Peranan Guru Upaya Guru

belajar siswa, pengalaman dan pengetahuan siswa, metode belajar yang serasi, dan materi pelajaran yang sesuai dengan minatnya. 3 Guru sebagai peramal Peranan tersebut erat kaitannya dengan tugas mengevaluasi kemajuan belajar siswa. Penilaian mempunyai arti yang penting baik bagi siswa, orang tua, dan bagi guru sendiri. Bagi siswa, agar mereka mengetahui seberapa jauh mereka telah berhasil dalam studinya, bagi orangtua agar mereka mengetahui kemajuan belajar anaknya, dan bagi guru penting untuk menilai dirinya sendiri dan efektivitas pengajaran yang telah diberikannya. Dalam pada itu data yang terkumpul tentang diri mahasiswa sebagian menunjukan beberapa kelemahan yang memerlukan perbaikan melalui prosedur bimbingan yang efektif. Dalam menjalankan peranan ini, seharusnya guru mampu melaksanakan dan mempergunakan beberapa tes yang telah dibakukan, melaksanakan tes formatif, sumatif, serta memperkirakan perkembangan anak didiknya. 4 Guru sebagai pemimpin. Guru adalah sebagai pemimpin dalam kelasnya sekaligus sebagai anggota kelompok-kelompok dari siswa. Banyak tugas yang sifatnya manajerial yang harus dilakukan oleh guru, seperti memelihara ketertiban kelas, mengatur ruangan, bertindak sebagai pengurus rumah tangga kelas, serta menyusun laporan bagi pihak yang memerlukannya. 6 Tujuan dari tugas kepemimpinan guru adalah untuk memotivasikan dan mendorong murid-murid sehingga mereka menerima dan melatih tanggung jawab untuk belajar mandiri. Kepemimpinan ini sangat penting untuk kebutuhan batin murid-murid, karena murid yang dipimpin dengan baik akan tetap belajar juga biarpun tidak adanya perencanaan dan organisasi, namun bilamana didukung dengan adanya rencana dan organisasi yang baik, maka murid yang dipimpin dengan 6 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta : PT. Bumi Aksara , 2005 , Cet.IV, h. 47 baik tersebut akan menjadi semakin hebat hasil belajarnya. 7 Oleh karena itu, sebelum masuk kelas guru harus mempersiapkan secara matang dalam mengajar dan membimbing kelas tersebut agar murid tersebut menjadi aktif dan bersifat kreatif. 5 Guru sebagai petunjuk jalan kepada sumber-sumber. Guru berkewajiban menyediakan berbagai sumber yang memungkinkan akan memperoleh pengalaman yang kaya. Lingkungan sumber itu perlu ditunjukan kendatipun pada hakikatnya anak sendiri yang berusaha menemukannya. Tentu saja sumber-sumber yang ditunjukkan itu adalah sumber-sumber yang cocok untuk membantu proses belajar mereka. Curtis mengemukakan, bahwa guru memiliki komponen lingkungan tertentu, yang terdiri : 1 sumber-sumber guru, 2 sumber-sumber manusia, 3 sumber-sumber masyarakat, 4 sumber-sumber media, dan 5 sumber-sumber kepustakaan. Jadi, jelaslah bahwa sumber belajar itu memang sangat luas. Kemampuan guru menyediakan dan menunjukan jalan ke arah sumber tersebut sangat diperlukan dan kemampuan itu merupakan bagian integral dari kompetensi profesional guru. Barangkali perlu pula kita catat uraian singkat dari Norman Mackenzie dan kawan-kawannya, bahwa dalam rangka inovasi pendidikan maka keperluan tersedianya sumber yang layak dan kaya sangat dibutuhkan. Dia menyatakan bahwa dalam rangkaian New Resources for Learning, machine, bahkan komputer dan program instruction, semua merupakan sumber informasi untuk belajar. Sumber-sumber belajar itu sangat diperlukan terutama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi. 8 7 Ivor K. Devies, Pengelolaan Belajar, Jakarta : Rajawali Pers, 1991 , Cet II, h. 39 8 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta, PT. Bumi Aksara : 2005 , Cet.IV, h. 43 - 47

5. Sepuluh 10 Kompetensi Guru

Guru sebagai tenaga profesional dalam bidangnya tentu harus mempunyai kemampuan yang ahli dalam bidangnya. Dengan adanya kemampuan yang ahli yang dimiliki oleh guru, guru menjadi tenaga yang profesional dalam bidangnya. Kompetensi guru, diantaranya : a. Menguasai bahan Sebelum guru itu tampil di dalam kelas untuk mengelola interaksi belajar mengajar, terlebih dahulu harus sudah menguasai bahan apa yang dikontakkan dan sekaligus bahan-bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar mengajar. Dengan modal penguasaan bahan, guru akan dapat menyampaikan materi pelajaran secara dinamis. Dalam hal ini yang dimaksud “ menguasai bahan” bagi seorang guru, akan mengandung dua lingkup penguasaan materi, yakni : 1 Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah. 2 Menguasai bahan pengayaan penunjang bidang studi. Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah, yang dimaksudkan dalam hal ini guru harus menguasai bahan sesuai dengan materi atau cabang ilmu pengetahuan yang dipegangnya, sesuai dengan yang tertera dalam kurikulum sekolah. Kemudian agar dapat menyampaikan materi itu lebih mantap dan dinamis, guru juga harus menguasai bahan pelajaran yang lain yang dapat memberi pengayaan serta memperjelas dari bahan-bahan bidang studi yang dipegang guru tersebut. b. Mengelola program belajar mengajar Guru yang kompeten, juga harus mampu mengelola program belajar mengajar. Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh guru. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut : 1 Merumuskan tujuan instruksional pembelajaran Sebelum memulai mengajar, guru perlu merumuskan tujuan yang akan dicapai. Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran ini penting karena dapat dijadikan pedoman atau petunjuk praktis tentang

Dokumen yang terkait

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

1 20 81

Prestasi belajar fiqih MA manaratul Islam Cilandak Jkarta Selatan (analisis perbedaan antara siswa yang berasal dari MTS dan siswa yang berasal dari SMP)

0 10 98

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih kelas IV di MIN Pegadungan Kalideres Jakarta Barat

0 3 79

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Kaliabang Tengah Vii Bekasi Utara

0 5 88

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Al Islam Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 13

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH AL ISLAM Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Al Islam Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 11

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

0 0 2

Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidikalang

0 0 31

Upaya guru fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Madrasah ibtidaiyah Negri 1 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 53