Fungsi Motivasi Jenis-jenis Motivasi

Mendengarkan radio lebih menghasilkan dari pada mendengarkan ceramah guru. Adapun proses pemberian motivasi guru kepada siswa mempunyai fungsi antara lain: 16 a. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berminat dan siaga. b. Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian hasil belajar. c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang. Motivasi belajar merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Ada atau tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan menentukan apakah siswa akan terlibat secara aktif dalam pross pembelajaran atau bersikap pasif dan tidak peduli. Guru perlu memahami bahwa apapun yang dilakukan di ruang kelas mempunyai pengaruh, baik positif maupun negative, terhadap motivasi siswa. Cara guru menyajikan pelajaran, bagaimana kegiatan belajar dikelola di kelas, cara guru berinteraksi dengan siswa, apakah guru memberikan kesempatan siswa untuk lebih mendiri, dan kesempatan untuk bekerja sendiri atau dalam kelompok, itu semua akan mempengaruhi motivasi siswa. Begitu pentingnya motivasi, maka tugas guru yang terpenting adalah membangun motivasi siswa terhadap apa yang dipelajari siswa.

2. Fungsi Motivasi

Motivasi merupakan factor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari 16 Ramayulis, Ilmu Pendidikan …, h. 33 kagiatan belajar, yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Sehubungan dengan hal tersebut asda tiga fungsi motivasi: 17 a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harys dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Selain itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan sesuatu karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha dan terutama didasari adanya motivasi, maka sesorang yang belajar itu akan menghasilkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

3. Jenis-jenis Motivasi

Dalam masalah belajar motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang dapat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Motivasi yang dimiliki siswa merupakan energi untuk melakukan perbuatan menuju tujuan atau cita-cita yang diharapkan. Dilihat dari jenisnya terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. a. Motivasi Intrinsik 17 Sardiman. A. M, Interaksi dan Motivasi …, h. 85 Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa ada rangsangan dari luar. 18 Misalnya siswa mempunyai keinginan dari dalam dirinya untuk belajar matematika, bukan untuk mendapat hadiah atau dipuji oleh orang tua melainkan atas dasar kebutuhan siswa. Motivasi intrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi, dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan. 19 Menurut H. M. Alisuf Sabri, motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang yang erat hubungannya dengan tujuan belajar. Misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh suatu pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan dan sebagainya. 20 Menurut Tajab, motivasi intrinsik yaitu bahwa suatu aktivitas atau kegiatan belajar dirnulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar pada penghayatan kebutuhan siswa, kemudian siswa berupaya untuk memenuhi kebutuhan itu melalui kegiatan belajar, dan belajar merupakan satu- satunya cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 21 S. Nasution berpendapat bahwa, orang yang belajar dikatakan memiliki motivasi intrinsik jika ia ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan itu. Misalnya siswa belajar karena ingin menjadi orang yang terdidik atau karena ingin menjadi ahli dalam bidang tertentu, maka untuk memenuhi semua itu hanya dapat dicapai dengan cara belajar. 22 Siswa yang tennotivasi secara intrinsik dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar. 18 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan …, h. 71 19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, h. 137 20 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi …, h. 13 21 Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya: Karya Abditama, 1994, Cet. I, h. 104 22 S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, Cet. II, h. 77 b. Motivasi Ekstrinsik Yaitu motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan atau keinginan sebenarnya yang ada di dalam diri siswa melainkan karena adanya dorongan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar matematika karena osok akan ada ujian dengan harapan mendapat nilai yang baik. Menurut Tadjab, motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah suatu aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu sendiri. Muhibbin Syah mengartikan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah , peraturantata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru dan seterusnya merupakan contoh- contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar. 23 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan yang bukan berasal dari dalam dirinya. Sebagian besar guru menginginkan keadaan kelas dimana semua siswanya memiliki motivasi intrinsik yang tinggi untuk belajar. Namun kenyataannya hal itu jarang terjadi, oleh karena itu seorang guru harus mampu menghadapi tantangan untuk membangkitkan motivasi ekstrinsik siswa, membangkitkan minatnya, menarik dan mempertahankan perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung agar siswa dapat belajar dengan baik. Tanpa adanya motivasi dalam belajar, tidak akan memberikan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya motivator-motivator seperti 23 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan …, h. 137 kenaikan tingkat, penghargaan, pemberian umpan balik, skor, pujian dan reward yang dipergunakan untuk mendorong siswa agar bersemangat dalam belajar. Membangkitkan motivasi itu tidak mudah, oleh larena itu guru perlu mengenal murid, dan mempunyai kesangupan kreatif untuk menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan dan minat anak.

4. Mengukur Motivasi Belajar