Fungsi-Fungsi Motivasi Motivasi Berprestasi

berkelompok, kebutuhan terhadap penghormatan, kebutuhan akan sesuatu yang dicintai ke dalam social motives. 37 Sedangkan menurut pembagian Woodworth dan Marquis seperti yang dikutip Sardiman AM seperti berikut: a. Kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai dengan jenis physiological drives seperti telah disinggung didepan. b. Motivasi darurat, yang termasuk dalam jenis motivasi ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar. c. Motivasi objektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motivasi ini muncul karena dorongan untuk menghadapi dunia luar secara efektif. 38 Selain itu Woodworth juga mengklasifikan motivasi menjadi dua bagian, yaitu: a. Unlearned motives, adalah motivasi pokok yang tidak dipelajari atau motivasi bawaan. Yaitu motivasi yang dibawa sejak lahir, seperti dorongan untuk makan, minum, seksual, bergerak dan istirahat. Motif ini sering juga disebut motivasi yang diisyaratkan secara biologis. b. Learned motives, adalah motivasi yang timbul karena dipelajari, seperti misalnya: dorongan untuk belajar sesuatu cabang ilmu pengetahuan, mengejar jabatan, dan lain sebagainya. Motivasi ini sering disebut motivasi yang diisyaratkan secara sosial, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial. 39 Dengan demikian dilihat dari beberapa macam motivasi diatas manusia dapat meraih kesuksesantujuannya, apabila memiliki motivasi yang tinggi dalam mencapai prestasinya.

3. Fungsi-Fungsi Motivasi

Fungsi dari motivasi adalah mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan yakni perbuatan mana yang akan dikerjakan. 37 Abdul Rahman Saleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu PengantarDalam Perspektif Islam, Jakarta : Prenada Media 2004 hal. 138. 38 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar; Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru, ... hal 87. 39 Abdul Rahman Saleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu PengantarDalam Perspektif Islam, Jakarta : Prenada Media 2004 hal. 138-139. Selain fungsi motivasi diatas yang merupakan dorongan untuk berbuat pada diri manusia. Motivasi dalam suatu perbuatan juga memegang peran sangat penting, Kuat lemahnya upaya yang dikerahkan seseorang dalam mengerjakan sesuatu sangat ditentukan oleh motivasinya. Oleh karena itu, mengetahui dan membina motivasi yang benar adalah suatu kemestian bagi siapa saja yang ingin meraih keberhasilan. Motivasi yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yakni: 1. Motivasi fisik - material. Manusia terdorong untuk melakukan suatu perbuatan bisa karena keinginan untuk mendapatkan imbalan fisik material, misalnya dengan terpenuhinya kebutuhan jasmani, baik berupa barang atau uang. Motivasi seperti ini sangat lemah dan sifatnya sangat sementara. Misalnya orang yang melakukan sesuatu untuk sekadar mendapat makanan guna menutupi rasa lapar, maka ketika sudah kenyang ia akan kehilangan motivasi. Sebaliknya, ia pasti akan kehilangan motivasi untuk melakukan perbuatan yang justru membuat ia lapar, misalnya berpuasa. Apalagi memperjuangkan suatu kebenaran, yang mungkin akan membuatnya menderita. Jadi, motivasi fisik material sekalipun ada dan memang perlu, tapi sulit untuk dikembangkan untuk menjadi pendorong utama bagi manusia dalam berusaha 40 . 2. Motivasi psiko-emosional Motivasi psiko-emosional akan menggerakkan manusia untuk berbuat karena suatu kondisi kejiwaan yang ingin dimiliki seseorang ini seperti rasa kebahagiaan, kehormatan, kebanggaan dan sebagainya. Orang sering menyebutnya kepuasan batin. Misalnya, seseorang berani melakukan perlawanan keras terhadap orang yang dinilai telah merusak nama baiknya. Atau berjuang mati-matian dengan mempertaruhkan harta dan jiwa demi menjaga kemerdekaan. Dan sebagainya. Motivasi ini meski lebih kuat bila dibandingkan dengan motivasi fisik - material, sebenarnya juga masih lemah dan sementara sifatnya 41 . 3. Motivasi spiritual atau ruhiyah Inilah motivasi terkuat yang terdapat pada diri manusia. Motivasi ini dibangun oleh kesadaran seorang muslim dalam hubungannya dengan Allah SWT. Dzat yang menciptakan manusia, menghidupkan, memberi rizki dan mematikan serta akan meminta pertanggungjawaban manusia atas segala perbuatannya di dunia. Motivasi ibadah dan 40 41 pertanggungan inilah yang mampu mendorong manusia untuk melakukan perbuatan apa saja, meski harus mengorbankan harta, tenaga dan nyawa sekalipun, selama berjalan dalam batas yang diperintahkan Allah SWT. Inilah konsep lillahi Taala demi Allah semata. Bila ditanamkan, dibina dan dijaga dengan sebaik-baiknya, motivasi ini akan mampu membentuk pribadi yang konsisten, teguh dan berani. Pada masa Rasulullah, motivasi ini mampu menggetarkan musuh pada Perang Badar meski pasukan musuh berjumlah tiga kali lipat dari pasukan kaum Muslimin. Pada masa sekarang, kita dapati pada pejabat yang jujur. Mereka berani menolak uang suap milyaran rupiah meski sesungguhnya dari segi materi uang sebanyak itu tentu sangat menggiurkan. Tapi keimanannya kepada Allah mencegahnya untuk berbuat seperti itu 42 . Motivasi yang harus dibangun oleh setiap manusia dalam mewujudkan aktivitas kehidupannya adalah motivasi spiritual semata. Dengan motivasi ini, seseorang akan terpacu untuk berikhtiar terus-menerus disertai dengan sikap tawakal dan pantang berputus harapan hingga akhirnya meraih keberhasilan dengan izin Allah Yang Maha Pemurah lagi Penyayang. Inilah motivasi berprestasi yang sesungguhnya. 43 Perlu ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Seperti contoh: para pemain sepak bola yang rajin berlatih tanpa mengenal lelah, karena mengharapkan akan mendapatkan kemenangan dalam pertandingan yang akan dilakukannya. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakansesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan 42 43 harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 44 Motivasi menjadi efektif dan tepat sasaran ketika dilakukan sesuai dengan teori dan ditarafkan pada objek yang tepat. Dalam kasus anak didik misalnya, ketika seorang anak didik menjadi tekun dalam belajar, hampir dapat dipastikan dia termotivasi dengan sesuatu seperti ingin menjadi pintar atau ingin menjadi juara umum dan mendapat hadiah. Anak didik yang memiliki motivasi yang kuat dan jelas, pasti akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut: 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, seperti timbulnya dorongan untuk belajar. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan. 45 Dengan demikian jika didapati manusia yang dalam tingkah lakunya tidak terarah dan tanpa tujuan, dapat dipastikan orang tesebut tidak memiliki motivasi. Selain itu juga, motivasi bertalian erat dengan suatu tujuan. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motovasinya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atas perbuatan seseorang. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: a Motivasi itu mendukung manusia untuk berbuat atau bertindak, motivasi berfungsi sebagai penggerak yang memberikan energi atau kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. b Motivasi dapat menentukan agar perbuatan: yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang lurus untuk mencapai tujuan. Maka makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang akan ditempuh. c Motivasi menyeleksi perbuatan, Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi guna mencapai suatu tujuan dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak atau kurang bermanfaat bagi tujuan semula. 46 Motivasi mempunyai nilai dalam pengajaran, adalah menjadi tanggung jawab guru agar pengajaran yang diberikannya berhasil dengan baik. Keberhasilan ini banyak bergantung 44 M. Usman Najati, Jiwa Manusia dalam sorotan al-Qur’an, Jakarta: CV. Cendekia Sentra Muslim, 2001 hal 57 45 Riyanti,dkk., Psikologi Umum I, Jakarta: Universitas Gunadarma,1996 hal. 71 46 http:chrisna.blogdetik.com20081009fungsi-motivasi-dalam-belajar pada usaha guru untuk dapat membangkitkan motivasi pada siswanya untuk belajar. Dalam garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut: 1. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau kegagalan perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi kiranya sulit untuk berhasil. 2. Pengajar yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki oleh siswa. 3. Pengajaran yang bermotivasi membentukaktivitasdan imaginitas pada gum untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yangsesuai dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswa-siswa pada akhirnya memiliki self motivasi dan yang baik. 4. Berhasil atau tidak berhasilnya dalam membangkitkan penggunaan motivasi dalam pengajaran sangat erat hubungan dengan aturan disiplin dalam kelas. Ketidakberhasilan dalam hai ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin dalam kelas. 5. Azas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif. Demikian pengajaran asas motivasi adalah sangat penting dalam proses belajar dan mengajar. 47 Adanya fungsi motivasi ini sebagai pendorong manusia dalam menentukan arah perbuatan dalam mencapai tujuannya. Karena tanpa adanya motivasi maka manusia sulit untuk menggapai tujuannya.

4. Motivasi Berprestasi Sebagai Investasi Kinerja