tentang penampilan diri pada waktu dewasa nantinya. Remaja pada saatnya perlu untuk memperbaiki konsep tersebut dan mempelajari
cara-cara memperbaiki penampilan diri sehingga lebih sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
b Menerima peran sesuai jenis kelamin Remaja perempuan perlu mempelajari peran feminin agar sesuai
dengan perannya sebagai perempuan. Hal ini seringkali merupakan
tugas pokok remaja yang memerlukan penyesuaian diri selama bertahun-tahun.
c Membina hubungan yang lebih matang kepada sesama jenis maupun lawan jenis
Tugas perkembangan ini tergolong tidak mudah untuk dilalui karena pertentangan lawan jenis sering berkembang selama akhir masa kanak-
kanak dan masa puber, maka untuk mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis perlu dimulai dari nol. Pengembangan hubungan
baru yang lebih matang dengan teman sebaya sesama jenis juga tidak mudah dilakukan.
d Mencapai kemandirian emosional dan mempersiapkan kemandirian ekonomi
Tugas perkembangan ini menjadi mudah diperoleh bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian secara emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lain. Namun, masih banyak remaja yang ingin mandiri tetapi masih membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari
ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain. Hal ini menonjol pada remaja yang statusnya kurang memiliki
hubungan yang akrab dengan teman sebaya atau anggota kelompoknya. Tugas perkembangan yang lain pada masa remaja
adalah mempersiapkan kemandirian ekonomi. Remaja, secara ekonomis masih bergantung kepada orang tuanya selama beberapa
tahun sampai pada akhirnya mereka memiliki pekerjaan dan siap untuk bekerja.
e Mengembangkan keterampilan intelektual Sekolah
dan pendidikan
tinggi menekankan
perkembangan keterampilan intelektual dan konsep penting bagi kecakapan sosial.
Sekolah dan pendidikan tinggi juga mencoba untuk membentuk nilai- nilai yang sesuai dengan nilai-nilai dewasa dan orang tua berperan
banyak dalam perkembangan ini. f Mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung jawab
Sebagian besar remaja ingin diterima oleh teman-teman sebaya tetapi hal ini seringkali diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa
dianggap tidak bertanggung jawab. g Mempersiapkan perkawinan di kemudian hari
Kecenderungan kawin muda menyebabkan persiapan perkawinan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun-
tahun remaja. Persiapan tentang tugas-tugas dan tanggung jawab kehidupan keluarga yang persiapannya kurang merupakan salah satu
penyebab dari masalah yang tidak terselesaikan, yang oleh remaja di bawa ke dalam masa dewasa.
4. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Perempuan