Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen Hasil Belajar

2. Menentukan nilai Z dari tiap – tiap data dengan rumus SD X X Z − = 3. Menentukkan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z dan sebut dengan F Z = 0,5± Z 4. Menghitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z dan disebut dengan S Z 5. Tentukan nilai L o dengan rumus L o = FZ – SZ 6. Ambil nilai terbesar dari selisih tersebut sehingga diperoleh nilai L o 7. Memberikan interpretasi L o dengan membandingkan dengan L t nilai yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors dengan aturan: a Hipotesis H o : Sampel berdistribusi normal H I : Sampel berdistribusi tidak normal b Jika L o L t , maka sampel berdistribusi normal Jika L o L t , maka sampel berdistribusi tidak normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Adapun rumus yang digunakan: F hitung = terkecil Varian terbesar Varian X S X S = 2 2 2 1 Keterangan: S 1 2 X = Nilai standar deviasi pre-test yang nilainya paling besar S 2 2 X = Nilai standar deviasi post-test yang nilainya paling besar Adapun kriteria pengujiannya adalah: Jika F hitung ≤ F tabel artinya kedua sampel homogen Jika F hitung F tabel artinya kedua sampel tidak homogen Untuk taraf signifikansi α = 0, 05 dan derajat kebebasan pembilang dk = nb – 1 serta penyebut dk = nk – 1, dengan nb merupakan ukuran sampel yang variansnya besar dan nk merupakan ukuran sampel yang variansnya kecil.

3. Uji Hipotesis

Menganalisis data pre-test dan postest secara statistik untuk mengetahui apakah kenaikkan hasil belajar fisika tersebut signifikan atau tidak. Dalam hal ini digunakan Uji-t karena data tersebut berdistribusi normal dengan taraf signifikansi α = 0,05. Untuk itu menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian menggunakan rumus sebagai berikut: 2 1 2 1 1 1 n n dsg t hitung + Χ − Χ = dengan dsg = 2 1 1 2 1 2 2 1 1 − + − + − n n V n V n Keterangan: X 1 = Nilai rata-rata kelompok eksperimen X 2 = Nilai rata-rata kelompok kontrol n 1 = Jumlah siswa kelas eksperimen n 2 = Jumlah siswa kelas control V 1 = Standar deviasi nilai post-test kelas eksperimen yang dikuadratkan V 2 = Standar deviasi nilai post-test kelas kontrol yang dikuadratkan Adapun kriteria t tabel , jika: t hitung t tabel maka H diterima dan H a ditolak t hitung t tabel maka H ditolak dan H a diterima

4. Uji Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai post-test dan pre-test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. 9 Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias penelitian, karena pada nilai pre-test kedua kelompok penelitian sudah berbeda, digunakan uji normal gain. 9 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006. hal. 70.