Sepuluh 10 Kompetensi Guru Upaya Guru

program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta harus menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah, agar kegiatan interakso belajar mengajarnya bersama para siswa menjadi lebih tepat dan produktif. Terdapat prinsip-prinsip konseling yang dapat digunakan untuk mengembangkan program bimbingan dan penyuluhan di lembaga pendidikan sekolah, yakni : 1 Konseling penyuluhan merupakan bantuan yang diberikan secara sengaja; 2 Prosesnya dilaksanakan melalui hubungan antarpersonal; 3 Sasaran konseling adalah konseli atau klien yakni, mahasiswa siswa agar dapat mengatasi hambatan yang dialami pada proses perkembangannya; 4 Tujuannya memberikan tuntunan agar konseli atau klien tadi mampu memilih dan menentukan cara-caranya sendiri untuk mengatasi hambatannya. i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. Guru di sekolah disamping berperan sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing juga sebagai administrator. Dengan demikian, guru harus mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. Hal ini sebagai upaya pemuasan layanan terhadap para siswa. Pada garis besarnya administrasi sekolah atau khusus administrasi kelas dapat dikatakan sebagai kegiatan catat mencatat dan lapor melapor secara sistematis mengenai informasi tentang suatu sekolah kelas. Dengan demikian, ada dua pekerjaan pokok dalam administrasi sekolah, yakni recording catat mencatat dan reporting lapor melapor . Ini semua harus dipahami oleh setiap guru, jadi guru menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berikut ini. 1. Kegiatan recording catat –mencatat ; ini meliputi catatan-catatan mengenai siswa 2. Kegiatan reporting lapor melapor bagi guru ini meliputi laporan kepada kepala sekolah dan laporan kepada orang tua siswa. j. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran Guru sebagai seorang pendidik dan pembimbing anak didik dalam rangka pengabdiannya kepada masyarakat, nusa dan bangsa. Guru juga harus memahami hal-hal yang berkaitan dalam penelitian. Hal ini dalam rangka menumbuhkan penalaran dan mengembangkan proses belajar mengajar. Setiap mata pelajaran diaharapkan dapat memancing baik siswa maupun guru untuk terus dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana. Dengan demikian akan menambah wawasan bagi guru dalam upaya mengembangkan interaksi belajar mengajar yang lebih dinamis. Selain itu hal penting lagi adalah guru juga harus dapat membaca dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan. Dengan ini berarti guru akan mendapatkan masukan yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dalam hubungannya dengan pembentukan tenaga profesional kependidikan, kompetensi itu akan menunjuk kepada suatu perbuatan yang bersifat rasional dan memiliki spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas pendidikan. Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar, pembimbing dan pengelola administrasi sekolah serta-serta komponen- komponen yang lain yang termaksud dalam 10 kompetensi guru harus selalu ditandai dengan perbuatan yang rasional. Jadi, setiap perbuatan profesional itu selalu dilakukan dengan penuh kesadaran tentang mengapa dan bagaimana perbuatan-perbuatan itu dilaksanakan. Dalam hubungan ini istilah kompetensi digunakan dalam dua konteks yaitu sebagai indikator kemampuan yang menunjuk kepada perbuatan yang dapat diobservasi dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif dengan tahap-tahap pelaksanaannya. Oleh karena itu, kesiapan guru yang dimanifestasikan dalam bentuk performance, sebenarnya bukan semata-mata penampilan lahiriah, tetapi juga menyangkut persoalan-persoalan sikap mental, sehingga menunjukkan kepribadian guru itu sendiri, begitu juga penampilannya di depan kelas. 9

6. Upaya guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya adalah usaha atau syarat untuk menyampaikan suatu maksud atau upaya juga diartikan sebagai usaha untuk melakukan suatu hal atau kegiatan yang bertujuan. 10 Sedangkan dalam penelitian disini upaya yang dimaksud adalah upaya guru. Sehingga dapat disimpulkan upaya guru disini adalah usaha guru untuk melakukan suatu hal atau kegiatan belajar mengajar yang mempunyai tujuan.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam proses belajar mengajar. Dengan prestasi yang dicapai anak didik, guru dapat dengan mudah mengetahui secara jelas proses pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini menunjukan betapa pentingnya sebuah evaluasi terhadap anak didik sehingga proses belajar mengajar terkontrol secara maksimal. Kata “ Prestasi” sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu “ Prestatie” , kata ini dalam bahasa Indonesia berarti “ Hasil Usaha”, dengan kata lain, prestasi merupakan sebuah akhir dari proses pencapaian sebuah tujuan. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah dala m buku “ Strategi Belajar Mengajar” Prestasi adalah suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional khususnya akan dicapai. Dengan demikian prestasi merupakan hasil usaha yang telah dilakukan dan mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Dalam penyelenggaraan pendidikan di Sekolah, proses kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling penting mengingat berhasil atau tidaknya berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada 9 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Jakarta : PT. Raja Grafindo persada, 2011 ,h. 163-181 10 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1988 , Cet. I, h. 995 proses pembelajaran yang dilalui siswa. Oleh karena itu, prestasi erat kaitannya dengan belajar sehingga belajar merupakan sebuah perubahan tingkah laku. Menurut Arthur T. Jersild dalam bukunya Educational Psychologi berpendapat bahwa belajar adalah “ modification of behaviour throught experience and training” artinya perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan. 11 Sedangkan menurut Chaplin belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat dan pengalaman. M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengemukakan bahwa belajar adalah “ tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik, maupun psikis, sepert perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berfikir, keterampilan, kebiasaan ataupun sikap. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan sebagai akibat dari pengalaman atau latihan. Sedangkan pengertian prestasi belajar adalah : penguasaan pengetahuan ataupun keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Muhibbun Syah “ Prestasi Belajar merupakan hasil akhir yang dicapai oleh seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar tertentu atau setelah ia menerima pelajaran dari seorang guru pada suatu saat. Senada dengan ungkapan diatas yang dikemukakan oleh Surtatinah Tirtonegoro bahwa prestasi belajar adalah “ penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. 12 Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai individu dari aktualisasi potensi yang dimilikinya dalam jangka waktu tertentu. Dalam pendidikan prestasi belajar ditambahkan dengan 11 Ahmad Thantowi, Psikologi Pendidikan, Bandung , PT. Remaja Rosdakarya, 1997 ,h. 98-99 12 Muhibib Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung : Rosdakarya, edisi revisi 2008 ,h.67 nilai yang berbentuk angka. Dengan demikian prestasi belajar yang sudah diperoleh erat hubungannya dengan cita-cita yang ditanamkan oleh guru kepada anak didik. Hal ini mengandung pengertian bahwa prestasi belajar merupakan manivestasi dari kemampuan seseorang dalam belajar.

2. Upaya yang dapat meningkatkan prestasi belajar

Upaya yang dapat meningkatkan prestasi belajar disini merupakan usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam kelas. Usahanya antara lain : a. Metode pembelajaran yang variatif Metode merupakan cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan. 13 Seorang guru sudah seharusnya mengetahui berbagai metode untuk proses belajar mengajar. Berbagai metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru berguna untuk mengatasi kejenuhan para siswa. Metode pembelajaran juga harus disesuaikan dengan konteks pembelajaran. Jadi, tidak hanya menyenangkan tetapi juga pengetahuan atau konteks pembelajaran harus dipahami oleh siswa sebagai tujuan utama. Macam-macam metode pembelajaran : 1 Metode ceramah 2 Metode eksperimen 3 Metode demonstrasi 4 Metode tanya jawab 5 Metode penampilan 6 Metode Diskusi 7 Metode studi mandiri 8 Metode pembelajaran terprogram 9 Metode latihan bersama teman 10 Metode simulasi 11 Metode pemecahan masalah 12 Metode studi kasus 13 Metode Insiden 13 Sudiyono,dkk, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, Malang : UIN Malang Press,2006 ,h.118 14 Metode praktikum 15 Metode proyek 16 Metode bermain peran 17 Metode seminar 18 Metode simposium 19 Metode tutorial 20 Metode deduktif 21 Metode induktif Dari macam –macam metode diatas tersebut dipilih yang paling tepat dan efisien dalam menggunakan metode pembelajaran di dalam bidang studi fiqih. Metode pembelajaran merupakan b. Perlu adanya bimbingan belajar Seperti diketahui, belajar itu sangat komplek. Hasil belajar itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perbedaan indvidual dalam diri siswa itu sesuatu yang wajar, ada yang mudah memahami pelajaran dan ada juga yang lambat dalam memahami pelajaran. Walaupun demikian, kita sebagai guru tidak bisa hanya diam. Sukses itu harus dengan adanya usaha keras. Sudah seharusnya sebagai guru membimbing siswa dalam memahami pelajaran dengan cara memberikan tambahan belajar pada materi-materi yang sulit dipahami oleh siswa. Disamping memberikan tambahan belajar, guru juga harus memberikan petunjuk-petunjuk tentang cara-cara belajar. Hasilnya akan lebih baik lagi, kalau cara-cara belajar dipraktekkan dalam tiap pelajaran yang diberikan. c. Perlu adanya perencanaan sebelum memulai pelajaran Sebelum memulai pelajaran, guru sudah seharusnya merencanakan pembelajaran sebelum memulai proses belajar mengajar. Sehingga guru bisa mengetahui apa yang harus dilakukam dan tidak harus dilakukan. Guru bisa mengefisiensikan waktu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses belajar mengajar yang dilakukan dengan perencanaan akan lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran itu seperti metode pembelajaran,alat pembelajaran, strategi dalam pembelajaran, pendekatan dalam pembelajaran, dsb. Strategi pembelajaran misalnya guru dalam Guru dan siswa berinteraksi tidak harus selalu terpusat akan tetapi komunikasi multi arah. Sehingga proses pembelajaran tidak jenuh dan membosankan. Banyak manfaat dengan adanya perencanaan pembelajaran, diantaranya : 1 Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan 2 Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan 3 Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid 4 Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketetapan dan kelambatan kerja. 5 Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja. 6 Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya 14 . Dengan demikian perencanaan pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran berkaitan dengan apa yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran, perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasi persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Pembelajaran yang dilakukan oleh setiap siswa berbeda-beda, karena melalui belajar memperoleh pengalaman dari situasi yang dihadapinya. Jadi, belajar merupakan suatu proses yang didapat dari lingkungannya. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : a. Faktor Internal faktor dari dalam diri siswa , yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, meliputi dua aspek : 1 Aspek Fisiologis Aspek fisiologis adalah kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- sendinya yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan 14 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung ; PT Remaja Rosdakarya,2011 ,h. 23 kualitas kognitif, sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak membekas. 2 Aspek psikologis Faktor-faktor psikologis yang pada umumnya dipandang lebih esensial adalah sebagai berikut : a Tingkat kecerdasan dan intelegensi siswa Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi disini dapat diartikan tidak hanya persoalan otak saja melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Tetapi, memag harus diakui bahwa peran otak dalam intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran organ- organ tubuh lainnya. Itu disebabkan karena otak merupakan “ menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun begitu, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam berhasilnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain. Jika faktor yang lain itu bersiafat menghambat berpengaruh negatif terhadap belajar, akhirnya siswa gagal dalam belajarnya. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya memberi pengaruh positif, jika siswa memiliki intelegensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan di lembaga khusus. 15 15 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta, 2010 ,h. 97-100 b Sikap manusia Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon responsetendency dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. 16 Sikap merupakan faktor psikologis yang akan mempengaruhi belajar. Dalam hal ini sikap yang menuunjang belajar seseorang adalah sikap positif menerima terhadap bahan atau pelajaran yang akan dipelajari, terhadap guru yang mengajar dan terhadap lingkungan tempat dimana ia belajar seperti : kondisi kelas, teman-temannya, sarana pengajaran dan sebagainya. 17 c Bakat siswa Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat hampir sama dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas superior atau cerdas luar biasa very superior disebut juga gifted, yakni anak berbakat intelektual. d Minat siswa Secara sederhana minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia tidak segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasaan dari 16 Muhibin Syah, Op.cit ., h.135 17 Alisuf Sabri, op. cit., h. 84

Dokumen yang terkait

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

1 20 81

Prestasi belajar fiqih MA manaratul Islam Cilandak Jkarta Selatan (analisis perbedaan antara siswa yang berasal dari MTS dan siswa yang berasal dari SMP)

0 10 98

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih kelas IV di MIN Pegadungan Kalideres Jakarta Barat

0 3 79

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Kaliabang Tengah Vii Bekasi Utara

0 5 88

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Al Islam Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 13

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH AL ISLAM Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Al Islam Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 11

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

0 0 2

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

0 0 31

Upaya guru fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Madrasah ibtidaiyah Negri 1 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 53