Conversation 18
Anita Jundiah, S.Pd Guru
Biologi S1
19 M. Reza P, Suherfy,
S.Pd.I Guru
Fisika D3
20 Abdul Haris Dumbi
Guru Bahasa
Indonesia S1
21 Tri Mulatsih, S.Pd
Guru Muhadlarah,
Al-Quran S1
22 H.
Ahmad Zarkasih,
S.Sos Guru
TIK SLTA
23 Ahmad Sobari, S.Pd.I
Kepala TU
Kimia S1
24 Titin Ummi Haniek, S.P
GuruBe ndahara
S1 25
Ahmad Robi Penjaga
Mad. SLTA
26 Rochmani
Satpam SLTA
f. Sarana dan Pra Sarana No
Sarana Ruang Jumlah
Keadaan 1
Kantor Ka. Madrasah 1
Baik 2
Kantor Wakil Ka. MA 1
Baik 3
Kantor Tata Usaha 1
Baik 4
Kantor Guru 1
Baik 5
Ruang Konseling 1
Baik 6
Ruang Kelas 7
Baik 7
UKS 1
Baik 8
Lab IPA 1
Baik 9
Lab Komputer 1
Baik 10
Lab Bahasa 1
Baik
11 Kantor OSIS
1 Baik
12 Aula Serbaguna
1 Baik
13 Musholla
1 Baik
14 Toilet Guru
1 Baik
15 Siswa PutraPutri
2 Baik
16 Gudang
1 Baik
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis kepada Guru fiqih di MA Manaratul Islam. Adapun upaya guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih di MA Manaratul Islam dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih yang berbeda dengan sekolah pada umumnya.
Upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih yang berbeda dengan sekolah pada umumnya. Upaya yang berbeda yang
dimaksudkan disini adalah usaha yang guru lakukan dalam meningkatkan prestasi belajar namun berbeda dengan usaha guru yang dilakukan di sekolah
lain pada umumnya. Adapun upaya tersebut, diantaranya : a. Media atau sumber belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, media atau sumber belajar harus guru miliki sebagai pegangan dalam mencari referensi dalam belajar
mengajar. Sumber belajar adalah sumber yang digunakan atau yang menjadi pegangan dari guru sebagai referensi dalam mengajar. Guru
memang sudah seharusnya mengajar dengan berbagai sumber. Sehingga tidak menjadi monoton dan minim pengetahuan.
Adapun sumber belajar yang digunakan oleh guru fiqih di MA Manaratul Islam adalah dengan pendekatan kitab kuning yaitu kitab fathul
qarib, fiqih MA dari depag dan Internet. Fiqih MA dari depag digunakan sebagai sumber referensi utama dalam proses belajar mengajar selama di
kelas, sebagai tambahan guru tersebut menjadikan kitab kuning sebagai
referensi dalam mengajar agar siswa dapat mengetahui sumber referensi yang tepat dan dapat dipercaya karna bersumber langsung dari para alim
ulama. Adapun kitab kuning yang digunakan adalah kitab Fathul Qarib. Dalam permasalahan kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam
pelajaran fiqih, siswa dapat mencari contoh tersebut di internet. Oleh karena itu guru menjadikan sumber referensi dari internet, untuk
mengetahui permasalahan teraktual dalam pelajaran fiqih. Sehingga dari permasalahan tersebut siswa dapat mengetahui hukum fiqih dengan
berbagai sumber. b. Adanya bimbingan belajar atau tambahan belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar harus ada proses tindak lanjut dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru supaya anak yang memiliki
kesulitan dalam belajar tidak terabaikan. Guru harus bisa memahami perbedaan indvidual yang dimiliki oleh siswa, dimana ada siswa yang
cepat dalam memahami pelajaran, ada juga siswa yang kurang dalam memahami pelajaran, sehingga kita sebagai guru harus bisa mengetahui
kemampuan dari setiap siswa yang kita ajar. Kita sebagai guru memberikan penegetahuan tentang cara bagaimana cara belajar yang
efektif. Sukses dalam belajar dapat diraih karena ada usaha yang keras oleh siswa itu sendiri. Disamping memberikan pengetahuan tentang
bagaumana belajar yang efektif. Siswa yang kurang dalam memahami pelajaran solusinya adalah siswa
harus diberi tambahan pelajaran atau bimbingan secara intensif. Agar menjadi lebih baik lagi cara belajar yang efektif langsung ditetapkan oleh
guru ketika proses tambahan belajar berlangsung. Guru fiqh disini menerapkan bimbingan belajar bagi siswa yang kurang dalam memahami
pelajaran dengan cara sering memberikan kesempatan bertanya ketika siswa di kelas dan memberikan tambahan belajar dengan materi yang
kurang dipahami siswa di luar jam sekolah.
2. Upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih yang sama dengan sekolah pada umumnya.
Yang dimaksud dengan upaya yang sama dengan sekolah pada umumnya adalah guru meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih
dengan upaya yang sama namun dengan cara yang berbeda. Adapun upaya tersebut, adalah :
a. Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah persiapan mengelola pembelajaran
yang akan dilaksanakan dalam kelas untuk mencapai tujuan. Perencanaan yang dibuat merupakan antisipasi dan perkiraan tentang apa yang akan
dilakukan dalam pembelajaran sehingga tercipta suatu situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat mengantar siswa
mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan pencapaian tujuan itu ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor yang paling mendasar adalah
kemampuan guru untuk melakukan upaya dalam mewujudkan apa yang diinginkan. Dengan demikian, guru memegang peranan sentral dalam
proses pembelajaran. Adapun Upaya yang dilakukan oleh guru fiqih di MA Manaratul Islam
adalah sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, guru tersebut membuat RPP setiap sebulan sekali untuk pengajaran selama sebulan dan
membuat silabus setiap setahun sekali. Dari contoh RPP yang terlampir dapat dilihat bahwa persiapan guru
fiqih tersebut sudah baik, karena dengan adanya RPP guru dapat memperhitungkan bagaimana proses belajar mengajar sedang berlangsung,
dan bagaimana guru menghadapi siswa untuk selalu berfikir. Adapun alasan pentingnya dibuat RPP dalam proses belajar mengajar,
yaitu : 1 Merencanakan pembelajaran akan membantu memanfaatkan atau
menentukan penggunaan sumber materi pembelajaran dan waktu pembelajaran di kelas secara efisien.