Masalah - masalah pada lanjut usia

minat untuk berekreasi keinginan sosial, keinginan yang bersifat keagamaan dan keinginan untuk mati Hurlock, 1999.

1.5 Masalah - masalah pada lanjut usia

Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah fisik baik secara fisik-biologik, mental maupun sosial ekonomis. Dengan semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan- peranan sosialnya. Hal ini mengkibatkan pula timbulnya gangguan di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantunga yang memerlukan bantuan orang lain. Lanjut usia tidak saja di tandai dengan kenunduran fisik, tetapi dapat pula berpengaruh terhadap kondisi mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan sosialnya akan semakin berkurang hal mana akan dapat mengakibatkan berkurangnya integrasi dengan lingkungannya. Hal ini dapat memberikan dampak pada kebahagiaan seseorang Stanley, 2007. Pada usia mereka yang telah lanjut, sebagian diri mereka masih memfunyai kemanpuan untuk bekerja. Permasalahannya yang mungkin timbul adalah bagaiman memfungsikan tenaga dan kemampunan mereka tersebut di dalam situasi keterbatasan kesempatan kerja. Masalah – masalah pada lanjut usia di kategorikan ke dalam empat besar penderitaan lanjut usia yaitu imobilisasi, ketidakstabilan, gangguan mental, dan inkontinensia. Universitas Sumatera Utara Imobilisasi dapat disebabkan karena alasan psikologis dan fisik. Alasan psikologis diantaranya apatis, depresi, dan kebingungan. Setelah faktor psikologis, masalah fisik akan terjadi sehingga memperburuk kondisi imobilisasi tersebut dan menyebabkan komplikasi sekunder Watson, 2003. Faktor fisik yang menyebabkan imobilisasi mencakup fraktur ekstremitas, nyeri pada pergerakan artrithis, paralis dan penyakit serebrovaskular, penyakit kardiovaskular yang menimbulkan kelelahan yang ekstrim selama latihan, sehingga terjadi ketidakseimbangan. Selain itu penyakit seperti parkinson dengan gejala tomor dan ketidakmampuan untuk berjalan merupakan penyebab imobilisasi. Masalah yang nyata dari ketidakstabilan adalah jatuh karena kejadian ini sering dialami oleh lanjut usia dimana wanita yang jatuh, dua kali lebih sering dibanding pria Watson, 2003. Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorangmendadak terbaring dan terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka yang akibat jatuh dapat menyebabkan imobilisasi Reuben, 1996 dalam Darmojo, 1995. Gangguan mental merupakan yang sering terjadi sehubungan dengan terjadinya kemerosotan daya ingat. Beberapa kasus ini berhubungan dengan penyakit – penyakit yang merusak jaringan otak, sehingga kebanyakan masalah turunnya daya ingat lanjut usia bukanlah sebagai akibat langsung proses penuaan tetapi karena penyakit. Universitas Sumatera Utara Sebagian besar lanjut usia memerlukan perawatan karena menderita gangguan mental. Konfusi kebingungan adalah masalah utama yang memfunyai konsekuensi untuk semua aktivitas sehari – hari. Lanjut usia yang mengalami konfusi tidak akan mampu untuk makan, tidak mampumengontrol diri, bahkan menunjukkan perilaku yang agresif sehingga lanjut usia memerlukan perawatan lanjutan untuk mengatasi ketidakmampuan dan keamanan lingkungan tempat tinggal lanjut usia secara umum. Bantuan yang di berikan adalah melalui petugas panti dan dukungan keluarga. Insiden inkontinensia biasanya meningkat pada lanjut usia yang kehilangan kontrol berkemih dan defekasi. Hal ini berhubungan dengan faktor akibat penuaan dan faktor nutrisi seperti yang telah di jelaskan diatas adalah efek dari imobilisasi Darmojo, 2000. Inkontinensia lebih banyak diderita oleh perempuan dari pada laki-laki. Wanita yang melahirkan anak dengan otot dasar panggul yang lemas, menjadi penyebab inkontinensia. Pada laki-laki, penyebab umumnya adalah pembesaran kelenjar prostat dan diperlukan prosedur bedah untuk menangani kondisi tersebut Watson, 2003.

2. Demensia adalah suatu kondisi konfusi kronik dan kehilangan