Pengaruh Kecepatan Pengadukan Terhadap Rendemen Minyak Kelapa Murni Pengaruh Waktu Pengadukan dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Kadar FFA Minyak Kelapa Murni

41 memberikan rendemen minyak kelapa murni 8,5-17. Penurunan rendemen minyak kelapa murni bisa disebabkan oleh penggunaan bakteri pada proses fermentasi. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi antara lain suhu, waku dan pH [33]. Waktu pengadukan yang berbeda mempengaruhi kualitas minyak kelapa murni yang dihasilkan yaitu dengan bertambahnya waktu pengadukan maka kadar air semakin besar, berat jenis semakin besar, angka asam semakin besar, angka penyabunan semakin kecil. Pada proses pengadukan, lamanya pengadukan tentu berbanding lurus dengan efek pengadukan yang diharapkan. Namun untuk skala industri yang komersial, semakin lama proses pengadukan dilakukan akan menyebabkan biaya operasional semakin tinggi karena energi pengadukan akan semakin banyak dibutuhkan [8]. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin lama waktu pengadukan yang dilakukan maka rendemen minyak kelapa murni cenderung semakin menurun. Rendemen tertinggi diperoleh saat pengadukan dilakukan selama 30 menit.

4.2.2 Pengaruh Kecepatan Pengadukan Terhadap Rendemen Minyak Kelapa Murni

Berikut pengaruh kecepatan pengadukan terhadap rendemen minyak kelapa murni pada masing – massing perlakuan dapat di lihat pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Pengaruh Kecepatan Pengadukan Terhadap Rendemen Minyak Kelapa Murni 5 10 15 20 25 30 25 50 75 100 125 Re n d em en VC O Kecepatan Pengadukan rpm 15 menit 30 menit 45 menit 60 menit 75 menit 42 Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa rendemen minyak kelapa murni yang dihasilkan untuk berbagai macam waktu pengadukan yang cenderung menurun dengan peningkatan kecepatan pengadukan. Hasil penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa kecepatan pengadukan selama 25 rpm menghasilkan rendemen minyak kelapa murni 11,75- 20,75, sementara 50 rpm menghasilkan rendemen minyak kelapa murni 11,25- 24,5, 75 rpm 12-15,5, 100 rpm 8,5-21,5 dan 125 rpm memberikan rendemen minyak kelapa murni 10,5-17. Penurunan rendemen minyak kelapa murni bisa disebabkan oleh penggunaan bakteri pada proses fermentasi. Faktor- faktor yang mempengaruhi fermentasi antara lain suhu, waktu dan pH [33]. Kecepatan pengadukan yang berbeda mempengaruhi rendemenminyak kelapa murni dimana pada proses pengadukan, kecepatan pengadukan pada umumnya akan mempercepat homogenitas campuran. Ketika pengadukan diaplikasikan untuk memecahkan emulsi antara minyak dengan protein pada cairan santan, semakin cepat pengadukan maka molekul-molekul minyak akan semakin cepat dan banyak terpecah menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga lebih mudah terpisah [8]. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin cepat pengadukan yang dilakukan maka rendemen minyak kelapa murni cenderung menurun. Rendemen tertinggi diperoleh saat kecepatan pengadukan dilakukan selama 50 rpm.

4.2.3 Pengaruh Waktu Pengadukan dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Kadar FFA Minyak Kelapa Murni

Berikut pengaruh waktu pengadukan dan kecepatan pengadukan terhadap kadar FFA pada masing – masing perlakuan dapat di lihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. 43 Gambar 4.3 Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Kadar FFA Minyak Kelapa Murni Gambar 4.4 Pengaruh Kecepatan Pengadukan Terhadap Kadar FFA Minyak Kelapa Murni Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa FFA minyak kelapa murni yang dihasilkan untuk berbagai macam kecepatan pengadukan yang cenderung menurun dengan peningkatan waktu pengadukan. Sedangkan pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa FFA minyak kelapa murni yang dihasilkan untuk berbagai macam waktu pengadukan yang cenderung meningkat dengan peningkatan kecepatan pengadukan. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 25 50 75 100 125 K ad ar F F A Kecepatan Pengadukan rpm 15 menit 30 menit 45 menit 60 menit 75 menit 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 15 30 45 60 75 K adar F F A Waktu Pengadukan menit 25 rpm 50 rpm 75 rpm 100 rpm 125 rpm 44 Asam lemak bebas merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam minyak, tinggi rendahnya asam lemak bebas pada minyak akan mempengaruhi kualitas minyak kelapa yang dihasilkan karena komponen ini merupakan penyebab ketengikan [34]. Nilai asam lemak bebas yang tinggi inilah yang dapat menyebabkan bau tengik pada minyak yang mana menandakan bahwa minyak tersebut sudah tak layak pakai atau rusak [35]. Meningkatnya asam lemak bebas disebabkan adanya kandungan air pada substrat yaitu santan yang akan dijadikan sebagi sumber minyak kelapa. Adanya air pada substrat menyebabkan terjadinya proses hidrolisis pada minyak kelapa pada saat proses pencampuran yang memicu terbentuknya asam lemak bebas [35]. Menurut [37] kadar FFA maksimal yang terkandung dalam minyak kelapa murni yaitu 0,2 sedangkan menurut [23] kadar FFA maksimal yang terkandung dalam minyak kelapa murni yaitu 0,5 . Dari hasil penelitian terlihat bahwa kadar FFA masih sesuai standart menurut [23]. Tingginya kadar FFA disebabkan oleh adanya kandungan air didalam minyak, proses pemisahan minyak yang tidak baik dan selain itu proses pengadukan dilakukan di ruang terbuka dengansuhu ruang. Hal tersebut menyebabkan santan terkena kontak langsung dengan oksigen sehingga selama penyimpanan reaksi oksidasi yang terjadi lebih besar. Dengan adanya reaksi oksidasi dihasilkan senyawa-senyawa lain seperti karbonrantai pendek, asam lemak bebas, sejumlah kecil aldehida dan metil keton yang mengurangi kemurnian minyak kelapa murni. Ketengikan yang terjadi terutama disebabkan oleh aldehid dan keton.

4.2.4 Kadar Air Minyak Kelapa Murni