Siswa langsung menghitung, beberapa menit kemudian ada yang menjawab, A4 : “Uangnya jadi Rp1.120.000,00”
Berdasarkan hasil observasi pada siklus kedua diperoleh hasil bahwa bertambahnya keinginan siswa untuk ikut aktif dalam menyelesaikan
masalah yang disajikan dengan sosiodrama menandakan antusias siswa dalam melaksanakan sosiodrama begitu tinggi. Pelaksanaan sosiodrama
dengan pembentukan kelompok, memberikan kesempatan bagi siswa yang belum pernah maju untuk berperan di depan kelas
Pertemuan ketiga, Jum’at, 29 Februari 2008, merupakan pelaksanaan tes siklus kedua. Siswa mengerjakan tes dengan seksama dan suasana kelas
ketika tes berlangsung sangat kondusif. Pada akhir pertemuan, A4 bertanya “Pak, minggu depan kita belajar kayak gini lagi nggak?”, Guru:
“Minggu depan kita belajar seperti biasa.”, E2 “Yah pak, kayak gini lagi dong. Semangat nih.”. Guru hanya tersenyum, hal ini menandakan siswa
sangat antusias belajar dengan menggunakan metode sosiodrama.
B. Analisis Data Hasil Penelitian
Bagian ini menjelaskan analisis data hasil penelitian yang meliputi. Perolehan Skor Motivasi Belajar, dan hasil belajar siswa.
1. Perolehan Skor Motivasi Belajar
Dalam perolehan skor, dikategorikan menjadi tiga, yaitu siswa yang mendapat skor tinggi, skor sedang, dan skor rendah.
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh skor antara 1 dan 6 disebut skor rendah, siswa yang memperoleh skor antara 6 dan 12
disebut skor sedang dan siswa yang memperoleh skor antara 12 dan 17 disebut skor tinggi.
1 6 12 17 Rendah
Sedang Tinggi
a. Perolehan Skor Siklus Pertama
Tabel 2: Perolehan skor motivasi siswa siklus kedua
Kategori Jumlah Siswa yang
memperoleh skor
Skor Tinggi 27
Skor Sedang 14
Skor Rendah 5
Jumlah 46
Berdasarkan tabel di atas perolehan skor selama dua kali pertemuan pada siklus I terlihat cukup baik, karena siswa yang mendapat motivasi rendah
ada 5 orang. Yang memperoleh skor motivasi sedang sebanyak 14 orang dan yang mendapatkan skor tinggi ada 27 orang. Perolehan skor motivasi ini
menunjukkan motivasi siswa pada siklus satu masih perlu ditingkatkan lagi. b.
Perolehan Skor Siklus kedua Tabel 3. Perolehan total skor motivasi siswa pada kegiatan siklus kedua
Kategori Jumlah Siswa yang
memperoleh skor
Skor Tinggi 29
Skor Sedang 15
Skor Rendah 2
Jumlah 46
Berdasarkan tabel di atas perolehan skor motivasi tertinggi meningkat pada siklus kedua, dan perolehan skor terendah yaitu 2 orang. Perolehan skor
sedang berjumlah 15 orang dan perolehan skor tinggi meningkat menjadi 29 orang.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada siklus pertama digambara sebagai berikut. a. Hasil Belajar Siklus I
Hasil belajar siswa selama siklus I diperoleh seperti tabel berikut: Tabel 4. Hasil Belajar Siklus I
Interval Nilai Frekuensi
Persentase 40 – 48
6 13,64
49 – 57 -
58 – 66 21
47,73 67 – 75
9 20,45
76 – 84 6
13,63 85 – 93
- 94 – 102
2 4,55
Jumlah 45
100
Keterangan: Rata-rata : 62,63
Nilai Tertinggi : 100
Nilai Terendah : 40
Siswa yang hadir : 44 orang Siswa tidak hadir : 2 orang
Jumlah siswa : 46 orang
Berdasarkan tabel di atas, siswa yang mendapatkan nilai sesuai dengan SKBHM meningkat. Pada tes pendahuluan ada 25 siswa yang mendapatkan
nilai sesuai standar SKBHM, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 38 orang. Dengan perincian siswa yang mendapat nilai 58 – 66 sebanyak 21
orang 47,73, siswa yang mendapat nilai 67 – 75 sebanyak 9 orang 20,45, siswa yang mendapat nilai 76 – 84 sebanyak 6 orang 13,63 dan
siswa yang mendapat nilai 94 – 100 sebanyak 2 orang 4,55. Ini menunjukkan
adanya peningkatan
dibandingkan dengan
penelitian pendahuluan.
b. Hasil Belajar Siklus Kedua
Hasil belajar siswa pada siklus kedua ini diperoleh dari tes siklus pada pertemuan keenam. Hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Hasil belajar siswa pada siklus kedua Interval Nilai
Frekuensi Persentase
60 – 65 11
25 66 – 71
8 18,18
72 – 77 -
- 78 – 83
13 29,55
84 – 89 -
- 90 – 95
5 11,36
96 – 101 7
15,91 Jumlah
44 100
Keterangan: Rata-rata : 77,77
Nilai Tertinggi : 100
Nilai Terendah : 60
Siswa yang hadir : 44 orang Siswa tidak hadir : 2 orang
Jumlah siswa : 46 orang
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan informasi bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus kedua mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan rata-rata
kelas pada siklus I. Rata-rata perolehan nilai pada siklus kedua adalah 77,77 sedangkan nilai rata-rata pada siklus I adalah 62,63. pada siklus kedua seluruh
siswa mendapatkan nilai yang sesuai dengan SKBHM. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti karena siswa mendapatlan nilai yang
memenuhi standar ketuntasan belajar dan bisa dikatakan tuntas dalam belajar. 11 orang 25 siswa berada dalam interval nilai 60 – 65, siswa yang
mendapat nilai 66 – 71 sebanyak 8 orang 18,18, siswa yang mendapat nilai 78 – 83 sebanyak 13 orang 29,55, siswa yang mendapat nilai 90 – 95
sebanyak 5 oarang 11,36, dan siswa yang mendapat nilai 96 – 101 sebanyak 7 orang 15,91. Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai
sesuai dengan SKBHM sebanyak 38 orang. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada siklus kedua dibandingkan dengan siklus I.
Oleh karena itu penelitian ini cukup sampai pada siklus kedua dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
C. Hasil Wawancara Siswa