Pengolahan ketiga umumnya untuk menghilangkan nutrisiunsur hara khususnya nitrat dan posfat. Pada tahap ini dapat juga dilakukan pemusnahan
mikroorganisme patogen dengan penambahan Chlor pada air limbah.
2.2.6 Sarana Pembuangan Sampah
Menurut WHO 2003, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah
adalah waste adalah suatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau suatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan
sendirinya Notoatmodjo, 2003 Pengelolaan sampah adalah suatu bidang yang berhubungan dengan pengaturan
terhadap penimbunan,
penyimpanan, sementara,
pengumpulan, pemindahanpengangkutan, pemprosesan, dan pembuangan sampah dengan suatu
cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat seperti teknik
engineering, perlindungan
alam conversation,
keindahan dan
pertimbangan-pertimbangan lingkungan lainnya, serta mempertimbangkan sikap masyarakat. Pengelolaan sampah pada saat ini merupakan masalah yang kompleks,
karena makin banyaknya sampah yang dihasilkan, beraneka ragam komposisinya,
Universitas Sumatera Utara
makin berkembangnya kota, terbatasnya dana yang tersedia, dan beberapa masalah lain yang berkaitan Mubarak dan Chayatin, 2009.
Menurut Notoadmodjo 2007, sumber-sumber sampah adalah sebagai berikut: a. Sampah yang berasal dari pemukiman domestic wates
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan yang sudah dimasak ataupun
belum, plastik, pakaian-pakaian bekas, perabot rumah tangga dan sebagainya. b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas,
plastik, botol, daun, dan sebagainya. c. Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan, daan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip,
dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering, dan mudah dibakar rabbish. d. Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan yang umumnya terdiri dari: kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil
kendaraan yang jatuh, daun-daunan, plastik, dan sebagainya. e. Sampah yang berasal dari industri
Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari
Universitas Sumatera Utara
pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan tekstil,
kaleng, dan sebagainya. f.
Sampah yang berasal dari pertanianperkebunan Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa
sayur-mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya. g. Sampah yang berasal dari pertambangan
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantungdari jenis usaha pertambangan itu sendiri, misalnya: batu-batuan, tanah, pasir, sisa-sisa
pembakaranarang, dan sebagainya. h. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa: kotor-kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sebagainya.
Menurut Sumantri 2010, jenis sampah padat adalah: a
Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya. 1
Organik, misal; sisa makanan, daun, sayur, dan buah. 2
Anorganik, misal; logam, pecah belah, abu, dan lain-lain. b
Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar. 1
mudah terbakar, misal; kertas, plastik, daun kering, kayu. 2
Tidak mudah terbakar, misal; kaleng, besi, gelas, dan lain-lain. c
Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk.
Universitas Sumatera Utara
1 mudah membusuk, misal; sisa makanan, potongan daging, dan sebagainya.
2 Sulit membusuk, misal; plastik, karet, kaleng, dan sebagainya.
d Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah.
1 Garbage, terdiri atas zat-zat mudah membusuk dan dapat terurai.
2 Rubbish, terbagi menjadi dua:
a Rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik, misal; kertas, kayu,
karet, daun kering, dan sebagainya. b
Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, misal; kaca, kaleng, dan sebagainya.
3 Ashes, semua sisa pembakaran dari industri.
4 Street Sweeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau
manusia. 5
Dead animal, bangkai binatang besar anjing, kucing, dan sebagainya yang mati akibat kecelakaan atau secara alami.
6 House hold refuse, atau sampah campuran misal; garbage, ashes, rubbish
yang berasal dari perumahan. 7
Abandoned vehicle, berasal dari bangkai kendaraan. 8
Demolision waste, berasal dan hasil sisa-sisa pembangunan gedung. Contructions waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung,
seperti; tanah, batu, dan kayu. 9
Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri.
Universitas Sumatera Utara
10 Santage solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa
zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair. 11
Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan zat radioaktif.
Ada beberapa cara pengelolaan sampah menurut Notoadmodjo 2007, yaitu: 1.
Pengumpulan dan pengangkutan sampah Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab masih-masing rumah tangga atau
institusi yang menghasilkan sampah tersebut. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke penampungan sementara TPS
sampah, dan selanjutnya ke tempat penampungan akhir TPA. 2.
Pemusnahan dan pengolahan sampah a.
Landfill ditanam, yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang ditanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah.
b. Incenaration dibakar, yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar
di dalam tungku pembakaran c.
Composting dijadikan pupuk, yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk, khususnya untuk sampah organik.
2.2.7 Kondisi Fisik Bangunan Rumah Sakit