Pengajuan Hipotesis DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERUMUSAN

diberikan perlakuan berupa bentuk pembelajaran yang berbeda. Kelas A diberikan perlakuan berupa pembelajaran fisika berbantukan media online facebook, dan kelas B diberikan perlakuan pembelajaran fisika dengan metode ceramah. Setelah pemberian treatment pada kedua kelas, kedua kelas tersebut di uji lagi dengan post-test untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya 1 . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut 2 . Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah dua kelas yakni kelas XI A dan kelas XI B yang dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu 3 .

D. Alur Penelitian

Tahap yang pertama kali dilakukan pada suatu penelitian adalah memilih masalah, pada tahap ini peneliti harus memilih dari mana masalah penelitian diperoleh. Apakah dari kehidupan sehari-hari atau dari buku atau literature yang lain. Tahap yang kedua adalah studi pendahuluan, tahap ini terdiri dari studi lapangan dan literature. Kedua hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dengan jelas permasalahan yang terjadi di lapangan, untuk mengetahui segala kemungkinan dilakukannya penelitian dan untuk mengetahui apa yang sudah orang lain hasilkan dari penelitian serupa dan bagaimana permasalahan yang belum terpecahkan. Tahap ketiga adalah merumuskan masalah, yaitu tahap menentukan atau menyusun pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data yang harus didasarkan pada masalah penelitian. Tahap yang 1 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Alfabeta Bandung, Cet ke-7, hal 117. 2 Ibid. hal. 118. 3 Sugiono, Op. Cit., hal 124. keempat adalah merumuskan anggapan dasar yaitu menentukan asumsi dasar atau sesuatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti. Tahap kelima adalah merumuskan hipotesis yaitu merumuskan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Tahap keenam adalah memilih pendekatan, apakah penelitian yang dilakukan secara eksperimen atau non-ekperimen. Tahap ketujuh adalah menentukan variable yaitu tahap menentukan objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Tahap kedelapan adalah menentukan sumber data, yaitu tahap menentukan darimana data penelitian didapatkan. Tahap yang kesembilan adalah menentukan dan menyusun instrument, pada tahap ini peneliti harus menentukan jenis instrument apakan tes atau non tes. Instrument adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data. Sebelum digunakan instrument harus melalui tahap uji instrument dimana instrument tersebut dianalisa terlebih dahulu dengan beberapa uji, diantaranya uji validitas, uji reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Setelah tahap tersebut terlewati barulah instrument dapat digunakan dalam pengambilan data. Tahap kesepuluh adalah tahap mengumpulkan data, instrument yang sudah diuji tersebut diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pre-test sebelum diberikan treatment dan post-test setelah diberikan treatment yang berbeda, lalu kemudian dikumpulkan seluruhnya. Tahap kesebelas adalah analisis data, pada tahap in data yang sudah diperoleh tersebut diurutkan berdasarkan nilai terbesar sampai nilai terkecil, lalu diuji dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji normal gain dan yang terakhir dicari t-hitung dan t-tabel yang biasanya dikenal dengan uji hipotesis sehingga dapat diketahui apakah H atau H a diterima atau ditolak. Tahap selanjutnya adalah menarik kesimpulan, kesempulan penelitian harus dibuat berdasarkan data yang diperoleh dan harus sinkron dengan problematic yakni hal- hal yang ingin diketahui jawabannya melalui penelitian dan hipotesis yang dihasilkan haruslah sesuai dengan data yang dikumpulkan dan sudah dianalisis secara statistic. Tahap yang terakhir adalah tahap menyusun laporan penelitian, dalam proses penyusunan ini laporan penelitian harus sesuai dengan aturan penulisan dan format laporan serta mudah dipahami oleh pembaca 4 . 4 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal. 24-356