Variabel Penelitian Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data.

bahasa. Seluruh guru-guru yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 guru yang merupakan sebagian guru-guru kelas yang berpendidikan strata 1, berusia diatas 30 tahun, serta memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun yang berasal dari jumlah 27 guru atau dari jumlah total populasi yang ada.

D. Variabel Penelitian

Dalam metodologi penelitian, variabel yang dimaksud adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” 72 Dalam penelitian ini digunakan bivariate variable hubungan antara dua variabel, yaitu variabel independent variabel bebas dan variabel dependent variabel terikat. Variabel independent yaitu “variabel yang mempengaruhi variabel lain.” Adapun variabel dependent variabel terikat yaitu “variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent.” Oleh karena itu variabel ini sering disebut variabel terpengaruh. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi berprestasi dan yang menjadi variabel terikatnya adalah kinerja guru.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dalam menyusun laporan penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengambilan data antara lain: 1. Observasi atau pengamatan yaitu, penulis mengamati kejadian, gerak atau proses. Dalam hal ini penulis mengamati KBM kegiatan belajar mengajar, kinerja guru, dan daftar hadir guru untuk memperoleh data motivasi berprestasi dan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Inayah Rawa Kalong Gunung Sindur Bogor. 2. Angket atau kuesioner, yaitu berupa daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk memperoleh data tentang kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan penerapan angket adalah mencari korelasi antara dua variabel penelitian di atas, dengan mengajukan 30 item pertanyaan yang menggunakan jawaban tertutup kepada 14 responden sebagai sample penelitian 3. Wawancara, dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada responden untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi berprestasi dan kinerja guru. Wawancara dilakukan dengan, kepala sekolah dan ketua yayasan.

2. Instrumen Penelitian

72 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet. Ke 13, hal 118. Pada tahap awal adalah mendefinisikan variabel yang akan dijadikan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan variabel motivasi berprestasi dengan kinerja guru. Adapun kisi-kisi instrumennya pada lampiran 5 dan 6.

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data.

Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu peneliti mengolah data kuantitatif. Pengolahan datanya dilakukan dengan beberapa langkah : a. Editing yaitu membersihkan data, artinya memeriksa jawaban responden. b. Scoring yaitu pemberian angka dan menghitungnya untuk setiap jawaban. c. Tabulating, yaitu menggolongkan kategori jawaban dalam tabel, baik tabel frekuensi maupun tabel nilai atau skor. d. Mendeskripsikan hasil perhitungan dalam bentuk tabel. Angka prosentase yang digunakan adalah 90-100 = Seluruhnya 70-89 = Hampir seluruhnya 50-69 = Sebagian besar Kurang dari 49 = kurang dari setengah Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi berprestasi guru terhadap kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Rawa Kalong Gunung Sindur Bogor, maka penulis menentukan kriteria data kuantitatif berdasarkan jumlah nilai persentase angket seluruhnya dengan ketentuan sebagai berikut: 90 - 100 termasuk kategori sangat baik 70 - 89 termasuk kategori baik 60 - 69 termasuk kategori kurang baik Kurang dari 59 termasuk kategori tidak baik. Adapun untuk mengolah data kualitatif seperti hasil wawancara dan observasi akan diolah serta dipaparkan dengan cara proses klasifikasi, kategorisasi, terhadap masalah yang ada. Kemudian dilakukan analisis melalui memperbandingkan dan memperbedakan temuan- temuan yang diperoleh. Selanjutnya dengan temuan itu diinterpretasi sesuai dengan kerangka fikir yang dikembangkan dalam penelitian ini. Setelah mendapatkan data yang diperoleh di lapangan kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianalisa dengan analisa kuantitatif, secara deskriptif analisis yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumusnya distribusi frekuensi: Hasil yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah mengenai motivasi berprestasi guru serta pengaruhnya terhadap kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Rawa Kalong Gunung Sindur Bogor. Pertanyaan angket yang telah dijawab oleh guru akan ditabulasikan dengan skor nilai setiap itemnya, dengan cara pemberian bobot terhadap alternatif jawaban, dengan ketentuan sebagai berikut, yaitu: a. Alternatif jawaban A mempunyai bobot nilai 4 b. Alternatif jawaban B mempunyai bobot nilai 3 c. Alternatif jawaban C mempunyai bobot nilai 2 d. Alternatif jawaban D mempunyai bobot nilai 1 1 Memperoleh nilai frekuensi dengan rumus Dalam menghitung data-data yang diperoleh peneliti menggunakan rumus prosentase sebagai berikut: P = F X 100 N Keterangan : P = Angka Prosentase F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of cases jumlah responden. 2 Mencari angka korelasi Untuk menganalisis validitas butir angket mengenai motivasi berprestasi dan kinerja guru penulis menggunakan rumus product moment , yaitu: rxy = { }{ } Y² - ² X² - ² − Y N X N Y X XY N Keterangan: rxy : Angka indeks korelasi r product moment N = Banyaknya subyek Number of Cases X = Jumlah skor dalam sebaran X pengaruh motivasi berprestasi Y = Jumlah skor dalam sebaran Y kinerja guru XY = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y X² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X Y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y Setelah diketahui hubungan dari dua variabel, langkah selanjutnya adalah diadakan intepretasi data dengan dua cara, yaitu: A. Interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” Product Moment seperti di bawah ini: B. Tabel 3.2 Besarnya “r” Product Moment Interpretasi 0,00 - 0,20 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah. 0,20 - 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40 - 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. 0,70 - 0,90 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90 - 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. C. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment, dengan jalan berkorealitasi pada tabel nilai “r” product moment. 73 Apabila cara kedua ini yang kita tempuh, maka prosedur yang kita lalui secara berturut-turut adalah sebagai berikut: a. Merumuskan membuat Hipotesis alternatif Ha dan hipotesis nihil atau Hipotesis nol Ho. Hipotesis alternatifnya Ha kita rumuskan sebagai berikut: “Ada atau;terdapat korelasi positif atau; korelasi negatif yang signifikan meyakinkan antara variabel X dan variabel Y.” Adapun rumusan Hipotesis Nihilnya Ho adalah sebagai berikut: “Tidak ada atau tidak terdapat korelasi positif atau korelasi negatif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. 73 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000, hal 193. b. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah kita ajukan di atas tadi. maksudnya: manakah yang benar Ha ataukah Ho?, dengan jalan memperbandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi ro dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel Nilai “r” Product Moment rt, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya db atau degrees of freedom-nya df yang rumusnya adalah sebagai berikut: df = N- nr df = degrees of freedom derajat bebas N = banyaknya responden yang diteliti nr = banyaknya variable yang dikorelasikan. 74 Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel Nilai “r’ product moment, baik pada taraf signifkansi 5 maupun pada taraf signifikansi 1. Jika ro sama dengan atau lebih besar daripada rt maka Hipotesis alternatifnya Ha disetujui atau atau diterima atau terbukti kebenarannya. Berarti memang benar antara variable X dan variabel Y terdapat korelasi positif atau korelasi negatif yang signifikan. Sebaliknya, Hipotesis Nihil Ho tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa Hipotesis Nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan variabel Y itu salah. Untuk mencari kontribusi variabel X terhadap variabel Y penulis menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100 Keterangan : KD= Koefisien Determination kontribusi variabel X terhadap variabel Y r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y. Untuk data kualitatif dari hasil wawancara dan observasi akan dianalisa melalui proses klasifikasi, kategorisasi masalah yang ada. Kemudian dilakukan analisis melalui memperbandingkan dan memperbedakan temuan-temuan yang diperoleh. Selanjutnya dengan temuan itu diinterpretasi sesuai dengan kerangka fikir yang dikembangkan dalam penelitian ini. 74 Anas Sudijono, Pengantar Statistik…, hlm. 194

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyyah Al-Inaayah Gunung Sindur Bogor

1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Tsanawiyyah Al-Inaayah Gunung Sindur Bogor Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah merupakan salah satu unit pendidikan dan pengajaran yang sejajar dengan SLTP di bawah naungan satu kesatuan Tarbiyatul Al- Mu’allimin Wa Al-Mu’Allimat Al-Islamiyyah Pondok Pesantren Al-Inaayah. 75 Sistem Tarbiyatul Al-Mu’allimin Wa Al-Mu’Allimat Al-Islamiyyah yaitu perpaduan antara kurikulum DEPAG DIKNAS dan Pondok Pesantren Modern dan Salaf. Sekolah ini berada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Inaayah Gunung Sindur Bogor. Sementara Pondok Pesantren Al-Inaayah didirikan oleh empat orang badan wakaf yaitu H. Muhammad, H. Mawardi, Hj. Romlah dan Hj. Muhayya. Sedangkan dalam pelaksanaan organisasi dewan wakaf menyerahkan kepemimpinan pesantren kepada KH. Ahmad Falaq Ibrahim Lc. Pada tahun 1991 mulai didirikan pon-pes Al-Inayah yang diasuh langsung oleh KH. Ahmad Falaq Ibrahim, LC dan alhamdulillah pada tanggal 13 agustus 1994 kemudian didirikanlah MTS Al-inayah sebagai bentuk pendidikan formal di dalam pesantren dengan luas tanah 12.000 M² dan luas bidang 1000 M². Madrasah Tsanawiyah juga menerima siswa- siswi baru dari dalam lingkungan pesantren maupun penduduk yang ada di luar pondok pesantren Al-Inayah. Didirikannya Madrasah Tsanawiyah Al-Inayah yang berada di Jl. Pon-pes Al-Inayah Pondok Miri Ds. Rawa kalong Kec. Gunung Sindur Kab. Bogor adalah sebagai respon positif terhadap keberadaan masyarakat Gunung Sindur yang sebagian besar tidak mengenyam pendidikan karena alasan ekonomi, karena masyarakatnya kebanyakan bekerja sebagai petani, sehingga mereka tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka disebabkan tidak adanya biaya. 2. Visi, Misi dan Tujuan Visi : Membentuk Generasi yang syarat dengan IPTEK dan diimbangi dengan iman dan taqwa sehingga terbentuk generasi Qur’ani. Misi : 75 Hasil Wawancara langsung dengan Kepala Madrasah Tsanawiyyah, pada selasa 10 November 2009.