Feasibilty Approach Pendekatan Dalam Analisis Pembiayaan

1 Identifikasi dan pengembangan usaha yang dianggap potensial secara ekonomis. 2 Pengembangan kewiraswastaan enterpreneurship dari para pengelolanya 3 Pengorganisasian usaha dari awal sampai dengan pembiayaan dilunasi 6. Relationship Approach. Pemberian pembiayaan dengan pendekatan relationship ini untuk pricing nasabah, pemberian fasilitas kepada nasabah seperti immediate fanancial, dan pemberian kurs khusus. Ini lebih didasarkan pada besar kecilnya volume relationship antara pihak lembaga keuangan dan nasabah. Misalnya, dalam negosiasi pemberian fasilitas lain kepada nasabah lama seperti pricing product dan jasa yang diberikan BMT. Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila BMT akan take over dari BMT lain. Dasar keputusan pemberian pembiayaan ini berorientasi pada customer provitability analysis CPA dimana prospektif nasabah tersebut harus mempunyai reuturn on risk assets diatas standar yang berlaku. Penggunaan setiap pendekatan diatas didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan besar kecilnya jumlah pembiayaan yang diajukan, jenis jaminam pembiayaan, struktur permodalan yang diminta financial structure, besar kecilnya relationship yang ada, marketing strategy dari BMT dan misi BMT Hasil analisis penulis dari keenam metode pendekatan yang dilakukan dalam menganalisa calon nasabah pembiayaan yang paling dominan digunakan adalah pemberian pembiayaan dengan pendekatan collateral. Ini merupakan pendekatan yang paling sederhana yang sering dilakukan oleh BMT Al-Fath IKMI dalam menganalisa pengajuan pembiayaan. Dalam pendekatan ini, pembiayaan akan diberikan apabila calon nasabah mempunyai jaminan yang kuat memadai, baik ditinjau dari nilai ekonomi maupun yuridis sehingga pembiyaan menjadi aman. Apabila terjadi gagal bayar atau terjadi pembiayaan bermasalah kerena nasabah dalam menjalankan usahanya mengalami kerugian, maka pihak BMT Al- Fath IKMI tidak terlalu khawatir karena masih adanya jaminan agunan dari nasabah yang dapat di perjual-belikan guna untuk menutupi sisa pinjaman nasabah tersebut. Jika didalam penjualan anggunan, ternyata uang nasabah masih ada sisa dari pemotonganpelunasan utang nasabah maka pihak BMT Al-Fath akan mengembalikannya.