Sejarah Pasar Modal di Indonesia

80 peningkatan rata-rata indeks tahunan sebesar 12.76. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan pergerakan indeks bursa regional lainnya. Perkembangan indeks ini tetap menunjukkan peningkatan yang positif, meskipun beberapa negara Asia seperti Malaysia, Thailand, Filiphina, dan termasuk Indonesia mengalami krisis ekonomi pada periode 1997-1999. Dari beberapa indikator lainnya, di tahun 2004 bursa Indonesia juga menunjukkan perkembangan yang meningkat. Hal tersebut terlihat dari perkembangan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat 34.01 dan nilai perdagangan yang meningkat 87.80 dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi, peranan pasar modal Indonesia terhadap perekonomian negara, yang terlihat dari perbandingan nilai kapitalisasi pasar terhadap Produk Domestik Bruto PDB, masih berada pada posisi yang cukup rendah. Pada tahun 2004, rasio nilai kapitalisasi pasar terhadap PDB di Indonesia hanya mencapai 29.5, sementara beberapa bursa regional lainnya telah melampaui 100. Disisi lain, kondisi ini menunjukkan masih besarnya potensi pengembanan pasar modal Indonesia. Perkembangan penggalangan dana melalui pasar modal Indonesia sangat terpengaruh oleh kondisi makro ekonomi. Hal ini dapat dilihat ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, jumlah emiten hanya tumbuh sebesar 1 dengan nilai emisi saham tumbuh 81 sebesar 7.1 pada tahun 1998 dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk obligasi, tidak ada emiten yang menerbitkan obligasi sepanjang tahun 1998. Setelah mengalami stagnasi pasca krisis ekonomi, pasar saham mulai kembali bergairah sejak tahun 1999. Pada tahun 1999 nilai emisi saham melonjak sebesar 172.2 yaitu dari Rp. 75.9 triliun pada tahun 1998 menjadi Rp. 206.7 triliun pada tahun 1999. Setelah meningkat secara signifikan pada tahun 1999, selanjutnya memasuki tahun 2000 hingga pertengahan 2005 jumlah emiten saham hanya tumbuh rata-rata 4.5 pertahun, dengan nilai emisi mengalami pertumbuhan rata-rata 3,4 pada periode yang sama. Nilai kapitalisasi pasar pada tahun 2000 hingga tahun 2002 sempat mengalami penurunan akibat kondisi ekonomi makro yang tidak stabil. Namun demikian, dengan menbaiknya kondisi ekonomi makro pada tahun 2003 memberikan pengaruh pada perdagangan bursa sehingga nilai kapitalisasi pasar kembali tumbuh mencapai Rp. 765.81 triliun pada bulan Juni 2005. Rata-rata nilai perdagangan pada periode 1999 hingga Juni 2005 berada pada kisaran Rp. 794.43 miliar per hari dengan volume saham berkisar 1.03 miliar lembar perhari dan frekuensi berkisar 16 ribu transaksi per hari. Sepanjang tahun 2006, tercatat 12 perusahaan melakukan Initial Public Offering. Namun, pada nilai emisi saham terjadi penurunan sebesar 15 dari Rp. 3.54 triliun di tahun 2005 menjadi Rp. 3.01 triliun di tahun 82 2006. Total nilai transaksi saham di BEJ sampai akhir tahun 2006 mencapai Rp. 443 triliun, meningkat 9.11 dibanding dengan transaksi tahun 2005. Tahun 2006 merupakan tahun pertama bergabungnya Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan dengan Badan Pengawas Pasar Modal. Diharapkan dengan bergabungnya kedua otoritas tersebut menjadi Bapepam-LK dapat menciptakan sinergi yang lebih baik lagi antara industri pasar modal dan lembaga keuangan lainnya.

B. Penemuan dan Pembahasan 1.

Analisis Deskriptif Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan AMOS 16 untuk dapat mengolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari variabel eksogen; Struktur kepemilikan saham yang diukur oleh insider ownership INSD, Free Cash Flow FCF, profitabilitas yang diukur oleh Return On Equity ROE. Sedangkan variabel endogen; Kebijakan deviden kas, biaya keagenan yang diukur oleh total asset turn over TATO, dan nilai perusahaan yang diukur oleh Price to Book Value PBV. Berdasarkan pengambilan sample secara Purposive Sampling maka dapat diperoleh sampel perusahaan sebagai berikut : a. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI yang telah menyampaikan laporan keuangan per 31 desember secara rutin selama enam tahun sesuai dengan periode penelitian yang