serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung secara efektif.
65
Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja seseorang, seperti: lingkungan Kegaduhandesakan, Dalam diri seseorang harapancita-cita, emosi, dan keinginan dan
tujuan kepuasan kerja dan tanggung jawab.
66
Kinerja sesungguhnya dipengaruhi oleh kemampuan unjuk kerja yang perlu dinilai atau dievaluasi untuk membandingkan luaran kerja hasil dibanding dengan perilaku
kerjanya. Misalnya; cara kerja lamban atau cekatan, absensi terlambat atau tepat waktu, praktek penghematan hemat atau boros, optimisme yakin atau ragu, dan kebiasaan dan
keselamatan kerja hati-hati atau ceroboh. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari unjuk kerja yang berhubungan erat dengan budaya perusahaan atau organisasi untuk mencapai hasil
yang terbaik.
67
3. Kemampuan-kemampuan dalam kinerja
Kemapuan-kemampuan dasar yang dapat dijadikan alat ukur kinerja guru adalah : Penguasaan bahan atau materi pembelajaran termasuk kesesuaiannya dengan kurikulum,
pengelolaan proses belajar mengajar, penguasaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar, penguasaan tentang landasan kependidikan, pengelolaan interaksi belajar mengajar,
penilaian yang tepat, penyelenggaraan administrasi disekolah termasuk pelaporan hasil belajar, dan penafsiran serta analisis hasil penelitian guna keperluan pengajaran serta
memahami penalaran yang berkaitan dengan perkembangan nalar siswa dan pengembangan proses belajar mengajar.
68
Selain itu, untuk lebih memahami tentang kinerja tenaga kependidikan, berikut disajikan beberapa pendapat menurut pengertian operasional :
a Model Vroomian “Performance
” = f Ability x Motivation”. Menurut model ini kinerja seseorang merupakan fungsi perkalian antara kemampuan Ability dan motivasi. Hubungan perkalian
tersebut mengandung arti bahwa : jika seseorang rendah pada salah satu komponen maka
65
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar; Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru, hal 143.
66
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s 2006 hal 44-45
67
Bennet Silalahi, Corporate Culture Performance Apprasial; Budaya Perusahaan dan Penilaian Unjuk Kerja.
Jakarta: Alhambra, 2004. Hal 38-39.
68
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar; Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru, Jakarta: Rajawali, 1990. hal 161.
prestasi kerjanya akan rendah pula. Kinerja seseorang yang rendah merupakan hasil dari motivasi yang rendah dengan kemampuan yang rendah.
b Model Lawler and Porter Performance
adalah hasil perkalian effort energi yang dikeluarkan, abilities karakteristik dan sifat-sifat individu dan role perception kesesuaian antara usaha yang
dilakukan dengan persepsi yang ditimbulkannya. c Ander and Butzin
Performance adalah hasil penjumlahan antara seluruh hasil kerja yang telah dilakukan
dengan hasil kali antara ability dan motivation. Perkalian antara ability dan motivasi menjadi sangat populer sehingga banyak sekali dikutip para ahli dalam membicarakan kinerja.
69
Dengan demikian, model-model yang menggambarkan kinerja ini menunjukkan bahwa kinerja seseorang dipengaruhi oleh kemampuan, motivasi, upaya keras dan persepsi
orang lain terhadap kinerjanya. Model yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah yang dikemukakan oleh model Vroomian bahwa antara ”motivasi dan kemampuan harus saling
mendukung, karena apabila salah satu dari keduanya rendah maka akan mempengaruhi rendahnya kinerja seseorang”.
Kinerja guru merupakan perilaku nyata yang ditunjukkan oleh guru pada waktu memberi pelajaran kepada siswanya. Kinerja tersebut dapat dilihat saat melaksanakan
interaksi belajar mengajar di kelas termasuk sejumlah persiapan yang dibuatnya. Kinerja guru juga mencakup prestasi yang terkait dengan kualitas individu yang ditunjukkan dengan
keterampilan dan unjuk kerja dibidangnya berdasarkan pengetahuan dan penguasaan materi pembelajaran, keterampilan untuk menjelaskan hubungan baik dengan unsur lain yang
terlibat dalam pendidikan guna melaksanakan kewajiban atau tugas pekerjaan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya pada waktu tertentu dan prosedur serta aturan tertentu
yang berlaku untuk kepentingan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
70
Salah satu aspek yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kinerja yang baik adalah kreatifitas kerjanya. Bebepara faktor yang menandai orang-orang kreatif adalah:
1 Kemampuan kognitif yang meliputi kecerdasan diatas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan baru, gagasan yang berlainan dan fleksibilitas kognitif.
2 Sikap yang terbuka yang meliputi stimulus internal dan eksternal serta memiliki minat yang beragam dan luas.
69
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks menyukseskan MBS dan KBK, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2003 hal. 136-137.
70
Rocman Natawijaya, Pedoman Supervisi. Jakarta : Depdiknas RI. 1999 hal 22.
3 Sikap yang bebas otonom dan percaya pada diri sendiri meliputi keinginan untuk senantiasa ingin menampilkan kemampuan dirinya sendiri dan tidak terlalu terikat
pada konvensi-konvensi sosial. Kemampuan para petugas guru yang perlu ditingkatkan ialah cara mereka membina
para siswa baik secara individual maupun secara berkelompok, belajar sendiri menciptakan alat-alat belajar yang memadai dan bekerja sama dengan nara sumber atau dalam tim guru.
Karena spesifikasi petugas-petugas dalam pendidikan seperti ini sukar didapat, maka para manajer tidak dapat menggantikan petugas lama dengan petugas yang spesifik.
71
Kinerja merupakan faktor yang memiliki korelasi dengan kompetensinya. Artinya, kompetensi guru amat mendukung kinerjanya. Oleh sebab itu peningkatan kinerja guru juga
memiliki korelasi dengan kompetensinya. Peningkatan kompetensi guru perlu dilakukan dengan cara mengusahakan buku-buku ilmiah dan petunjuk mengajarkannya. Serta
melibatkan hatinya ketika melakukan proses belajar mengajar dengan siswa. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah usaha dan
tampilan kerja guru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar yang dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam
melaksanakan kinerjanya.
C. KERANGKA BERFIKIR