Keterbatasan Penelitian Studi Fenomenologi Pengalaman Menarche pada Remaja Perempuan di RW 07 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur

100 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian mengenai pengalaman menarche pada remaja perempuan ini menghasilkan sembilan tema yang teridentifikasi. Tema yang teridentifikasi, yaitu: 1 makna menarche pada remaja perempuan, 2 dominasi perasaan remaja perempuan saat menarche, 3 kesiapan remaja perempuan saat menarche, 4 perubahan remaja perempuan setelah menarche, 5 ketidaknyamanan remaja perempuan saat menarche, 6 upaya remaja perempuan dalam mengatasi ketidaknyamanan saat menarche, 7 dukungan remaja perempuan saat menarche, 8 perawatan diri remaja perempuan saat menstruasi, dan 9 mitos-mitos menstruasi yang menghantui remaja perempuan. Setiap remaja perempuan masing-masing memiliki arti menarche tersendiri dalam kehidupannya. Hal itu dikarenakan pengalaman menarche remaja perempuan berbeda-beda satu sama lain. Remaja perempuan dalam penelitan ini memaknai menarche sebagai peristiwa keluarnya darah, peristiwa menuju masa kedewasaan, menjadi seorang perempuan, tanda fertilitas, dan tanda mulai memikul dosa. Remaja perempuan saat mengalami menarche juga memiliki respon yang berbeda-beda dan dalam penelitian ini didominasi dengan perasaan bingung, kaget, takut, panik, serta bad mood saat mengalami menarche, di samping terdapat perasaan senang. Remaja perempuan yang terlibat penelitian ini cenderung belum memiliki persiapan yang matang saat menghadapi menarche dan juga memiliki pemahaman yang kurang tentang menstruasi itu sendiri. Pada masa perkembangan repdroduksinya, remaja perempuan juga merasakan berbagai perubahan dalam dirinya, baik secara fisik maupun emosional. Remaja perempuan dalam penelitian ini umumnya merasa malu atau canggung terhadap perubahan bentuk tubuh yang dialaminya, di sisi lain terdapat juga yang merasa aneh terhadap proses perubahan bentuk tubuh pada dirinya. Mereka juga cenderung menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung hingga beberapa diantaranya pun bersikap agresif. Ketidaknyamanan saat menarche turut dirasakan oleh remaja perempuan dalam penelitian ini dan umumnya mengeluhkan adanya nyeri perut saat menarche hingga membuat sebagian remaja menangis menahan sakit. Mereka pun memiliki caranya masing-masing dalam mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan, baik meminum obat, menggunakan air hangat, hingga mendistraksi rasa nyeri dengan melakukan kegiatan yang disenangi. Remaja perempuan yang terlibat penelitian ini juga mengeluhkan adanya ketidaknyamanan saat situasi-situasi tertentu, seperti perasaan mengganjal saat menggunakan pembalut serta perasaan tidak nyaman saat merasakan pengeluaran darah menstruasi yang berlebih terutama saat berpindah posisi dari duduk ke posisi berdiri. Orang tua, terutama ibu berperan penting dalam keluarga untuk mengarahkan serta memberikan dukungan kepada remaja perempuannya. Remaja perempuan pada penelitian ini selain mendapatkan dukungan dari