14. Ruang Dolok Martimbang
= 36 x 9,9 = 3,56 ≈ 4
15. Ruang Rehabilitasi Napza
= 13 x 9,9 = 1,28 ≈ 1
Total 40
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer dari penelitian ini adalah personal hygiene dan sanitasi lingkungan pada pasien di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggunakan
observasi.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder di peroleh dari hasil penelusuran di dokumen dan laporan data di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang terkait dengan kejadian
keluhan gangguan kulit. 3.5 Definisi Operasional
1. Personal hygiene adalah kebersihan pribadi diri seorang individu yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuhnya.
2. Kebersihan kulit adalah usaha diri seorang individu untuk menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi yang baik dan benar dengan menggunakan sabun
agar terhindar dari penyakit kulit. 3. Kebersihan tangan dan kuku adalah perilaku individu dalam menjaga
kebersihan tangan dan kuku seperti cuci tangan sebelum dan sesudah makan, sesudah ke kamar mandi, dan memotong kuku agar tetap pendek serta
memotong kuku secara rutin.
Universitas Sumatera Utara
4. Kebersihan pakaian adalah perilaku individu dalam mengganti pakaian serta mencuci pakaian dengan rutin agar tidak menimbulkan penyakit pada kulit.
5. Kebersihan handuk adalah perilaku diri seorang individu berdasarkan frekuensi mencuci handuk dan menjemurnya dengan benar.
6. Kebersihan tempat tidur dan sprei adalah perilaku individu berdasarkan frekuensi menjemur kasur dan bantal, mengganti sprei dan sarung bantal.
7. Sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik yaitu sarana air bersih, saluran pembuangan air limbah SPAL, sarana pembuangan kotoran jamban
dan sarana pembuangan sampah. 8. Keluhan gangguan kulit adalah adanya salah satu keluhan dari adanya rasa
gatal-gatal pada kulit, bercak kemerahan, bentol-bentol dan kulit yang
mengelupas seperti sisik. 3.6 Metode Pengukuran
1. Personal hygiene
A. Pengukuran kebersihan kulit a
Pasien mandi setiap hari b
Pasien mandi dengan air lalu menggosok kulit kemudian seluruh tubuh disiram dengan air sampai bersih
c Pasien menggunakan sabun sendiri
apabila jawaban ya diberi skor 1 dan apabila jawaban tidak diberi jawaban 0. Kemudian dikategorikan menjadi:
Universitas Sumatera Utara
Baik, jika ≥ 75 atau nilai 2-3 Buruk, jika 75 atau nilai 2
B. Pengukuran kebersihan tangan dan kuku a
Pasien mencuci tangan dengan air mengalir kemudian dikeringkan dengan lap b
Pasien memotong kuku seminggu sekali c
Pada saat mandi pasien menyikat kuku apabila jawaban ya diberi skor 1 dan apabila jawaban tidak diberi jawaban 0.
Kemudian dikategorikan menjadi: Baik, jika ≥ 75 atau nilai 2-3
Buruk, jika 75 atau nilai 2 C. Kebersihan Pakaian
a Pasien mengganti baju setiap hari
b Pasien menjemur pakaian yang di cuci di bawah sinar matahari
c Pasien mengganti baju setelah berkeringat
apabila jawaban ya diberi skor 1 dan apabila jawaban tidak diberi jawaban 0. Kemudian dikategorikan menjadi:
Baik, jika ≥ 75 atau nilai 2-3 Buruk, jika 75 atau nilai 2
D. Kebersihan Handuk a
Pasien menggunakan handuk sendiri b
Pasien menjemur handuk setelah dipakai
Universitas Sumatera Utara
c Keadaan handuk pasien kering pada saat digunakan
apabila jawaban ya diberi skor 1 dan apabila jawaban tidak diberi jawaban 0. Kemudian dikategorikan menjadi:
Baik, jika ≥ 75 atau nilai 2-3 Buruk, jika 75 atau nilai 2
E. Kebersihan Tempat Tidur dan Sprei a
Pasien mengganti sprei 2 minggu sekali b
Sprei yang pasien gunakan sebelum tidur sudah dibersihkan terlebih dahulu c
Pasien menjemur kasur dan bantal 2 minggu sekali apabila jawaban ya diberi skor 1 dan apabila jawaban tidak diberi jawaban 0.
Kemudian dikategorikan menjadi: Baik, jika ≥ 75 atau nilai 2-3
Buruk, jika 75 atau nilai 2 6.
Penilaian sanitasi lingkungan mengacu pada Kepmenkes RI Nomor 1204SKX2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.
Terdiri dari 4 observasi sanitasi lingkungan, dimana masing-masing kategori dilakukan 5 pengamatan. Setiap pengamatan jika dijawab ya diberi nilai 1, jika tidak diberi nilai 0.
Kemudian dikategorikan menjadi: Baik, jika ≥ 75 atau nilai 3-5
Buruk, jika 75 atau nilai 3
Universitas Sumatera Utara
7. Keluhan gangguan kulit Pengukuran variabe l keluhan penyakit kulit didasarkan pada skala ordinal dari
beberapa keluhan apabila memiliki salah satu keluhan dengan jawaban “ya” diberi skor
1 dan apabila semua jawaban “tidak” diberi skor 0. Keluhan gangguan kulit yang menjadi pengukuran adalah :
a. Kulit yang terasal gatal dengan frekuensi yang berulang-ulang
b. Adanya bercak-bercak kemerahan pada kulit
c. Adanya bentol-bentol pada kulit
d. Adanya ruam-ruam pada kulit
e. Adanya kulit bersisik
Kemudian dikategorikan menjadi : a. Mengalami keluhan, jika responden mengalami salah satu keluhan gangguan
kulit. b. Tidak mengalami keluhan, jika responden tidak mengalami salah satu dari
keluhan gangguan kulit. 3.7 Metode Analisa Data
3.7.1 Analisa Univariat