Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Dalam al- Qur’an dinyatakan bahwa manusia harus menjauhi larangan- larangan yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, seperti berzina, penyalahgunaan NAPZA, sebagimana dijelaskan dalam Sûrah at-Tahrim66: 6 berikut: سانّا اهد ق ا ان ْمكيلْهأ ْمكسفنأ ا ق ا نمآ ني ّا ا يأ اي ْمه مأ ام هلّا ن صْعي اّ دادش ظالغ ةكئالم ا ْيلع ة اجحّْا ن مْؤي ام ن لعْفي “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai perintah Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Bab I Pasal I Ayat 12 Hak anak adalah bagian dari Hak Asasi Manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan Negara. Bab IX Pasal 64 Ayat 3 bahwa Perlindungan khusus bagi anak yang menjadi korban tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilaksanakan melalui: a upaya rehabilitasi, baik dalam lembaga maupun di luar lembaga; b upaya perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa dan untuk menghindari labelisasi; c pemberian jaminan keselamatan bagi saksi korban dan saksi ahli, baik fisik, mental, maupun sosial; dan d pemberian aksesibilitas untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan perkara. 3 Kemudian diperkuat lagi dengan KEPRES Keputusan Presiden No 36 Tahun 1990 Tentang Pengesahan Convention On The Right Of The Child. Di Pasal 37 Huruf B Resolusi No 109 menyatakan bahwa penangkapan, penahanan, dan penghukuman atau pemenjaraan harus menjadi langkah terakhir yang diambil dalam penanganan anak yang berkonflik dengan hukum dan hanya untuk jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. 4 Dari wacana di atas terdeskripsikan bahwa telah terjadi penyimpangan perilaku pada anak, yang berujung anak melakukan tindakan kriminal seperti penyalahgunaan zat adiktif, seks bebas, pembunuhan, pencurian, perjudian, kekerasan, dan lainnya. Hal diatas juga dikarenakan kesibukan orang tua, anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang, serta bimbingan, membuat anak tumbuh dan terseret dalam penyimpangan perilaku. Untuk itu Panti Sosial Marsudi Putra Handayani PSMP yang menangani permasalahan anak yang berhadapan dengan hukum ABH dan anak nakal AN. Dalam mengemban amanat Undang-Undang Dasar 1945 untuk memajukan kesejahteraan umum, Kementerian Sosial berdiri sebagai leading sektor dalam mengembangkan usaha kesejahteraan sosial. Pengembangan tersebut diimplementasikan pada berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada serta mengembangkan kapasitas sosial masyarakat. 3 KPAI Komisi Perlindungan Anak, “Undang-Undang UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak | Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI’’, artikel diakses pada 20 Januari 2014 dari http:www.kpai.go.idhukumundang-undang-uu-ri-no-23-tahun-2002- tentang-perlindungan-anak 4 KEPRES Keputusan Presiden No 36 Tahun 1990 Tentang Pengesahan Convention On The Right Of The Child. PSMP Handayani adalah salah satu unit pelaksana tekhnis UPT di bawah naungan Kementerian Sosial Republik Indonesia yang menangani permasalahan anak nakal dan anak yang berhadapan dengan hukum ANABH, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI Nomor : 06KEPBRSIV1994 tanggal 1 April 1994 dan Surat Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 14HUK1994 tanggal 23 April 1994 tentang pembakuan penamaan PantiSasana, Panti Rehabilitasi Anak Nakal Wisma Handayani berubah menjadi Panti Sosial Marsudi Putra Handayani dengan maksud : 1. Memulihkan kondisi psikologis dan kondisi sosial serta fungsi sosial anak sehingga mereka dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara wajar di masyarakat serta menjadi sumber daya manusia yang berguna, produktif dan berkualitas, serta berakhlak mulia. 2. Menghilangkan label dan stigma negatif masyarakat terhadap anak yang menghambat tumbuh kembang mereka untuk berpartisipasi dalam hidup dan kehidupan masyarakat. Maksud tersebut dikembangkan lagi sesuai dengam tuntutan dan kebutuhan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat tercipta suatu pelayanan yang komperensif dan berorientasi pada kepentingan penerima manfaat pelayanan. Tujuan pelayanan dan rehabilitasi sosial ANABH di PSMP-H secara umum adalah pulihnya kepribadian, sikap dan mental dan kemampuan ANABH sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya dalam suasana tatanan dan penghidupan sosial keluarga dan lingkungan sosialnya. 5 Rumah Antara merupakan salah satu program yang penting dalam meningkatkan kualitas rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat ABH, yang memiliki latar belakang yang sangat komplek permasalahannya. Rumah Antara adalah rumah pensterilan bagi anak yang didatangkan dari putusan pengadilan maupun rujukan. Rumah Antara dibentuk guna untuk melakukan penyembuhan fisik, observasi terhadap pola perilaku dan memberikan terapi sosial kepada penerima manfaat ABH baik yang putusan pengadilan maupun rujukan sementara guna menunggu proses hukum berjalan. Dengan adanya Rumah Antara penerima manfaat dapat berkurang traumatisnya dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial sehingga siap mengikuti proses program rehabilitasi selanjutnya. Berdasarkan masalah tersebut penulis mengangkat judul “Evaluasi Program Terapi Psikososial Bagi Anak Berhadapan Dengan Hukum di Rumah Antara Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta Timur .”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Rumah Antara mempunyai kegiatan terapi seperti Terapi Psikososial, Olahraga, Mix Farming, Role Model, dan Vokasional. Namun karena keterbatasan penulis, maka dalam hal ini penulis hanya membatasi 5 Kementerian Sosial RI Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, “Profile Panti Sosial Marsudi Putra Handayani ” Jakarta Timur: Kemensos, h. 4-5 penelitiannya pada proses evaluasi hasil Terapi Psikososial yang terdapat di Rumah Antara. Hal ini bertujuan untuk menghindari perluasan materi yang akan dibahas selanjutnya.

2. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang peneliti lakukan : a. Bagaimana input program terapi Psikososial di Rumah Antara ? b. Bagaimana proses pelaksanaan program terapi Psikososial di Rumah Antara? c. Bagaimana hasil dari program terapi Psikososial di Rumah Antara?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a Untuk mengetahui siapa saja yang mendapatkan rehabilitasi di Rumah Antara. b Untuk mengetahui proses pelaksanaan dari Terapi Psikososial di Rumah Antara dalam Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta Timur. c Untuk mengetahui hasil dari kegiatan Terapi Psikososial di Rumah Antara di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta Timur. 2. Manfaat Penelitian a Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan referensi bagi mahasiswa tentang bagaimana program Terapi Psikososial di Rumah Antara Panti Sosial Marsudi Putra Handayani serta hasil yang dirasakan oleh penerima manfaat dan dapat dijadikan bahan rujukan untuk study mengenai evaluasi-evaluasi program yang bergerak pada bidang sosial dan evaluasi program. b Manfaat praktis Penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi yang berguna bagi pembaca, khususnya menjadi bahan untuk perbaikan bagi para Pekerja Sosial dalam menjalankan kewajiban atau tugas program Terapi Psikososial di Rumah Antara Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta Timur.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Penulis buku penelitian kualitatif Sugiono mengutip dari Denzim dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan yang melibatkan berbagai metode yang ada. 6 Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang 6 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h.5.