Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
perantara yang merupakan saluran penjualan jasa-jasa industri pariwisata hanyalah travel agent atau tour operator saja.
2. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau
ukuran yang objektif, seperti halnya industri barang lainnya yang mempunyai ukuran standard. Disini hanya memakai patokan bagus, jelek
atau puas dan tidaknya orang di beri pelayanan. 3.
Permintaan terhadap hasil atau produk industri pariwisata tidak tetap dan sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis.
a. Calon konsumen tidak dapat mecoba atau mencicipi produk yang
dibelinya. Dia hanya dapat melihat dari brosur, slides atau film yang kusus dibuat untuk itu.
b. Hasil atau produk pariwisata itu banyak tergantung pada manusia
dan sedikit sekali yang di gantikan dengan mesin.
2.5 Motif perjalanan wisatawan.
Perjalanan wisatawan mempunyai berbagai macam motif dan dengan tujuan tertentu pula. Perbedaan motif-motif tersebut menyebutkan berbagai
macam atau jenis pariwisata yang dapat di bedakan dalam beberapa jenis, antara lain:
1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan pleasure toursm
Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat itnggalnya, yaitu untuk keperluan berlibur, mencari udara segar,
menikmati keindahaan alam, medapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar kota seperti menikmati objek agrowisata, dan lain sebagainya
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
2. Pariwisata untuk rekreasi recreation tourism
Pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yagn menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk istrahat dan memulihkan kembali kesegaran
jasmani dan rohani serta ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya. Bentuk kegiatan pariwisata yang cocok untuk ini adalah pariwisata
agrowisata, berwisata kedaerah pegunungan dan tempat yang jauh dari kebisingan kota.
3. Pariwisata Kebudayaan Culture Tourism.
Pariwisata ini ditandai dengan adanya rangkaian motivasi seperti keiinginan untuk mempelajari adat-istiadat, untuk mengunjungi monumen
bersejarah dan pusat kesenian dan lain sebagainya. 4.
Pariwisata Olahraga Sport Tourism Kegiatan pariwisata ini bertujuan untuk melihat dan menyaksikan suatu
pesta event olahraga di suatu negara seperti penyelenggaraan olympiade, sepak bola dunia dan lain-lain.
5. Pariwisata untuk Urusan Usaha Business Tourism.
Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung yang datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya.
6. Pariwisata untuk tujuan konfrensi convention tourism
kegiatan pariwisata dimana rangkaian motif perjalanan tersebut adalah untuk tujuan kongres, seminar, convention, symposium maupun
musawarah kerja.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
7. Pariwisata untuk tujuan keagamaan religion tourism
Kegiatan pariwista ini dilakukan untuk menyasikan atau mengadakan upacara-upacara keagamaan seperti ibadah haji dan umroh ke tanah suci
mekah bagi umat islam, Ziarah ke Jerusalem Israel bagi umat Kristen, upacara agama hindu di bali dan lain sebagainya.
2.6 Transportasi Pariwisata