lingkungan yang dapat di intervensi oleh manusia.
5.3.2 Sarana Pembuangan Kotoran Jamban
Sarana Pembuangan Kotoran Jamban di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terdapat di setiap ruang. Masing-masing ruangan memiliki sebuah
toilet, namun khusus ruangan bangsal diberi 3 jamban dalam satu toilet sedangkan toilet ruangan yang tidak bangsal hanya diberi satu buah jamban. Pemisahan toilet bagi
para medis dan pasien sudah baik, karena sudah terpisah. Begitupun pemisahan untuk toilet pria dan wanita di lingkungan umum rumah sakit jiwa sudah baik. Jamban yang
digunakan di setiap ruangan juga sudah sesuai standar yang berlaku yaitu menggunakan jamban leher angsa, namun masih belum menggunakan tutup yang dapat
menjadi tempat berkembangbiaknya vektor penyakit. Rasio tempat tidur pasien dengan jumlah toilet sudah memenuhi standar bagi ruangan yang bukan bangsal yaitu kurang
dari 1 : 10, karena di dalam ruangan yang bukan bangsal terdapat 4 tempat tidur dan memiliki sebuah toilet. Namun pada ruangan bangsal belum sesuai dengan standar
karena rasio tempat tidur pasien dengan jumlah toilet di ruangan bangsal adalah 1 : 24. Jamban leher angsa mempunyai konstruksi yang baik dan bersih karena setiap harinya
pasien bergantian untuk membersihkan toilet. Menurut Depkes 1997 jamban yang memenuhi syarat adalah tidak mencemari sumber air minum jarak antara sumber air
minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter, tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, dilengkapi dinding dan atap pelindung,
penerangan cukup, tersedia air dan alat pembersih, dan aman digunakan serta mudah
Universitas Sumatera Utara
dibersihkan.
5.3.3. Sarana Pembuangan Air Limbah SPAL
Sarana Pembuangan Air Limbah SPAL di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih dikatakan kurang baik karena hanya memenuhi 2
penilaian dari 5 penilaian yang dilakukan yaitu terdapat pembuangan saluran air limbah yang terpisah antara saluran limbah dengan saluran air hujan. Namun saluran
tersebut masih dalam keadaan terbuka yang dapat mencemari lingkungan dan lingkungan yang tercemar dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan
masyarakat. Saluran air limbah sudah dialirkan ke saluran kota namun belum cukup lancar karena saluran air limbah masih sering terlihat tidak di aliri air.
Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL namun keadaannya sudah rusak dan belum diperbaiki
sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga air limbah rumah sakit langsung dialirkan ke saluran kota tanpa diolah terlebih dahulu, yang dimana
keadaan seperti ini dapat menularkan penyakit termasuk keluhan gangguan kulit karena air limbah dapat mencemari sumber air bersih.
Menurut Kusnoputranto
2000 air
buangan dapat
menjadi tempat
berkembangbiaknya mikroorganisme patogen, larva nyamuk ataupun serangga lainnya yang dapat menjadi media transmisi penyakit, terutama penyakit-penyakit yang
penularannya melalui air yang tercemar seperti kolera, tipus abdominalis, disentri dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
5.3.4. Sarana Pembuangan Sampah