Metode penentuan profit margin

Harga sebesar Rp 22,22 merupakan harga yang telah di mark-up. Harga tersebut dijadikan sebagai harga dasar penawaran penjualan kepada calon nasabah yang akan membeli barang A tersebut. Jika calon nasabah menyepakati harga tersebut, maka akan terjadi kontrak jual beli. b. Target Return Pricing Penentuan harga jual produk yang bertujuan mendapatkan tingkat return atas besarnya modal yang diinvestasikan. Dalam bahasa keuangan dikenal dengan Return On Investment ROI. Dalam hal ini, perusahaan akan menentukan berapa return yang diharapakan atas modal yang telah diinvestasikan. c. Preceived-Value Pricing Penentuan harga dengan tidak menggunakan variabel harga sebagai dasar harga jual. Harga jual didasarkan pada harga produk pesaing di mana perusahaan melakukan penambahan atau perbaikan unit untuk meningkatan kepuasan pembeli Meskipun demikian penetuan harga pada BMT Al-Fath IKMI harus memperhatikan ketentuan-ketetuan yang dibenarkan menurut syariah. Oleh karena itu, metode penentuan harga jual berdasarkan pada mark-up pricing maupun target return pricing dapat digunakan dengan melakukan modifikasi.

2. Penerapan-Penerapan Metode Pembiayaan

a. Penerapan Mark-Up pricing Pembiayaan Jika BMT hendak menerapakan metode mark-up pricing, metode ini digunakan untuk pembiayaan yang sumber dananya dari restricted investment account RIA b. Penerapan Target Return Pricing Pembiayaan Lembaga keuangan IslamBMT tidak beroperasi dengan menggunakan bunga. Mekanisme operasional dalam memperoleh pendapatan dapat dihasilkan berdasarkan klasifikasi akad-akad yang menghasilkan keuntungan secara pasti disebut natural certainty contract, dan akad yang menghasilkan keuntungan yang tidak pasti disebut dengan natural uncertainty contract. Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural certainty contract, maka metode yang digunakan adalah required profit raterpr. Di mana n = Tingkat keuntungan dalam transaksi tunai v = Jumlah transaksi dalam satu periode Tingkat keuntungan jual beli juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti tingkat harga di pasar. Meskipun demikian, penjual perlu mengacu kepada aturan fikih dalam menentukan harga kontan dan harga cicilan. rpr = n.v Dengan demikian, penetapan nilai rpr dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagau berikut: π adalah tingkat keuntungan dalam transaksi tunai, v adalah jumlah transaksi yang bisa dilakukan dalam satu periode. Contoh: Bila dalam suatu pembiayaan yang memberikan hasil pasti murabahah, BMT Al-Fath menetapkan tingkat keuntungan sebesar 12, sementara pembiayaan tersebut membutuhkan dana sebesar Rp 200 juta, maka BMT Al-Fath sudah bisa melakukan prediksi bahwa keuntungan actual yang akan diperoleh adalah: Keuntungan actual yang diperoleh = rpr x jumlah pembiayaan = 12 x Rp 200 juta = Rp 24 juta.

C. Pendekatan Dalam Analisis Pembiayaan

Dalam setiap penyaluran pembiayaan, perlu diyakini kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang disepakatidiperjanjikan. Oleh karena itu, diperlukan analisis lebih dahulu rpr = π . v sebelum pembiayaan diberikan. Penilaian analisis permohonan pembiayaan nasabah ini dapat dilakukan dengan beberapa pendekatanapproach. Approach dalam proses analisis pembiayaan itu sendiri dapat ditempuh melalui enam tipe yang mempunyai pengaruh terhadap bentuk Financial Approval Package FAP. Approach tersebut adalah :

1. Character Approach

Pemberian pembiayaan dengan pendekatan character ini untuk orang- orang tertentu yang karakter-nya tidak diragukan lagi. Ini merupakan pendekatan pembiayaan yang paling murni, karena kegiatan pembiayaan didasarkan pada kepercayaan atas reputasi karakter bisnis dari calon nasabah. Pendekatan ini digunakan apabila : 1 BMT telah mengenal dengan baik reputasi karakter dari calon nasabah 2 BMT dan calon nasabah masih dalam satu sektor usaha sehingga BMT telah mengetahui ciri-ciri sistem manajemen maupun karakter palaksananya. Namun demikian, analisis dengan character approach ini jarang diterapkan, mengingat sulit melakukan penilaian karakter nasabah. Walaupun dalam praktik hal ini terhjadi, dilakukan atas dasar case by case.

2. Collateral Approach

Pemberian pembiyaan dengan pendekatan collateral adalah analisis pembiyaan untuk nasabah yang jaminannya sangat kuat dan likuid. Ini