Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Pembiayaan Syariah

bentuk pembiayaan. Dalam pembiayaan ini, bank sebagai pemilik dana membelikan barang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh nasabah yang membutuhkan pembiayaan, kemudian menjualnya ke nasabah tersebut dengan penambahan keuntungan tetap. Sementara itu, nasabah akan mengembalikan utangnya di kemudian hari secara tunai maupun cicilan. Perlu diingat bahwa bentuk pembiayaan ini bukan merupakan bentuk pembiayaan utama yang sesuai dengan syariah. Namun, dalam sistem ekonomi saat ini, terdapat kesulitan-kesulitan dalam penerapan mudhrabah dan musyarakah untuk pembiayaan beberapa sektor. Oleh karena itu, beberapa ulama kontemporer telah memperbolehkan penggunaan murabahah sebagai pembiayaan alternatif dengan syarat-syarat tertentu yang harus diperhatikan. 10 Perlu diingat bahwa pada mulanya murabahah bukan merupakan bentuk pembiayaan, melainkan hanya alat untuk menghindar dari “bunga” dan bukan merupakan instrument ideal untuk mengemban tujuan riil ekonomi Islam. Sehingga, intsrumen ini hanya digunakan sebagai langkah transisi yang diambil dalam proses Islamisasi ekonomi, dan penggunannya hanya terbatas pada kasus-kasus di mana mudharabah dan musyarakah tidak dapat diterapkan. Murabahah muncul bukan hanya untuk menggantikan “bunga” dengan “keuntungan”, namun sebagai bentuk pembiayaan yang diperbolehkan oleh 10 Veithzal Rivai,Andrian Permata Veithzal dan Ferry N Idroes, Bank and Financial Institution Management. Hal. 780. ulama syariah dengan syarat-syarat tertentu. Apabila syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka murabahah tidak boleh digunakan dan cacat menurut syariah.

a. Pengertian dan Hukum Murabahah

Secara istilah, Adiwarman A Karim mengartikan murabahah adalah suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang telah disepakati. Misalnya, seseorang membeli barang kemudian menjualnya dengan keuntungan tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dengan nominal rupiah atau dalam bentuk persentase dari harga pembeliannya, misalnya 10 atau 20 11 . Sedangkan pengertin murabahah secara etimologis berasal dari kata حبارم -حبارم- حبار yang berarti beruntung. Dengan kata lain mengusahakan keuntungan dalam perdagangan. Jadi murabahah adalah saling menguntungkan. 12 Muhammad Syafi’i Antonio mengatakan, bahwa; murabahah adalah menjual suatu barang dengan harga pokok ditambah keuntungan yang disetujui bersama untuk dibayar pada waktu yang di tentukan atau dibayar secara cicilan 13 . Tidak jauh beda dengan Adiwarman A. Karim, pengertian yang diberikan oleh Muhammad Syafi’i Antonio ini, mempunyai pendekatan arti dengan pengertian ba ‟i bitsaman ajil, menjual 11 Adiwarman A. Karim, Ekonom Islam: Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta, Gema Insani Pers, 2001, cet. Ke- 1, h. 86 12 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indinesia, Jakarta: Hidayakarya Agung, 1990, Cet ke-8, hal. 136. 13 M. Syafi’i Antonio, Alternatif Terhadaf system Bunga: Jurnal Ulumul Qur‟an II, Oktober, 1991, h. 13