bernilai 2, tidak pernah TP bernilai 1. Semakin tinggi skor maka semakin baik perawatan lansia dengan demensia oleh keluarga. Total skor diperoleh, terendah
20 dan skor tertinggi 80.
Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 1992 adalah : P
═ Rentang Banyak kelas
Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 60 dan 3 kategori kelas untuk menilai perawatan lansia dengan demensia oleh keluarga, yaitu baik,
cukup, kurang, maka di dapat panjang kelas 20 mengunakan P = 20 dan nilai terendah 20 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka perawatan lansia
dengan demensia oleh keluarga di kategorikan interval sebagai berikut ; 20 – 40 Buruk, 41 – 60 Cukup, 61- 80 Baik.
6. Uji Validitas dan Reliabilitas
6.1 Uji Validitas Hal kedua yang penting untuk mengevaluasi keadekuatan instrumen
adalah uji validitas yang berkaitan dengan nilai sesungguhnya dari hasil dan merupakan karakteristik yang penting dari penelitian yang baik yang kita
pikirkan sedang diukur . Dalam hal ini telah diuji oleh Bapak Iwan rusdi, SKp,MNS.
Universitas Sumatera Utara
6.2 Uji Reliabilitas Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrumen di lakukan uji
reliabilitas instrumen yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau di andalkan untuk di gunakan sebagai alat
pengumpul data, suatu alat ukur disebut pempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut
stabil, dan dapat di handalkan. Untuk melihat reliabilitas suatu instrumen, maka pertama-tama harus
mempunyai alat ukur yang standar, dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas internal yang dapat diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu
kali hasil pengetesan. Uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dengan menggunakan program komputerisasi. Setelah di reliabilitas maka diperoleh nilai
untuk kebutuhan aktivitas primer 0,737, dan kebutuhan aktivitas rumah tangga 0,696, sedangkan kebutuhan aktivitas waktu luang 0,746, Koefisien reabilitas
yang dianggap baik adalah nilai yang lebih besar dari 0,6 dan kuesioner ini sudah di reliabel dan layak digunakan dalam penelitian ini.
7. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada keluarga yang memiliki lansia dengan tanda dan gejala demensia, akan tetapi jika
keluarga tidak memiliki lansia dengan tanda dan gejala demensia maka data tersebut tidak akan diproses oleh peneliti, sehingga peneliti dapat
mengidentifikasi perawatan lansia dengan demensia oleh keluarga di Kelurahan Timbang Deli Medan Amplas. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
cara mendapat rekomendasi izin pelaksana peneliti dari Dekan Fakultas Keperawatan USU dan izin yang diperoleh dari Kepala Desa Kecamatan Medan
Amplas. Setelah mendapat izin dari Kelurahan Timbang Deli Medan Amplas,
peneliti meminta bantuan kader yang ada di kelurahan dalam mencari responden, kemudian melakukan pendekatan dan menjelaskan pada calon responden tentang
tujuan, manfaat dan cara pengisian kuesioner, selanjutnya peneliti meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian, bila responden bersedia, maka
responden dipersilakan menandatangani informed consent yang telah diberikan peneliti, setelah data dikumpulkan kembali, peneliti menganalisa data tersebut.
8. Analisa Data