Bakteri Saccharomyces cereviseae TINJAUAN PUSTAKA

16 lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida. Peroksida ini dapat ditentukan dengan metode iodometri. Cara yang sering digunakan untuk menentukan bilangan peroksida berdasarkan pada reaksi antara alkali iodida dalam larutan asam dengan ikatan peroksida [28].

2.6 Bakteri Saccharomyces cereviseae

Saccharomyces cervisae merupakan khamir yang paling populer dalam pengolahan makanan. Dalam bidang pangan, khamir digunakan dalam pengembangan adonan roti dan dikenal sebagai ragi roti [28]. Saccharomyces cervisae berkembang biak dengan membelah diri melalui budding cell. Reproduksinya dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi pertumbuhan sel [29]. Taksonomi Saccharomyces cereviseae sebagai berikut : Saccharomyces cerevisiae Kingdom: Fungi Phylum: Ascomycota Sub Phylum: Saccharomycolina Class: Saccharomycetes Order: Saccharomycetales Family: Saccharomycetaceae Genus: Saccharomyces Species: S. cerevisiae Binominal name: Saccharomyces cerevisiae Dalam pertumbuhannya mikroorganisme memerlukan faktor-faktor pertumbuhan antara lain unsur C, H, O, N, S dan P yang diperolehnya dengan mengubah protein, karbohidrat, dan zat-zat lain dalam media pertumbuhannya, sehingga zat-zat dalam media tersebut berkurang dibebaskan oleh sel-sel mikroorganisme [27]. Keasaman atau pH medium merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan pembentukan produk dalam proses fermentasi karena setiap mikroorganisme mempunyai kisaran pH optimal. 17 Perubahan pH dalam fermentasi disebabkan karena dalam aktivitasnya sel khamir selain menghasilkan etanol sebagai metabolit primer juga menghasilkan asam-asam organik seperti asam malat, asam tartarat, asam sitrat, asam laktat, asam asetat, asam butirat dan asam propionat sebagai hasil sampingan. Asam - asam ini menurunkan pH medium [30]. Komposisi kimia Saccharomyces cerevisiae terdiri atas protein 50-52, karbohidrat 30-37, lemase 4-5, dan mineral 7-8 [29]. Temperatur pertumbuhan yang optimum untuk Saccharomyces cereviseae adalah 28 – 36 o C dan pH optimum pertumbuhan sel khamir 4,5 - 5,5. Sacharomyces cerevisieae dapat tumbuh secara anaerob, fakultatif dan mempunyai toleransi suhu yang tinggi, mempunyai kemampuan untuk mencapai konversi yang lebih tinggi, dan pH yang rendah [31]. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa Saccharomyces sp memiliki ciri-ciri yaitu koloni berbentuk bulat, warna kekuning-kuningan, permukaan licin dan berkilau [32]. Gambar 2.3 Khamir Saccharomyces cereviseae [32]

2.7 Analisa Ekonomi