10 Santage solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa
zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair. 11
Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan zat radioaktif.
Ada beberapa cara pengelolaan sampah menurut Notoadmodjo 2007, yaitu: 1.
Pengumpulan dan pengangkutan sampah Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab masih-masing rumah tangga atau
institusi yang menghasilkan sampah tersebut. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke penampungan sementara TPS
sampah, dan selanjutnya ke tempat penampungan akhir TPA. 2.
Pemusnahan dan pengolahan sampah a.
Landfill ditanam, yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang ditanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah.
b. Incenaration dibakar, yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar
di dalam tungku pembakaran c.
Composting dijadikan pupuk, yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk, khususnya untuk sampah organik.
2.2.7 Kondisi Fisik Bangunan Rumah Sakit
Menurut Sabarguna dan Rubaya 2011, beberapa persyaratan bangunan rumah sakit, yaitu:
1. Lantai
Universitas Sumatera Utara
a. Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak
licin, warna terang, dan mudah dibersihkan. b.
Lantai yang selalu kontak dengan air harus mempunyai kemiringan yang cukup ke arah saluran pembuangan air limbah
c. Pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk konuslengkung agar
mudah dibersihkan 2.
Dinding Permukaan dinding harus kuat, rata, berwarna terang, dan menggunakan cat yang
tidak luntur, serta tidak menggunakan cat yang menggandung logam berat. 3.
Ventilasi a.
Ventilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamarruang dengan baik.
b. Luas ventilasi alamiah minimum 15 dari luas lantai
c. Bila ventilasi alamiah tidak dapat menjamin adanya pergantian udara dengan
baik, kamar atau ruang harus dilengkapi dengan penghawaan buatanmekanis d.
Penggunaan ventilasi buatanmekanis harus disesuaikan dengan peruntukan ruangan.
4. Atap
a. Atap harus kuat, tidak bocor, dan tidak menjadi tempat perindukan serangga,
tikus, dan binatang pengganggu lainnya. b.
Atap yang lebih tinggi dari 10 meter harus dilengkapi penangkal petir
Universitas Sumatera Utara
5. Langit-langit
a. Langit-langit harus kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan
b. Langit-langit tingginya minimal 2,70 meter dari lantai
c. Kerangka langit-langit harus kuat dan bila terbuat dari kayu harus antirayap
6. Konstruksi
Balkon, beranda, dan tanlang harus sedemikian sehingga tidak terjadi genangan air yang dpata menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypty.
7. Pintu
Pintu harus kuat, cukup tinggi, cukup lebar, dan dapat mencegah masuknya serangga, tikus, serta binatang pengganggu lainnya.
8. Jaringan instalasi
a. Pemasangan jaringan instalasi air minum, air bersih, air limbah, gas, listrik,
sistem penghawaan, sarana komunikasi, dan lain-lain harus memenuhi persyaratan teknis kesehatan agar aman digunakan untuk tujuan pelayanan
kesehatan. b.
Pemasangan pipa air minum tidak boleh bersilangan dengan pipa air limbah dan tidak boleh bertekanan negatif untuk menghindari pencemaran air
minum. 9.
Lalu lintas antar ruangan. a.
Pembagian ruangan dan lalu lintas antarruangan harus didesain sedemikian rupa dan dilengkapi dengan petunjuk letak ruangan sehingga memudahkan
Universitas Sumatera Utara
hubungan dan komunikasi antarruangan, serta menghindari risiko terjadinya kecelakaan dan kontaminasi.
b. Penggunaan tangga atau evelator dan lift harus dilengkapi dengan sarana
pencegahan kecelakaan seperti alarm suara dan petunjuk penggunaan yang mudah dipahami oleh pemakainya, atau untuk lift 4 empat lantai harus
dilengkapi Automatic Reserve Divided ARD yaitu alat yang dapat mencari lantai terdekat bila listrik mati.
c. Dilengkapi dengan pintu darurat yang dapat dijangkau dengan mudah bila
terjadi kebakaran atau kejadian darurat lainnya dan dilengkapi ram untuk brankar.
10. Fasilitas pemadam kebakaran
Bangunan rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. 2.3 Definisi Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia Djuanda, 2007. Kulit bagaikan kertas pembungkus yang
memberikan keindahan. Fungsi utamanya adalah pembatas yang melindungi organ internal tubuh dari gangguan berbagai faktor lingkungan di luar tubuh dan infeksi
bakteri. Kulit merupakan bagian terpenting dari sitem pengaturan suhu tubuh. Kulit juga
banyak mengandung reseptor sensoris untuk merasakan panas, dingin, nyeri, rabaan
Universitas Sumatera Utara
serta tekanan, dan bahkan rasa gatal Djuanda, 2007.
2.3.1 Anatomi Kulit