Permasalahan Pembatasan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Minuman Sirup Aditif Makanan

1.2. Permasalahan

Adapun yang menjadi permasalahan adalah apakah kadar zat warna kuning FD C 19140 Tartrazine dan FD C 15985 Sunset Yellow dalam minuman Nutrisari yang beredar di pasar, tidak melampaui batas yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

1.3. Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu identifikasi zat warna dengan metode kromatografi lapis tipis dan penentuan kadar zat warna dalam minuman Nutrisari dengan metode spektrofotometri.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kadar zat warna dalam hal ini Tartrazine dan Sunset Yellow dalam minuman Nutrisari. 2. Untuk membandingkan kadar zat warna yang diperoleh dengan kadar yang diperbolehkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi tentang kadar zat warna dalam minuman Nutrisari dalam hal ini Tartrazine dan Sunset Yellow.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimen Laboratorium dengan metode dan cara kerja sesuai dengan Egan dan Dirjen POM. Urutan kerja sebagai berikut:

1. Sampel minuman segar diambil dari pasar swalayan Surya pasar II P.Bulan

2. Adsorpsi warna dengan poliamida 3. Desorpsi warna dengan metanol – NaOH 4. Analisa kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis dengan eluen untuk Tartrazine: n – butanol asam asetat air 5:2:1 dan eluen untuk Sunset Yellow: Natrium Sitrat -Air-Ammonia 2 gram: 85 mL: 15 mL Universitas Sumatera Utara 5. Kadar zat warna dalam minuman segar ditetapkan secara spektrofotometri 6. Data yang diperoleh diolah dengan metode Least-Square dan penurunan persamaan garis regrasi dari kurva kalibrasi.

1.7. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA - Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Minuman Sirup

Minuman ringan soft drink kini bagian tak terpisahkan dari restoran fast food. Selain itu terdapat pula minuman ringan dalam kemasan kaleng atau botol plastik. Minuman bubuk instan dapat dibuat secara mudah dengan menambahkan air, kemudian diaduk, dan siap dinikmati. Winarno, 1992

2.2. Aditif Makanan

Menurut peraturan menteri kesehatan RI.No.329MenkesPERXII76,yang dimaksud dengan zat aditif adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu.Termasuk kedalamnya adalah pe- warna,penyedap rasa,dan aroma,pemantap,antioksidan,pengawet,pengemulsi,anti- gumpal, pemucat dan pengental. Pada umumnya bahan tambahan dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: 1. Aditif sengaja,yaitu aditif yang diberikan secara sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu,misalnya untuk meningkatkan konsistensi,nilai gizi,cita rasa,mengendalikan keasaman atau kebasaan,memantapkan bentuk dan rupa,d an lain sebagai-nya. 2. Aditif tidak sengaja,yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah yang Sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan. Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin,asam sitrat dan sebagainya.Dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan alamiah yang sejenis,baik susunan kimia maupun sifat metabolismenya seperti β-karoten,asam askorbat dan lain-lain.Pada umumnya bahan sintetik mempunyai kelebihan yang lebih pekat,lebih stabil,dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat – zat yang berbahaya dalam kesehatan dan kadang – Universitas Sumatera Utara kadang bersifat karsinogenik yang dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.

2.3. Zat Pewarna