Latar Belakang Perawatan Lanjut Usia dengan Demensia oleh Keluarga di Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lanjut usia lansia adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih WHO, 1965. Saat ini di seluruh dunia jumlah lanjut usia di perkirakan mencapai 500 juta dan di perkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Di Indonesia sendiri pada tahun 2000, jumlah lansia meningkat mencapai 9,99 dari seluruh penduduk Indonesia 22.277.700 jiwa dengan umur harapan hidup usia 65-70 tahun dan pada tahun 2020 di perkirakan akan mencapai 30 juta orang dengan umur harapan hidup 70-75 tahun Badan Penelitian Statistic, 1992. Demensia adalah suatu kondisi konfusi kronik dan kehilangan kemampuan kognitif secara global dan progresif yang di hubungkan dengan masalah fisik Watson, 2003. Mengenal penyakit demensia menyerang usia manula, bertambahnya usia maka makin besar peluang menderita penyakit demensia. peningkatan angka kejadian dan prevalensi kasus demensia mengikuti meningkatnya usia seseorang setelah lewat usia 60 tahun, prevalensi dari demensia berlipat dua kali setiap kenaikan 5 tahun usia. Dengan meningkatnya usia harapan hidup suatu populasi di perkirakan akan meningkat pula prevalensi demensia, dan di seluruh dunia di perkirakan lebih dari 30 juta penduduk menderita demensia dengan berbagai sebab. Pada Negara-negara maju terjadi perubahan dramatik demografi penduduknya, yaitu meningkatnya populasi usia Universitas Sumatera Utara lanjut. Populasi di atas 65 tahun. Di amerika serikat di duga meningkat dari 33,5 juta pada tahun 1995 menjadi 39,4 juta pada tahun 2010 dan diperkirakan menjadi lebih dari 69 juta pada tahun 2030. dengan peningkatan ini muncul masalah – masalah penyakit pada usia lanjut. ” Di Indonesia sendiri, menurut data profil kesehatan yang di laporkan oleh departemen kesehatan tahun 1998, terdapat 7,2 populasi usia lanjut 60 tahun keatas kasus demensia” populasi usia lanjut kurang lebih 15 juta. Peningkatan angka kejadian kasus demensia berbanding lurus dengan meningkatnya harapan hidup suatu populasi. Kira – kira 5 usia lanjut 65 -70 tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45 pada usia di atas 85 tahun. Penyakit ini adalah penyebab yang paling umum dari gangguan intelektual yang berat pada orang lanjut usia dan kenyataannya merupakan suatu masalah dalam perawatan orang usia lanjut di rumah Depkes RI. Dimedan, kelurahan timbang deli sendiri jumlah lansia dari umur rata-rata 70-90 tahun sebagian besar mengalami kepikunan, dari jumlah lansia 356 dengan umur 60-90 tahun yang ada di Kelurahan Timbang Deli. Dalam menghadapi kemunduran , mereka membutuhkan bantuan dalam mencapai rasa tentram , nyaman, kehangatan, dan perlakuan yang layak dari lingkungannya, memberikan perhatian pada orang lanjut usia dan mengupayakan agar mereka tidak terlalu tergantung kepada orang lain , mampu membantu diri sendiri, menjaga kesehatan sendiri adalah kewajiban keluarga Peran Keluarga, Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lansia penderita demensia yang tinggal dirumah. Hidup bersama Universitas Sumatera Utara dengan penderita demensia bukan hal yang mudah, tapi perlu kesiapan khusus baik secara mental maupun lingkungan sekitar. Pada tahap awal demensia dapat secara aktif dilibatkan dalam proses perawatan dirinya. Membuat catatan kegiatan sehari-hari dan minum obat secara teratur. Ini sangat mambantu dalam menekan laju kemunduran kognitif yang dialami penderita demensia. Dukungan keluarga penting bagi penderita demensia. Berikut dukungan yang bisa di berikan untuk membantu penderita demensia. a. Pelajari lebih dalam tentang demensia. b. Curahkan kasih sayang dan berusaha untuk tenang dan sabar dalam menghadapi penderita. c. Berusaha memahami apa yang diderita penderita. d. Perlakukan penderita demensia sebagaimana biasa, tetap hormati dan usahakan untuk tidak berdebat dengan penderita. e. Bantu penderita melakukan aktivitas sehari-hari yang lambat laun akan mengalami penurunan. Menjalani mandi, makan, tidur dan aktivitas lainnya secara rutin, bisa memberikan keteraturan pada penderita. f. Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita tetap memiliki orientasi. Kalender yang besar, cahaya yang terang, jam dinding dengan angka-angka yang besar atau radio juga bisa membantu penderita tetap memiliki orientasi. g. Menyembunyikan kunci mobil dan memasang detektor pada pintu bisa membantu mencegah terjadinya kecelakaan pada penderita yang senang jalan-jalan Mardjono, 2008. Dalam keluarga , usia lanjut merupakan figur tersendiri dalam kaitannya dengan sosial budaya bangsa sedangkan dalam kehidupan nasional, usia lanjut merupakan sumber daya yang bernilai sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang dimilikinya yang dapat di manfaatkan untuk Universitas Sumatera Utara meningkatkan mutu kehidupan masyarakat keseluruhnya. Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan di bidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa di laksanakan di puskesmas- puskesmas ataupun rumah sakit serta di rumah dan institusi lainnya Darmono, 2009.

2. Pertanyaan Penelitian