sebagai berikut: 1.
Basuh tangan dengan air mengalir dan gosokkan kedua permukaan tangan dengan sabun secara merata, dan jangan lupakan sela-sela jari.
2. Bilas kedua tangan sampai bersih dengan air yang mengalir
3. Keringkan tangan dengan menggunakan kain lap yang bersih dan kering
d. Membersihkan Pakaian Seseorang terlihat sehat dan bersih dapat melalui kebersihan pakaiannya. Pakaian
yang kotor akan menghalangi seseorang untuk terlihat bersih walaupun sebenarnya seluruh tubuh sudah bersih. Perlu mengganti pakaian secara teratur karena pakaian
menyerap keringat dan kotoran yang dapat meyebabkan bau tidak sedap dan timbulnya berbagai penyakit. Sebaiknya ketika hendak tidur pakailah pakaian khusus
tidur dan tidak menggunakan pakaian yang digunakan sehari-hari untuk tidur. Selimut, sprei, dan sarung bantal sebaiknya di bersihkan dan diganti secara rutin. Kasur dan
bantal dijemur secara rutin pula Irianto, 2007.
2.2 Sanitasi Lingkungan
Menurut Notoadmojo 2007, sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih,
dan sebagainya.
2.2.1 Hygiene dan Sanitasi Lingkungan
Menurut Entjang 2000, hygiene dan sanitasi adalah pengawasan lingkungan fisik, biologi, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana
Universitas Sumatera Utara
lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Usaha dalam hygiene dan sanitasi lingkungan di
Indonesia terutama meliputi: a.
Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kualitas maupun kuantitasnya
b. Mengatur pembuangan kotoran, sampah, dan air limbah
c. Mendirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar rumah-rumah
tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat d.
Pembasmian binatang-binatang penyebar penyakit seperti : lalat dan nyamuk Istilah hygiene dan sanitasi mempunyai tujuan yang sama pada dasarnya, yakni
mengusahakan cara hidup yang sehat agar terhindar dari berbagai penyakit, namun dalam penerapannya memiliki arti yang sedikit berbeda. Usaha sanitasi lebih menitik
beratkan pada faktor lingkungan hidup manusia, sedangkan hygiene lebih menitik beratkan pada usaha-usaha kebersihan perorangan Kusnoputranto, 2000.
2.2.2 Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit
Menurut Sabarguna dan Rubaya 2011, persyaratan lingkungan rumah sakit adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan bangunan rumah sakit harus mempunyai batas yang jelas, dilengkapi
dengan pagar yang kuat, dan tidak memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk dengan bebas.
2. Luas lahan bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas lahan
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan sehingga tersedia tempat parkir yang memadai dan dilengkapi dengan rambu parkir.
3. Lingkungan bangunan rumah sakit harus bebas dari banjir. Jika berlokasi di
daerah banjir harus menyediakan fasilitasteknologi untuk mengatasinya. 4.
Lingkungan rumah sakit harus merupakan kawasan bebas rokok. 5.
Lingkungan bangunan rumah sakit harus dilengkapi penerangan dengan intensitas cahaya yang cukup.
6. Lingkungan rumah sakit harus tidak berdebu, tidak becek, atau tidak terdapat
genangan air dan dibuat landai menuju ke saluran terbuka atau tertutup, tersedia lubang penerima air masuk dan disesuaikan dengan luas halaman.
7. Saluran air limbah domestik dan limbah medis harus tertutup dan terpisah,
masing-masing dihubungkan langsung dengan instalasi pengolahan air limbah. 8.
Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu, dan tempat-tempat tertentu yang menghasilkan sampah harus disediakan tempat smapah.
9. Lingkungan, ruang, dan bangunan rumah sakit harus selalu dalam keadaan bersih
dan tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang
dan berkembangbiaknya serangga, binatang pengerat, serta binatang pengganggu lainnya.
2.2.3 Sarana Air Bersih