Pewarna Sintetis KESIMPULAN DAN SARAN 40

pewarna merah sintetik FD C No.2.Namun,penggantian dengan pewarna alami secara keseluruhan masih harus menunggu para ahli untuk dapat menghilangkan kendala,seperti bagaimana menghilangkan rasa beet-nya,mencegah penggumpalan dalam penyimpanan,dan menjaga kestabilan dalam penyimpanan.Beberapa pewarna alami yang berasal dari tanaman dan hewan,diantaranya adalah klorofil,mioglobin,dan hemoglobin,anthosianin,flavonoid,tannin,betalain,quinon,dan xanthon,serta karoten- oid.Cahyadi,W.2008

b. Pewarna Sintetis

Di negara maju, suatu zat pewarna buatan harus melalui berbagai prosedur pengujian Sebelum digunakan sebagai pewarna pangan.Zat pewarna yang diizinkan yang diizinkan penggunaannya dalam pangan disebut sebagai permited color atau certified color. Zat warna yang akan digunakan harus menjalani pengujian dan prosedur penggunaannya, yang disebut proses sertifikasi.Proses sertifikasi ini meliputi pengujian kimia, biokimia, toksikologi,dan analisis media terhadap zat warna tersebut. Di Indonesia, peraturan mengenai penggunaan zat pewarna yang diizinkan d an dilarang untuk pangan diatur melalui SKMenteri Kesehatan RI Nomor 722Menkes PerIX88 mengenai bahan tambahan pangan. Akan tetapi,seringkali terjadi penyalahgunaan pemakaian zat warna untuk sembarang bahan pangan,misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit digunakan sebagai pewarna bahan pangan.Hal ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu logam berat pada zat pewarna tersebut.Timbulnya penyalahgunaan tersebut antara lain disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat mengenai zat pewarna untuk pangan,dan disamping itu harga zat pewarna untuk industri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk pangan.Hal ini disebabkan bea masuk zat pewarna untuk bahan pangan jauh lebih tinggi daripada zat pewarna bahan nonpangan.Lagipula,warna dari zat pewarna tekstil atau kulit biasanya lebih menarik.Cahyadi,W.,2008 Pewarna dicampur dalam makanan untuk menimbulkan warna tertentu yang di- harapkan dapat membangkitkan selera.Namun sayangnya,tidak banyak tersedia zat pewarna seperti yang diharapkan. Arisman, 2008 Universitas Sumatera Utara

2.3.1. Tartrazine Sifat-Sifat Tartrazine

Tampilan berupa: tepung berwarna kuning jingga Kelarutan: mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol 95, mudah larut dalam gliserol dan glikol Berat molekul: 534, 4 Tahan terhadap asam asetat, HCl, NaOH 10. NaOH 30 merubah warna menjadi kemerah-merahan Rumus bangunnya: -N=N-C-C-COONa NaO 3 S- HO- C N N SO 3 Na Winarno, 1992

2.3.2. Sunset Yellow Sifat Fisik Sunset Yellow

Sunset Yellow termasuk golongan monoazo, berupa tepung berwarna jingga, sangat mudah larut dalam air,dan menghasilkan larutan jingga kekuningan.Sedikit larut dalam alkohol 95 dan mudah larut dalam glikol dan gliserol.Ketahanan terhadap oksidator hampir sama dengan Tarzazine,sedangkan ketahanan terhadap FeSO 4 lebih rendah.Pemakaian alat-alat yang menyebabkan warna larutan zat warna menjadi coklat gelap dan keruh. Dengan Al, warna larutan hanya sedikit berubah menjadi kemerahan. HO NaO 3 S N=N SO 3 Na Universitas Sumatera Utara

2.4. Kromatografi