Uji Validitas Uji Coba Instrumen Hasil Belajar

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrument menunjukkan keajegan soal dalam memberikan hasil pengukuran. Untuk mengukur reliabilitas soal rumus yang digunakan adalah Kuder Richardson-20 KR-20 dengan bantuan software anates: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ 2 2 11 1 S pq S n n r Keterangan : r 11 = Koefisien reliabilitas instrumen p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = Banyaknya item S = Standar deviasi dari tes Untuk mengetahui keberartian koefisien reliabilitas dilakukan uji-t dengan rumus: t hitung = 2 1 2 xy xy r N r − − Keterangan: t hitung = Nilai hitung koefisien validitas r xy = Koefisien korelasi tiap butir soal N = Jumlah siswa uji coba Kemudian hasil diatas dibandingkan dengan nilai t dari tabel pada signifikansi 5 α = 0.05 dan derajat kebebasan dk = n-2 Kaidah keputusannya jika t-hitung t-tabel maka instrumen dikatakan baik dan dapat dipercaya. Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks reliabilitasnya sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Rentang Keterangan 0,80 r 11 ≤ 1,00 0,60 r 11 ≤ 0,80 0,40 r 11 ≤ 0,60 0,20 r 11 ≤ 0,40 0,00 r 11 ≤ 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

3. Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran suatu tes digunakan untuk mengetahui kriteria tiap butir soal tergolong mudah, sedang atau sukar. Taraf kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus dengan bantuan software anates: JS B p = Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut tergolong sukar. Sebaliknya semakin besar indeks yang diperoleh, maka soal tergolong mudah. Adapun kriteria indeks taraf kesukaran soal tersebut adalah : Tabel 3.6 Indeks Taraf kesukaran Soal Rentang Keterangan 0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00 Soal kategori sukar Soal kategori sedang Soal kategori mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan dengan bantuan software anates: B B A A J B J B D − = Keterangan: D = Daya pembeda soal B A = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelas atas B B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelas bawah J A = Jumlah seluruh siswa kelas atas J B = Jumlah seluruh siswa pada kelas bawah Adapun klasifikasi dari daya pembeda: Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Rentang Keterangan 0, 00 - 0, 20 0, 21 - 0, 40 0, 41 - 0, 70 0, 71 - 1, 00 Jelek Cukup Baik Baik Sekali

H. Teknik Analisis Data Hasil belajar

Untuk menganalisis data berupa instrumen tes maka uji statistik yang digunakan adalah uji-t. Namun sebelum menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dilakukannya analisis data.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji Liliefors. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah 1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar