Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok A dan B

54 untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesisnya. 5 Dalam pembelajaran dengan model guided inquiry, siswa diberi dorongan untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. Guru berperan dalam memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa siswa melakukan penyelidikan dengan tidak ada rasa putus asa atau mengalami kegagalan. Guru memberikan bantuan dalam bentuk pertanyaan, pertanyaan, bimbingan, petujuk yang cukup serta menyediakan sumber belajar yang dapat membantu siswa untuk memikirkan hipotesis dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Pertanyaan tersebut diberikan sebagai stimulan bagi siswa untuk dapat memecahkan permasalahan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, model guided inquiry memperlihatkan hasil yang lebih baik, sehingga lebih baik untuk diterapkan. Dengan model guided inquiry, guru dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang bervariasi dan terencana untuk memudahkan dalam mengarahkan dan membimbing siswa ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penemuan tersebut, peneliti menyatakan bahwa model pembelajaran guided inquiry dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna, bukan hanya sekedar transfer pengetahuan. 5 Moh. Amien, Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry, Jakarta:DepartemenPendidikan dan Kebudayaan,1987, hal. 133 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran guided inquiry. Hasil tersebut diperoleh dari interpretasi nilai t hitung dengan t tabel yang menunjukkan bahwa t hitung 4,333 lebih besar dari t tabel 2,01. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa adalah model guided inquiry. Hal tersebut terlihat dari rerata skor posttest dan pengamatan pada tingkat ketercapaian proses pembelajaran aktivitas siswa. Kelas yang diterapkan model guided inquiry memiliki rerata skor posttest sebesar 75,56, sedangkan rerata skor pretest hanya sebesar 73,11.

B. Saran

Terkait dengan perbaikan proses pembelajaran kedepannya, saran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran inkuiri merupakan metode pembelajaran aktif di sekolah yang mampu mengaktifkan siswa dalam keterlibatannya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran inkuiri sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya pembelajaran sains. 2. Sebelum siswa melakukan percobaan, sosisalisasi tata tertib dan pengenalan peralatan laboratorium serta cara penggunaannya perlu dilakukan guna keamanan dan keselamatan di laboratorium, serta mendisiplinkan siswa. Dalam hal ini, diharapkan intensitas kunjungan siswa ke laboratorium ditingkatkannkarena pada dasarnya siswa senang dan terdorong motivasi belajarnya ketika mereka belajar di laboratorium.