Hukum Bouger dan Lambert Hukum Lambert – Beer Batas deteksi

2.6.3. Wadah Contoh Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan, dan karenanya kebanyakan wadah sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. Sel – sel istimewa untuk tampak dan ultraungu mempunyai panjang lintasan sebesar 1 cm, tetapi suatu keanekaragaman dapat diproleh, mulai dari batas lintasan sangat pendek, fraksi dari satu millimeter, ke atas sampai 10 cm atau bahkan lebih. 2.6.4. Detektor Dalam detektor untuk suatu spektrofotometer, kita menginginkan kepekaan yang tinggi dalam daerah spektral yang penting, tanggap yang linier terhadap daya radiasi, waktu tanggap yang cepat, dapat dipengaruhi oleh amplifikasi, dan tingkat kestabilan tinggi atau tingkat “derau” yang rendah, meskipun dalam praktiknya perlu untuk mengkompromikan faktor – faktor ini. Detektor fotoelektrik yang paling umum adalah tabung foto. Ini merupakan pembungkusyang dikosongkan dengan satu jendela yang tembus cahaya yang berisi sepasang elektroda yang di antaranya dipelihara suatu potensial. Permukaan elektroda negatif adalah peka cahaya; yaitu elektron dilontarkan dari permukaan ini apabila ia diradiasi dengan foton yang cukup berenergi. 2.6. 5. Penguatan dan Pembacaan Keluaran pengganda foto itu masih digandakan lebih lanjut dengan suatu penguat amplifier elektronik luar.Underwood A L,1990 Spektrum elektromagnetik UltravioletUV dan sinar tampak yang mempunyai penjang gelombang antara 100 sampai 800 nm.Daerah ultraviolet yang panjang geombang pendek dan energi yang sangat tinggi100-200 nm,dan kebanyakan pengukuran pada daerah ultraviolet antara 200 dan 400 nm.dan untuk daerah sinar tampak antara 400 dan 800 nm. Kealey, D., 2002

2.7. Hukum Bouger dan Lambert

Lambert pada tahun 1760 menerapkan hubungan antara intensitas warna dari larutan dengan keadaan larutan jika dilalui oleh suatu sinar Hukum yang sama telah dikemukakan oleh Bouger pada tahun 1729. Menurut Bouger dan Lambert kekuatan transmitasi suatu larutan berkurang secara gometrik eksponen dan logaritma seperti dinyatakan oleh persamaan berikut: Universitas Sumatera Utara T = 10 -abc dimana T = transmitasi a = tetapan absorpsivitas b = jarak yang ditempuh sinar dalam larutan c = konsentrasi Persamaan ini dapat dituliskan dalam bentuk logaritma sebagai berikut: log T = log P P o = - a. b.c

2.8. Hukum Lambert – Beer

Kombinasi hokum Bouger – Lambert dan Beer dituliskan sebagai berikut: T = o t P P =10 -a. b. c log T 1 = log P o P t = a. b.c = A sehingga; A = a. b. c atau dalam keadaan lain dapat dituliskan: A = ε. b. c dimana: A = absorbansi a = tetapan absorpsivitas ε = koefisien ekstingsi molar b = tebal kuvet yang dilalui sinar cm c = konsentrasi mg L atau mol L Tebal kuvet yang dilalui sinar b dan konsentrasi c adalah faktor yang sangat menentukan bagi harga absorbansi sehingga harus ditunjukkan secara jelas. Jika konsentrasi dalam prosedur analisis dinyatakan sebagai mol L molar maka tetapan disebut absorptivitas molar ε.Akan tetapi bila konsentrasi dinyatakan sebagai gram L maka tetapan disebut absorptivitas a. Underwood A L,1990

2.9. Batas deteksi

Salah satu keuntungan utama cara analisis mnggunakan alat adalah karena cara itu mampu mendeteksi dan menentukan kuantitas analit yang jauh lebih sedikit daripada yang dilakukan dengan cara klasik. Universitas Sumatera Utara Batas deteksi dapat didefenisikan dalam berbagai cara antara lain: 1. Secara statistik didefensiskan bahwa batas deteksi merupakan konsentrasi analit yang memberikan sinyal sebesar sinyal blanko, Y b , ditambah dua simpangan baku blanko, S b . Panduan paling akhir dari lembaga umum khususnya dari amerika menyarankan syarat : Y – Y b = 3 S b. Miller, J.C.; J.N. Miller.1991 2. Batas deteksi adalah konsentrasi atau berat analit paling kecil yang dapat dideteksi pada taraf keyakinan confidence level tertentu. Batas deteksi ini tergantung pada perbandingan signal analit dengan fluktuasi signal blanko akan tetapi jumlah pengukuran pengukuran harus banyak. Situmorang, M. 2010 3. Batas deteksi merupakan batas terendah dimana suatu alat atau metode analitik tidak dapat digunakan lagi untuk mengamati melihat ada atau tidaknya beberapa analit dalam suatu sampel. Robinson,K.A.1987 Batas deteksi ini tergantung pada faktor – faktor berikut: 1. Elemen atau jenis molekuler yang ditentukan 2. Ada atau tidaknya komponen – komponen lain di dalam sampel 3. Kualitas pereaksi yang digunakan 4. Peralatan atau metode pengujian yang digunakan. Robinson, K.A.1987 Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Alat-Alat