Perkembangan Pasar Modal Gambaran Umum Objek Penelitian

82 2006. Total nilai transaksi saham di BEJ sampai akhir tahun 2006 mencapai Rp. 443 triliun, meningkat 9.11 dibanding dengan transaksi tahun 2005. Tahun 2006 merupakan tahun pertama bergabungnya Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan dengan Badan Pengawas Pasar Modal. Diharapkan dengan bergabungnya kedua otoritas tersebut menjadi Bapepam-LK dapat menciptakan sinergi yang lebih baik lagi antara industri pasar modal dan lembaga keuangan lainnya.

B. Penemuan dan Pembahasan 1.

Analisis Deskriptif Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan AMOS 16 untuk dapat mengolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari variabel eksogen; Struktur kepemilikan saham yang diukur oleh insider ownership INSD, Free Cash Flow FCF, profitabilitas yang diukur oleh Return On Equity ROE. Sedangkan variabel endogen; Kebijakan deviden kas, biaya keagenan yang diukur oleh total asset turn over TATO, dan nilai perusahaan yang diukur oleh Price to Book Value PBV. Berdasarkan pengambilan sample secara Purposive Sampling maka dapat diperoleh sampel perusahaan sebagai berikut : a. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI yang telah menyampaikan laporan keuangan per 31 desember secara rutin selama enam tahun sesuai dengan periode penelitian yang 83 diperlukan, yaitu 2004, 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 laporan keuangan per 31 Desember merupakan laporan yang telah diaudit sehingga laporan keuangan tersebut dapat dipercaya b. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dan secara konsisten membagikan dividen kas selama enam tahun penelitian yaitu tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009. Berdasarkan deskripsi analisis diatas, maka dapat diperoleh sampel penelitian yaitu 22 perusahaan dengan nama perusahaan sebagai berikut : Tabel 4.1 Sampel Data Penelitian No Perusahaan 1 Astra International Tbk 2 Astra Otoparts Tbk 3 Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk PS 4 Colorpak Indonesia Tbk 5 Delta Djakarta Tbk 6 Goodyear Indonesia Tbk 7 Gudang Garam Tbk 8 HM Sampoerna Tbk 9 Indofood Sukses Makmur Tbk 10 Kimia Farma Persero Tbk 11 Lion Metal Works Tbk 12 Lionmesh Prima Tbk 13 Mayora Indah Tbk 14 Merck Indonesia Tbk 15 Multi Bintang Indonesia Tbk 16 Selamat Sempurna Tbk 17 Semen Gresik Persero Tbk 18 Sepatu Bata Tbk 19 Tempo Scan Pacific Tbk 20 Trias Sentosa Tbk 21 Tunas Baru Lampung Tbk 22 Unilever Indonesia Tbk Sumber : Data Diolah 84 a. Analisis Deskriptif Variabel Insider Ownership struktur kepemilikan saham pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lebih banyak terdapat pada kepemilikan institusi dan manajerial. Kepemilikan saham orang dalam insider ownership diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh komisaris dan direktur pada akhir tahun. Didalam penelitian ini insider ownership dapat ditunjukkan berikut ini: Tabel 4.2 Insider Ownership No Nama Perusahaan INSD Insider Ownership 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1 Astra International Tbk 0,038 0,050 0,055 0,067 0,082 0,099 2 Astra Otoparts Tbk 0,018 0,021 0,024 0,029 0,034 0,042 3 Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk 0,014 0,011 0,015 0,018 0,024 0,029 4 Colorpak Indonesia Tbk 0,172 0,191 0,212 0,239 0,295 0,377 5 Delta Djakarta Tbk 0,022 0,025 0,027 0,029 0,032 0,037 6 Goodyear Indonesia Tbk 0,070 0,067 0,069 0,073 0,072 0,101 7 Gudang Garam Tbk 0,063 0,068 0,068 0,073 0,081 0,500 8 HM Sampoerna Tbk 0,111 0,104 0,130 0,184 0,184 0,239 9 Indofood Sukses makmur Tbk 0,045 0,046 0,052 0,075 0,090 0,108 10 Kimia Farma Tbk 0,015 0,015 0,016 0,016 0,017 0,018 11 Lion Metal Works Tbk 0,023 0,026 0,029 0,033 0,039 0,044 12 Lionmesh Prima Tbk 0,017 0,021 0,023 0,029 0,038 0,040 13 Mayora Indah Tbk 0,113 0,117 0,126 0,141 0,162 0,206 14 Merck Indonesia Tbk 0,070 0,082 0,107 0,127 0,149 0,161 15 Multi Bintang Indonesia Tbk 0,126 0,109 0,095 0,094 0,164 0,050 16 Selamat Sempurna Tbk 0,264 0,316 0,347 0,371 0,420 0,383 17 Semen Gresik Persero Tbk 0,614 0,753 0,927 1,118 1,361 1,720 18 Sepatu Bata Tbk 0,013 0,014 0,015 0,016 0,021 0,023 19 Tempo Scan Pacific Tbk 0,038 0,040 0,043 0,047 0,050 0,054 20 Trias Sentosa Tbk 0,034 0,034 0,035 0,035 0,037 0,041 21 Tunas Baru Lampung Tbk 0,032 0,032 0,054 0,058 0,055 0,016 22 Unilever Indonesia Tbk 0,030 0,028 0,031 0,035 0,041 0,049 Rata-Rata Per Tahun 0,0883 0,0987 0,1137 0,1322 0,1567 0,1970 Sumber : Data Diolah Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata insider ownership INSD pada tahun 2009 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2004, 85 2005, 2006, 2007, dan 2008. Tahun 2004 rata-rata insider ownership INSD mencapai 0,0883 dimana nilai INSD tertinggi dimiliki oleh perusahaan Semen Gresik Persero Tbk, yaitu sebesar 0,614 dan terendah dimiliki oleh perusahaan Sepatu Bata Tbk, yaitu sebesar 0,013, sedangkan tahun 2005 rata-rata insider ownership INSD mencapai 0,0987 dimana nilai INSD tertinggi dimiliki oleh perusahaan Semen Gresik Persero Tbk, yaitu sebesar 0,753 dan terendah dimiliki oleh perusahaan Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,011, sedangkan Tahun 2006 rata-rata insider ownership INSD mencapai 0,1137 dimana nilai INSD tertinggi dimiliki oleh perusahaan Semen Gresik Persero Tbk, yaitu sebesar 0,927 dan terendah dimiliki oleh perusahaan Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk dan Sepatu Bata Tbk, yaitu sebesar 0,015, sedangkan Tahun 2007 rata-rata insider ownership INSD mencapai 0,1322 dimana nilai INSD tertinggi dimiliki oleh perusahaan Semen Gresik Persero Tbk, yaitu sebesar 1,118 dan terendah dimiliki oleh perusahaan Kimia Farma Tbk dan Sepatu Bata Tbk, yaitu sebesar 0,016, sedangkan Tahun 2008 rata-rata insider ownership INSD mencapai 0,1567 dimana nilai INSD tertinggi dimiliki oleh perusahaan Semen Gresik Persero Tbk, yaitu sebesar 1,361 dan terendah dimiliki oleh perusahaan Kimia Farma Tbk, yaitu sebesar 0,017, sedangkan Tahun 2009 rata-rata insider ownership INSD mencapai 0,1970 dimana nilai INSD tertinggi dimiliki oleh