Pengertian Kinerja Kinerja Guru

Penjelasan ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi para guru amat penting dalam peningkatan kualitas kerja guru dan karyawan di sekolah. Motivasi kerja diartikan sebagai investasi kinerja performace individu dalam pekerjaan sebagai usaha untuk memperoleh penghargaan. Bentuk investasi kinerja tersebut berupa : waktu, energi fisik, energi mental, kreatifitas, semangat, rasa antusias, pengetahuan, keterampilan, dan usaha. Sedangkan penghargaan yang diharapkan antara lain: gaji, keamanan, penghargaan, penerimaan sosial dan rasa berhasil. 51

B. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja

Istilah kinerja merupakan terjemahan dari kata “performance” yang berarti melakukan, menjalankan dan melaksanakan; memenuhi atau menjalankan kewajiban suatu janji, melaksanakan dan menyempurnakan tanggung jawab, melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan tugas dan wewenangnya sesuai tujuan organisasi yang dilakukan secara legal, tidak melanggar aturan dan berlandaskan moralitas yang baik. 52 Sedangkan istilah kinerja secara terminologi adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi lembaga. 53 Kinerja dan hasil kerja selalu menjadi tanda keberhasilan lembaga dan orang-orang yang ada dalam lembaga tersebut. Prestasi kerja atau kinerja dipengaruhi oleh cara-cara yang ditempuh, usaha yang dilakukan, dan pada gilirannya memunculkan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam lembaga, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing dalam upaya mencapai sasarantujuan lembaga. Wahjosumidjo seperti di dalam 51 Thomas J. Sergiovani dan Robert J. Starrat. Supervision Human Perspectives, New York: McGill hal 126. 52 Suyadi Prawirosentono, Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia , Yogyakarta : BPFE, 1999 Hal 2. 53 Abdullah Munir, Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif, hal, 30. bukunya mendefinisikan kinerja adalah sumbangan secara kualitatif dan kuantitatif yang terukur dalam rangka membantu tercapainya tujuan kelompok dalam suatu unit kerja. 54 Pakar yang lain berpendapat, bahwa kinerja adalah prestasi atau hasil kerja yang disumbangkan oleh seseorang atau kelompok dalam menunjang tercapainya tujuan suatu organisasi. Singkatnya kinerja adalah prestasi, kontribusi sumbangan hasil kerja. 55 Kinerja merupakan kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja itu berkenaan dengan apa yang dihasilkan seseorang dari tingkah laku kerjanya. Orang yang tingkat kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berkinerja rendah. 56 Kinerja adalah hasil kerja berdasarkan penilaian tentang tugas dan fungsi jabatan sebagai pendidik, manajer lembaga pendidikan, administrator atau apapun yang penilaiannya dilaksanakan oleh suatu institusi tertentu, baik lembaga internal maupun eksternal. Kinerja bukan suatu gambaran dari sebuah pekerjaan yang dilaksanakan seseorang dengan mengambil standar minimal pencapaian tujuannya, melainkan upaya maksimal seseorang dalam bekerja untuk mencapai dan bahkan melampaui tuntutan yang diharapkan. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa kinerja tinggi merupakan sesuatu yang amat dibutuhkan dalam mencapai target tertentu yang telah direncanakan. Selain itu dari sudut proses kerja, kinerja juga dapat diartikan sebagai usaha seseorang untuk mencapai hasil optimal berdasarkan kemampuan dan strategi yang tepat. Ada dua kondisi yang harus dipenuhi sekiranya para karyawan dikehendaki supaya merasa bahwa imbalan terkai dengan kinerja. Pertama, hubungan antara kinerja dan imbalan harus kelihatan dengan jelas oleh anggota- anggota organisasi. Kedua, tingkat kepercayaan yang memadai haruslah ada antara para karyawan dengan manajemen organisasi. Kepercayaan merupakan prasyarat yang perlu untuk sifat motivasional dari sistem kompensasi. Apabila para karyawan tidak mempercayai bahwa manajemen sungguh-sungguh memberikan imbalan yang dijanjikan atas knerja yang efektif, mereka tidak termotivasi akan bekerja secara efektif. Oleh karena itu, pemberdayaan sistem kompensasi untuk memotivasi kinerja yang efektif membutuhkan hubungan yang jelas dan terlihat antara kinerja dan imbalan serta iklim kepercayaan antara orang-orang yang bekerja dan pihak terkait yang menawarkan imbalan. 57 54 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan permasalahannya, PT. Raja Grafindo persada, Jakarta. 2005, hal 430 55 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan permasalahannya, hal 430 56 Muhammad As’ad, Psikologi Industri, Yogyakarta: Liberty, 1999, hal 47. 57 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : STIE YKPN, 2004 hal 457. Definisi kinerja tersebut apabila diintegrasikan ke dalam kehidupan sekolah, memberikan makna lebih jauh sebagai berikut: 1. Kinerja kepemimpinan kepala sekolah adalah prestasi atau sumbangan yang diberikan oleh kepala sekolah, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang terukur dalam rangka membantu tercapainya tujuan sekolah. 2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan, proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 3. Agar fungsi kepemimpinan kepala sekolah berhasil memberdayakan segala sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan sesuai dengan situasi, diperlukan kemampuan profesional, yaitu kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan keterampilan profesional, pelatihan, dan pengetahuan profesional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan. 58 Pada hakekatnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan atas dorongan atau motivasi tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak prilaku, sedangkan motivasi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan. 59 Sedangkan dalam proses pembelajaran, kinerja guru tertumpu pada kemampuan guru itu sendiri. Kinerja guru dalam proses belajar mengajar PBM adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapainya tujuan pengajaran. 60 Kinerja guru dimaksud adalah hasil kerja guru yang terefleksi dalam cara merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses belajar mengajar yang intensitasnya dilandasi oleh etos kerja, disiplin, professional guru dalam proses pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja