f. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk
menilai sesuatu kasus yang diajukan oleh penyusun soal
2. Ranah Afektif, ranah afektif terdiri dari: a. Pandangan atau pendapat
Apabila guru hendak mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki respon yang
melibatkan ekspresi, perasaan atu pribadi siswa terhadap hal-hal yang relatif sederhana tetapi bukan fakta
b. Sikap atau nilai Dalam penilaian afektif tentang sikap ini siswa ditanya mengenai responnya
yang melibatkan sikap atau nilai yang mendalam disanubarinya dan guru meminta siswa mempertahankan pendapatnya
3. Ranah Psikomotor Ranah ini berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan
geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Yang termasuk ke dalam klarifikasi gerak disini mulai dari gerak yang paling sederhana yaitu melipat kertas sampai dengan
merakit suku cadang televisi serta computer
31
.
B. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran fisika yang tidak menarik membuat siswa merasa jenuh dan merasa kesulitan. Hal tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi bagi
para guru atau pengajar untuk memberikan bentuk pengajaran yang berbeda dalam rangka meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar fisika. Dalam
hal ini guru memiliki peran yang cukup penting, bagaimana mengidentifikasi masalah menjadi lebih spesifik dan menemukan solusi yang terbaik dalam
penyelesaian masalah tersebut.
31
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hal.117- 121.
Di era modern seperti saat ini perkembangan ilmu teknologi sangat pesat. Ada beragam media yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu
pendidikan secara khusus pembelajaran fisika. Tentunya pemilihan media tersebut haruslah tepat dan efektif. Guru harus betul-betul memahami media pembelajaran
yang digunakannya dan memiliki kemampuan mengelola media tersebut. Agar tujuan pembelajaran benar-benar dapat tercapai.
Proses pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi yang terus berkembang diharapkan dapat memberi pengaruh yang besar terhadap
proses penyerapan materi atau pemahaman siswa, sehingga diharapkan hasil belajar fisika siswa semakin baik.
Pembelajaran fisika berbantukan media online facebook diharapkan mampu menjadi referensi bentuk pengajaran yang baru sesuai dengan
perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan pemahaman siswa akan materi pelajaran fisika namun menyenangkan, dinamis dan interaktif sehingga
pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan uraian dalam deskripsi teoritis dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif Ha dan
hipotesis nihil H dengan:
Hipotesa alternatif Ha : Pembelajaran berbantukan media online facebook berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika pada konsep
termodinamika Hipotesa nihil H
: Pembelajaran berbantukan media online facebook tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika pada
konsep termodinamika
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010 sampai tanggal 19 Mei 2010 dan bertempat di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. Jl. Ibnu
Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
B. Metode dan Desain Penelitian
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonequivalent control group design dimana observasi yang dilakukan sebanyak
dua kali yaitu sebelum treatment dan sesudah treatment. Observasi yang dilakukan sebelum treatment disebut pre-test, dan observasi sesudah treatment di
sebut post-test. Rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Pre-test
Treatment Postest A T
1
X
1
T
2
B T
1
X
2
T
2
Keterangan: A : Kelas eksperimen
B : Kelas kontrol T
1
: Pre-test yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen T
2
: Post-test yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen X
1
: Perlakuan berupa pembelajaran fisika berbantukan media online facebook X
2
: Perlakuan berupa pembelajaran fisika dengan metode ceramah Ada dua kelas yang akan dibandingkan pada penelitian ini, yakni kelas A
adalah kelas eksperimen dan kelas B adalah kelas kontrol. Kedua kelas tersebut di uji dengan pre-test untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi
termodinamika yang belum mereka pelajari. Setelah itu, kedua kelas tersebut
33