Analisis Rasio Profitabilitas Profitabilitas

42 Biaya keagenan atau agency costs adalah biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan utang atau melibatkan hubungan antara pemilik perusahaan pemegang saham dan kreditor. Biaya keagenan ini muncul dari problem keagenan agency problem. Jika perusahaan menggunakan utang, ada kemungkinan pemilik perusahaan melakukan tindakan yang merugikan kreditor. Sjahrial,2008: 202 Dalam Fadah, vol. 5, 2007:193 Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost, yaitu: a Dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen sehingga manajer merasakan langsung bermanfaat dari keputusan yang diambil, dan juga apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Kepemilikan ini mensejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang saham Jensen Meckling, 1976. Dengan demikian, maka kepemilikan saham oleh manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan. b Dengan menggunakan dividen payout ratio, dengan demikian tidak tersedia cukup banyak free cash flow Crutchley hansen, 1989 dan manajemen tidak memiliki kesempatan untuk berinvestasi yang tidak sesuai dengan keinginan pemegang saham. c Institutional investor sebagai monitoring agents. Moh’d, et al. 1998 menyatakan bahwa distribusi saham antara pemegang saham dari luar 43 yaitu institutional investor dan shareholder dispersion dapat mengurangi agency cost. Hal ini karena kepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaan source of power yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya menentang terhadap keberadaan manajemen. Adanya kepemilikan oleh institutional investor seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi atau institusi lain akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen. Menurut Jensen Meckling 1976 dalam Brigham Houston,2009:26 Hubungan keagenan agency relationship terjadi ketika satu atau lebih individu, yang disebut sebagai prinsipal menyewa individu atau organisasi lain, yang disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Megginson 1997 dalam Pituringsih, vol. 6, 2005:191 menjelaskan model agency cost , pembayaran dividen sebagai tindakan untuk memaksimalkan nilai oleh manager untuk meminimalkan biaya karena konflik keagenan antara manager dan pemegang saham yang muncul pada perusahaan publik, dimana terdapat pembagian antara kepemilikan dan pengendalian. Pembayaran dividen bagi perusahaan hanya dapat ditentukan melalui trial and error . Agency cost muncul kapan saja dari owners-managers menjual membagikan saham bursa mereka kepada outside security yang tidak mempunyai suara di dalam manajemen.