Kromatografi KESIMPULAN DAN SARAN 40

2.4. Kromatografi

Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini telah banyak digunakan. Dibandingkan dengan metode lain seperti destilasi, kristalisasi, pengendapan, ekstraksi dan lain – lain, maka kromatografi mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan yang lebih sederhana, pengguanan waktu yang singkat terutama mempunyai kepekaan yang tinggi serta kemampuan memisahkan yang tinggi. Metode ini dapat digunakan, jika dengan metode lain tidak dapat dilakukan misalnya karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau campurannya kompleks. Yazid, E., 2005 Kromatografi adalah suatu nama yang diberikan untuk teknik pemisahan tertentu. Cara yang asli telah diketengahkan pada tahun 1903 oleh TSWETT,ia telah menggunakannya untuk pemisahan senyawa-senyawa yang berwarna,dan nama kromatografi diambilkan dari senyawa-senyawa yang berwarna. Meskipun demikian pembatasan untuk senyawa – senyawa yang berwarna tak lama dan hampir kebanyakan pemisahan – pemisahan secara kromatografi sekarang diperuntukkan pada senyawa yang tak berwarna, termasuk gas. Pada dasarnya semua cara kromatografi menggunakan dua fasa yaitu fasa tetapstationary dan yang lain fasa bergerakmobile;pemisahan-pemisahan tegantung pada gerakan relatif dari dua fasa ini.Cara-cara kromatografi ini dapat digolongkan sesuai dengan sifat-sifat dari fasa tetap,yang dapat berupa zat padat atau zat cair.Jika fasa tetap berupa zat padat maka cara tersebut dikenal sebagai Kromatografi Serapanabsorption chromatography;jika zat cair,dikenal sebagai kromatografi partisipartition chromatography. Sastrohamidjojo,1985 Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase,yaitu fase diam stasionery dan fase bergerak mobile . Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair atau gas. Yazid, E., 2005 Kromatografi cair yang dilakukan di dalam kolom besar merupakan metode kromatografi terbaik untuk pemisahan campuran dalam jumlah besar lebih dari 1 gram.Pada kromatografi kolom, campuran yang akan dipisahkan diletakkan berupa pita pada bagian atas kolom penjerap yang berada dalam tabung kaca, tabung logam Universitas Sumatera Utara atau tabung plastik.Pelarutfase gerakdibiarkan mengalir melalui kolom karena aliran yang disebabkan oleh gaya berat atau didorong dengan tekanan. Ada empat perubahan utama yang dilakukan pada cara kromatografi kolom klasik.Pertama,dipakai penjerap yang lebih halus dengan kisaran ukuran mesh lebih sempit agar tercipta kesetimbangan yang lebih baik di dalam sistem.Kedua,sistem tekanan biasanya pompa mekanis,dipakai untuk mendorong pelarut melalui penjerap yang halus.Ini perlu karena ukuran partikel kecil,tetapi pompa itu juga menyebabkan kromatografi lebih cepat,jadi memperkecil difusi.Ketiga detektor telah dikembangkan sehingga diperoleh analisis senyawa yang berkesinambungan ketika senyawa itu keluar dari kolom. Data analisis ini dapat dipakai untuk membagi – bagi fraksi ketika keluar, dan, jika diperlakukan dengan tepat, dapat memberikan data kuantitatif mengenai banyaknya senyawa yang ada. Dan yang terakhir, yakni penyerap baru dan cara pengemasan kolom baru dikembangkan sehingga memungkinkan derajat daya pisah yang tinggi tercapai. Gritter,1985 Pemisahan Kromatografi Lapis Tipis dikembangkan oleh Ismailoff dan Schraiber pada tahun 1983. Tekniknya menggunakan penyokong fase diam berupa lapisan tipis seperti lempeng kaca, aluminium atau pelat inert. Adsorben yang digunakan biasanya terdiri dari silika gel atau alumina dapat langsung atau dicampur dengan bahan perekat misalnya kalsium sulfat untuk disalutkan dilapiskan pada pelat. Sekarang telah tersedia dipasaran berbagai lapis tipis pada pelat kaca, lembaran aluminium atau lembaran sintetik yang langsung dapat dipakai. Pada pemisahannya, fase kerja bergerak akan membawa komponen campuran sepanjang fase diam pada pelat sehingga terbentuk kromatogram.pemisahan yang terjadi berdasarkan adsorpsi dan partisi. Teknik KLT prinsipnya hampir sama dengan kromatografi kertas. Pengembangan umumnya dilakukan dengan cara menaik dalam mana pelat dicelupkan kedalam pelarut pengembang. Dibandingkan dengan kromatografi kertas, KLT mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: 1. Waktu pemisahan lebih cepat 2. Sensitif, artinya meskipun jumlah cuplikan sedikit masih dapat dideteksi. 3. Daya resolusinya tinggi, sehingga pemisahan lebih sempurna Universitas Sumatera Utara Penentuan harga R f pada KLT sama dengan pada kromatografi kertas. Harga R f dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif. Untuk tujuan penentuan kadar, bercak komponen dapat dikerok lalu dilarutkan pada pelarut yang sesuai untuk dianalisa dengan metode lain yang tepat. Aplikasi KLT sangat luas,termasuk dalam bidang organik dan anorganik. Kebanyakan senyawa dapat dipisahkan bersifat hidrofob seperti lipida – lipida dan hidrokarbon dimana sukar bila dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga penting untuk pemeriksaan identitas dan kemurnian senyawa obat, kosmetika, tinta, formulasi pewarna dan bahan makanan. Yazid, E.,2005 2.5.Poliamida Poliamida adalah sejenis polimer kondensasi yang dihasilkan melalui ineraksi gugus amino dari satu molekul dengan gugus asam karboksilat dari molekul lainnya menghasilkan struktur seperti protein. Rantai poliamida saling terikat oleh ikatan hidrogen.Daintith,J.1990 Poliamida memberikan jenis variasi yang luas.Tetapi poliamida melebur pada suhu yang lebih tinggi daripada poliester karena mempunyai ikatan hidrgen antar molekul.Misalnya nilon 66 melebur pada suhu sekitar 265 o C. Stevens, M.P.2001 Poliamida kadang – kadang disebut nilon dimana poliamida merupakan reaksi kondensasi polimer yang dibentuk dari reaksi antara amina dengan asam karboksilat sehingga menghasilkan nilon 66. Kumar,A. 1998

2.6. Alat untuk Spektrofotometri