Deskripsi data Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Manaratul Islam

2. Upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih yang sama dengan sekolah pada umumnya. Yang dimaksud dengan upaya yang sama dengan sekolah pada umumnya adalah guru meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih dengan upaya yang sama namun dengan cara yang berbeda. Adapun upaya tersebut, adalah : a. Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas untuk mencapai tujuan. Perencanaan yang dibuat merupakan antisipasi dan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran sehingga tercipta suatu situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat mengantar siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan pencapaian tujuan itu ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor yang paling mendasar adalah kemampuan guru untuk melakukan upaya dalam mewujudkan apa yang diinginkan. Dengan demikian, guru memegang peranan sentral dalam proses pembelajaran. Adapun Upaya yang dilakukan oleh guru fiqih di MA Manaratul Islam adalah sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, guru tersebut membuat RPP setiap sebulan sekali untuk pengajaran selama sebulan dan membuat silabus setiap setahun sekali. Dari contoh RPP yang terlampir dapat dilihat bahwa persiapan guru fiqih tersebut sudah baik, karena dengan adanya RPP guru dapat memperhitungkan bagaimana proses belajar mengajar sedang berlangsung, dan bagaimana guru menghadapi siswa untuk selalu berfikir. Adapun alasan pentingnya dibuat RPP dalam proses belajar mengajar, yaitu : 1 Merencanakan pembelajaran akan membantu memanfaatkan atau menentukan penggunaan sumber materi pembelajaran dan waktu pembelajaran di kelas secara efisien. 2 Mengingatkan guru agar memasukkan seluruh faktor pembelajaran yang baik. 3 Pada saat menyusun perencanaan pembelajaran, guru dapat memvisualisasikan dirinya sedang mengajar di kelas, sehingga akan membantu guru mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah dan memikirkan pemecahannya serta mengatasi kendala atau menghindarkan hal-hal yang menghambat pembelajaran. 4 Membantu menciptakan guru yang cermat dan teliti, yaitu menganalisis bagaimana sesuatu semestinya direncanakan dan diimplementaskan. 5 Berguna sebagai sumber belajar saat akan mengajar pada waktu yang akan datang. 1 b. Kegiatan Belajar Mengajar KBM Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan siswa selama proses belajar mengajar sedang berlangsung. Adapun upaya guru fiqih di MA Manaratul Islam selama kegiatan belajar mengajar, diantaranya adalah : 1 Metode Metode merupakan hal yang harus dikuasai oleh guru, dengan adanya metode murid-murid belajar tidak merasa bosan dengan guru. Tidak hanya sekadar metode, metode juga harus disesuaikan dengan materi ajar. Sehingga tidak hanya menyenangkan, tetapi juga tujuan dari pelajaran tersebut. Adapun metode yang sering digunakan oleh guru fiqih di MA Manaratul Islam adalah metode resitasi, metode ceramah, dan metode tanya jawab. Metode disesuaikan dengan isi materi yang akan diajarkan. 2 Menciptakan suasana kelas yang kondusif Kelas merupakan ruangan yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Kelas merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Sehingga kelas harus bagus, tertata rapih dan tidak berisik. Kelas yang nyaman dapat membuat siswa lebih 1 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung, CV Wacana Prima : 2009 ,h. 238 berkonsentrasi dalam belajar mengajar. Guru yang terdapat di dalam kelas pun nyaman dalam memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan. Dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa menciptakan kelas yang nyaman dan kondusif dalam belajar mengajar, sehingga siswa dapat berfikir dan berkonsentrasi dalam ruangan tersebut. Adapun upaya guru fiqih di MA Manaratul Islam untuk menciptakan kelas yang kondusif adalah : a Pemberian sanksi terhadap siswa yang sulit diatur Sebelum memulai pelajaran biasanya guru memperhatikan tempat duduk siswa dan memberikan sanksi apabila ada siswa yang masih berisik di dalam kelas dan sulit untuk diatur. Biasanya sanksi yang diberikan guru adalah mula-mula guru memberikan teguran terlebih dahulu kepada anak dan setelah itu jika tersebut masih sulit untuk diatur siswa tersebut berdiri di dalam kelas dan menghafal hadits atau surah yang berkaitan tentang pelajaran fiqih. Sanksi merupakan hal yang terpenting dalam proses belajar mengajar, ada beberapa penelitian yang telah dilakukan dan mengidentifikasi perilaku masalah dalam kelas berupa teguran, biaya respons respons cost , konsekuensi logis, time out, dan suspensi di sekolah. b Kemampuan menghilangkan kejenuhan siswa Kejenuhan sering dialami siswa jika siswa terus belajar dengan materi yang padat dan cara mengajar yang membosankan. Guru dituntut harus bisa menghilangkan kejenuhan yang dialami siswa. Upaya yang dilakukan guru fiqih MA Manaratul Islam lakukan adalah dengan menyelingkan pelajaran dengan kisah-kisah yang sesuai dengan materi pelajaran pada masa sahabat, ataupun menyanyi religi. Dengan kemampuan guru dapat menghilangkan kejenuhan siswa, siswa dapat berkonsentrasi kembali terhadap materi yang diajarkan oleh guru. c Motivasi Motivasi adalah dorongan internal atau eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, harapan dan cita-cita, maupun penghargaan dan cita-cita. Motivasi sangat dibutuhkan oleh setiap siswa bersemangat dalam belajarnya. Sehingga guru sebagai pengajar harus memberikan motivasi kepada siswanya agar siswa selalu bisa bersemangat dalam belajarnya. Upaya guru fiqih di MA Manaratul Islam dalam memberikan motivasi dalam pengajaran adalah dengan cara memberikan semangat sebelum memulai pelajaran dengan cara memberitahukan apa motivasi sebagai siswa untuk mempelajari fiqih? Dan sebagai seorang yang beragama sudah seharusnya mempelajari ilmu fiqih tersebut agar mengetahui bagaimana hukum islam yang sebenarnya. 3 Pemberian contoh atau teladan terhadap siswanya. Seorang guru yang baik harus memberikan contoh atau teladan baik, sehingga siswa mudah menerima pernyataan atau sebuah teori yang diajarkan oleh guru kepada muridnya. Oleh karena itu, sebagai guru harus mempunyai tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Firman Allah ayat 21 surat Al- Ahzab :                   “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. Ayat ini menjelaskan siapa saja yang ingin dekat dengan Allah dengan cara meneledani dan mengikuti perilaku Rasulullah, figur pilihan Allah. Sebagai guru, sudah seharusnya dapat mengikuti dan meneledani perilaku Rasulullah. Sebagai guru juga harus bisa menjadi contoh atau teladan yang baik untuk siswa. Karena efek psikologisnya bisa menjadi pengaruh yang baik oleh siswa. c. Evaluasi Evaluasi adalah Proseskegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam proses belajar mengajar, harus ada evaluasi. Karena evaluasi diperlukan untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami pelajaran dan mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar. Dalam meningkatkan prestasi belajar, guru harus mengevaluasi pelajaran tersebut. Dengan adanya evaluasi, guru dapat mengetahui kelemahan siswa, penyelesaian berbagai kesulitan bagi siswa,mengetahui sejauhmana keberhasilan suatu program, maupun sebagai alat ukur ketercapaian tujuan mata pelajaran. Adapun alat evaluasi yang dilakukan oleh guru fiqih dalam proses belajar di kelas XI adalah dengan cara memberikan hafalan ayat yang terkait dengan materi pelajaran fiqih, praktik maupun soal test uraian maupun essay. d. Kegiatan Tindak Lanjut Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru apabila terdapat kesulitan dalam belajar dihadapi oleh siswa. Setiap indvidu di dalam kelas mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, sehingga dari hasil evaluasi yang dilakukan yang guru telah lakukan, guru dapat mengetahuai siapa saja yang mengalami kesulitan dalam belajar di kelas. Sehingga dari hasil evaluasi, perlu adanya kegiatan tindak lanjut yang dilakukan agar siswa dapat memahami pelajaran tersebut dan mencapai ketuntasan dalam belajar.

Dokumen yang terkait

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

1 20 81

Prestasi belajar fiqih MA manaratul Islam Cilandak Jkarta Selatan (analisis perbedaan antara siswa yang berasal dari MTS dan siswa yang berasal dari SMP)

0 10 98

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih kelas IV di MIN Pegadungan Kalideres Jakarta Barat

0 3 79

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Kaliabang Tengah Vii Bekasi Utara

0 5 88

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Al Islam Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 13

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH AL ISLAM Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Al Islam Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 11

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

0 0 2

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

0 0 31

Upaya guru fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Madrasah ibtidaiyah Negri 1 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 53