Transportasi Pariwisata URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. 7. Pariwisata untuk tujuan keagamaan religion tourism Kegiatan pariwista ini dilakukan untuk menyasikan atau mengadakan upacara-upacara keagamaan seperti ibadah haji dan umroh ke tanah suci mekah bagi umat islam, Ziarah ke Jerusalem Israel bagi umat Kristen, upacara agama hindu di bali dan lain sebagainya.

2.6 Transportasi Pariwisata

Secara sederhana transportasi di defenisikan sebagai penjelasan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu alat. Kegiatan transportasi dilakukan seiring dengan keinginan manusia untuk memenuhi kepentingannya dan kebutuhan hidupnya. Sebagai makluk yang berfikir, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menggunakan sarana transportasi yang baik didalam hal ini yang mengakibatkan transportasi berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia dan perkembangan teknologi. Transportasi dalam kepariwisataan sangat penting kedudukannya sehingga jika transportasi ini melemah atau tidak dapat terpenuhi maka kelancaran mobilitas wisatawan pun akan terlambat yang menyebabkan kepariwisataan tidak akan maju dan berkembang. Transportasi dalam kepariwisataan terbagi atas tiga macam, yaitu: Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. 1. Transportasi udara, yang terdiri dari dua bagian, yaitu : - International Flight penerbangan luar negri - Domestic Flight penerbangan dalam negri 2. Transportasi laut, pelayanan kapal Ferry, pesiar cruise,dll 3. Transportasi darat, menggunakan sepeda, sepedamotor, taksi, bus, mobil, kereta api, dan lain sebagainya. Oleh karena transportasi udara merupakan sarana yang paling efisien, maka tidak heran bila persentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh sangat tunggi memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya. Bila kita adakan sedikit analisa secara umum, hubungan antara pariwisata dan transportasi, maka secara kualitif maka kita dapat mengasumsikan bahwa pariwisata tidak dapat berkembang tanpla tersedia sarana transportasi khusunya pengangkuatan melalui udara. Ada 2 dua organisasi di dunia yang mengatur masalah transportasi udara, yaitu : • IATA International Air Transport Associatoin • ICAOInternational civil Aviation Organization 2.6.1 IATA International Air Transport Associatoin Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. Yaitu sebuah organisasi yang mengatur mengenai keseragaman tarif dalam memberikan service dan fasilitas kepada penumpang, membuat peraturan dan yang berkenaan dengan penumpang tersebut. 2.6.2 ICAOInternational civil Aviation Organization Yaitu organisasi yang berada dibawah pengawasan PBB yang mengatur mengenai fasilitas Bandara Udara Airport, perlengkapannya, ketentuan layak terbang dan pengaturan-peraturan keselamatan dalam penerbangan. Adapun maksud dan tujuan di bentuknya organisasi ini tidak lain adalah: 1. Untuk memajukan pengangkutan udara yang aman, teratur, ekonomis, dan untuk memlihara perniagaan udara dan mempelajari masalah yang berhubungan dengan itu. 2. Sebagai alat untuk bekerjasama bagi perusahaan-parusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung maupun tidak langsung di dalam pelayanan pengangkutan international. Semua perusahaan penerbangan yang menjadi anggota dari IATA harus mengikut peraturan lainnya. Biasanya tarif penerbangan udara di tetapkan seragam untuk maskapai penerbangan pada suatu rute yang sama, tetapi tarif akan berbeda-beda di atas tarif standar yang telah disetujui bersama. Diantara banyak tarif yang kita kenal ke dalam dunia penerbangan, yang terpenting adalah : 1. Normal Fare Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. Yaitu tarif biasa yang merupakan standar, baik untuk kelas utama maupun kelas ekonomi. Normal fare merupakan biaya angkutan udara yang resmi dan tercantup dalam air passenger tarif dimana harganya berlaku untuk satu periode tertentu dan bila ada perubahan akan di umumkan secara resmi melalui saluran-saluran yang lazim di gunakan untuk itu. 2. Special Fare Yaitu tarif perjalanan atau biaya angkutan udara yang oleh karena adanya ketentuan-ketentuan khusus yang berlaku atas kebijaksanaan airlines yang bersangkutan di perhitungkan menjadi lebih rendah dari tariff nominal.Adanya special fare ini merupakan suatu Prie Policy dari airlines yang bersangkutan untuk dapat menarik lebih banyak penumpang yang menggunakan sebanyak mungkin fasilitas airlines tersebut untuk berpergian.umumnya hanya di berikan untuk kelas ekonomi saja dan jangaka waktu; berlakunya juga di batasi, ada dua minggu, tiga minggu, satu bulan bahkan sampai tiga bulan. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PT. METRO BATAVIA AIRLINES