Air ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari permukaan tanah biasanya diatas 15 meter.
2.2.4 Sarana Pembuangan Kotoran Jamban
Menurut Sajida 2012 yang mengutip pendapat Dirjen P2M PL, jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpukan kotoran manusia
dalam suatu tempat tertentu, dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman. Pembuangan tinja yang tidak saniter akan
menyebabkan terjadinya berbagai penyakit seperti diare, kolera, disentri, ascariasis, dan sebagainya. Kotoran manusia merupakan buangan padat, selain menimbulkan bau,
mengotori lingkungan juga merupakan media penularan penyakit pada masyarakat. Perjalanan agent penyebab penyakit melalui cara transmisi seperti dari tangan, maupun
dari peralatan yang terkontaminasi ataupun melalui mata rantai lainnya. Dimana memungkinkan tinja atau kotoran yang mengandung agent penyebab infeksi masuk
melalui saluran pernafasan. Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja feces, air seni urine dan CO
2
sebagai hasil dari proses pernapasan Notoatmodjo, 2003.
Menurut Mubarak dan Chayatin 2009, dikenal bermacam-macam tempat pembuangan kotoran kaskus menurut konstruksi dan cara mempergunakannya,
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Kakus Cemplung
Bentuk kakus ini pembuangan kotorannya langsung masuk jatuh ke dalam tempat penampungan. Kakus ini hanya terdiri atas sebuah galian yang diatasnya diberi lantai
dan tempat jongkok. Lantainya terbuat dari bambu atau kayu tetapi dapat juga dari pasangan batu bata atau beton.
2. Kakus Plengsengan Tempat jongkok dari kaskus ini tidak dibuat persis di atas tempat penampungan,
tetapi agak jauh. Kakus semacam ini sedikit lebih baik dan menguntungkan daripada kaskus cemplung, karena baunya agak berkurang dan keamanan bagi pemakai lebih
terjamin. Seperti halnya kakus cemplung, maka cemplung dari tempat jongkok harus dibuatkan tutup.
3. Kakus Bor Tempat penampungan kotorannya dibuat dengan mempergunakan bor. Bor yang
dipergunakan adalah bor tangan yang disebut Bor Auger dengan diameter antara 30-40 cm. Kakus bor mempunyai keuntungan bau yang ditimbulkan sangat berkurang.
Akan tetapi, kerugian kakus bor adalah perembesan kotoran akan lebih jauh dan mengotori air tanah. Kakus bor tidak dapat dibuat di daerah atau tempat yang tanah
banyak mengandung batu. 4. Angsatrine water Seal Latrine
Kakus ini di bawah tempat jongkoknya ditempatkan atau dipasang suatu alat yang berbentuk sepert leher angsa yang disebut bowl. Bowl ini berfungsi mencegah
Universitas Sumatera Utara
timbulnya bau, karena terhalang oleh air yang selalu terdapat dalam bagian yang melengkung. Agar dapat terjaga kebersihannya, maka pada kakus semacam ini harus
cukup tersedia air. 5. Kakus di atas Balong Empang
Membuat kakus di atas balong yang kotorannya di alirkan ke balong adalah cara pembuangan kotoran yang tidak dianjurkan, tetapi sulit untuk menghilangkannya,
terutama di daerah yang terdapat banyak balong. 6. Kakus Septic tank
Terjadi proses pembusukan oleh kuman-kuman pembusuk yang sifatnya anaerob. Septictank bisa terjadi dari dua bak atau lebih serta dapat pula terdiri atas satu bak
saja dengan mengatur sedemikian rupa sehingga dapat memperlambat pengaliran air kotor di dalam bak tersebut.
Menurut Notoatmodjo 2003, untuk mencegah sekurang-kurangnya mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan kotoran manusia harus
dikelola dengan baik, maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban yang disebut sehat untuk daerah pedesaan
apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1.
Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut. 2.
Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya. 3.
Tidak mengotori air tanah di sekitarnya. 4.
Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan
Universitas Sumatera Utara
binatang-bintang lainnya. 5.
Tidak menimbulkan bau. 6.
Mudah digunakan dan dipelihara maintanance. 7.
Sederhana desainnya. 8.
Murah. 9.
Dapat diterima oleh pemakainya.
2.2.5 Sarana Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL