3.4.1. Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan
Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan adalah unsur-unsur dalam sistem sumber daya manusia yang dirancang untuk memaksimalkan mutu keseluruhan
modal manusia organisasi overall quality of human capital throughout the organization Nurman, Konsep Human Resources Scorecard, 2010. Dalam
mengukur aspek pertumbuhan dan perkembangan diperlukan karena menjadi suatu dasar untuk membangun sumber daya manusia menjadi aset stratejik. Aspek
pertumbuhan dan perkembangan memaksimalkan kinerja karyawan. Ukuran-ukuran kinerja yang digunakan pada perspektif ini adalah jumlah
karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan, rasio beban pelatihan dan pengembangan karyawan terhadap laba operasi, organization capital dan
kepuasan karyawan, tingkat perputaran karyawan dan produktivitas karyawan. 1.
Jumlah Karyawan yang Mengikuti Pelatihan dan Pengembangan Ukuran ini digunakan untuk mengetahui konsistensi perusahaan dalam
memberikan kesempatan bagi para karyawan untuk mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
2. Rasio Beban Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap Laba Operasi
Rasio beban pelatihan dan pengembangan =
Ukuran ini digunakan untuk mengukur kontribusi atas pelatihan dan pengembangan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap laba
operasi.
3. Organization Capital dan Kepuasan Karyawan
x 100
Universitas Sumatera Utara
Ukuran ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam meningkatkan organization capital dan menciptakan kepuasan karyawan
4. Tingkat Perputaran Karyawan
Ukuran ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mempertahankan karyawannya.
Tingkat Perputaran Karyawan = 5.
Produktivitas Karyawan Ukuran ini digunakan untuk mengukur kemampuan karyawan dalam
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Produktivitas Karyawan =
3.4.2. Aspek Finansial
Mengukur sumber daya manusia berdasarkan aspek moneter ini untuk memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai SDM dan mempermudah
pengambilan keputusan yang berubungan dengan sumber daya manusia. Perusahaan telah mengeluarkan banyak uang untuk merekrut, melatih,
serta mengembangkan tenaga kerja. Karena besarnya pengeluaran yang dikeluarkan, maka akan lebih efisien apabila perusahaan memasukkan
pengeluaran tersebut sebagai suatu investasi, mengingat kemampuan dari sumber daya manusia itu untuk memberikan manfaat bagi perusahaan dimasa yang akan
datang sehingga sebaiknya pengeluaran tersebut harus dikapitalisasi perusahaan. Pengukuran ini terdiri dari 2 kategori yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Return on investment ROI ROI adalah suatu ukuran dalam bentuk keuntungan moneter yang
diperoleh oleh suatu organisasi setelah jangka waktu tertentu sebagai timbal balik terhadap investasi yang dilakukan perusahaan Carr, 1999. Dan hasil dari
perhitungan ROI yang telah dikapitalisasi akan dibandingkan dengan ROI yang tidak melakukan kapitalisasi terhadap biaya tersebut untuk melihat perbedaan
yang terjadi. Adapun rumus dari return on investment adalah sebagai berikut:
Untuk ROI yang dikapitalisasi, laba perusahaan akan bertambah sebesar biaya sumber daya manusia dan total aset juga akan bertambah sebesar biaya sumber
daya manusia. 2. Economic Value Added EVA
Economic Value Added EVA memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan.
Economic Value Added EVA merupakan ukuran terbaik untuk proses, karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan
sebagai akibat dari aktivitas atau stategi manajemen. Economic Value Added membantu manajemen dalam hal menetapkan
tujuan internal perusahaan supaya tujuan berpedoman pada implikasi jangka panjang dan bukan jangka pendek saja. Manajemen dapat melakukan banyak hal
untuk menciptakan nilai tambah tetapi pada prinsipnya EVA akan menigkat jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut Utomo, 1993:37 antara lain:
Return on investment ROI =
Universitas Sumatera Utara
1. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal 2. Menginvestasikan modal baru kedalam proyek yang mendapat Return lebih
besar dari biaya modal yang ada. 3. Menarik modal dari aktifitas-aktifitas usaha yang tidak menguntungkan.
Economic Value Added dapat ditentukan sebagai berikut:
Keterangan: NOPAT
= Net Operating Profit After Taxes WACC
= Weighted Average Cost of Capital TA
= Total aset total modal yang diinvestasikan Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat sebagai berikut:
a. Net Operating Profit After Taxes NOPAT Net Operating Profit After Taxes atau laba operasi bersih setelah pajak
merupakan sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki utang dan tidak memiliki aset finansial. NOPAT data
dihitung dengan menggunakan rumus Sartono, 2001:100 NOPAT = EBIT 1-Tarif Pajak
Earning Before Interest and Taxes EBIT merupakan laba perusahaan sebelum pajak dikurangi dengan beban bunga.
b. Weighted Average Cost of Capital WACC Weighted Average Cost of Capital WACC atau biaya modal rata-rata
tertimbang adalah biaya ekuitas dalam hal ini dapat menggunakan ROE dan biaya hutang masing-masing dikalikan presentasi ekuitas dan hutang dalam
EVA = NOPAT – WACC x TA
Universitas Sumatera Utara
struktur modal perusahaan. Adapaun rumus untuk menghitung WACC adalah Prawiranegoro Purwanti, 2008 : 35:
Keterangan: Debt merupakan kewajiban jangka panjang perusahaan
Equity merupakan jumlah ekuitas perusahaan Cost of Debt merupakan tarif yang dibayar perusahaan untuk
memperoleh tambahan hutang baru jangka panjang di pasar sekarang, mengingat adanya biaya hutang bunga dibayar sebelum perusahaan
memperhitungkan pajak penghasilan. Cost of debt ini dapat dihitung dengan cara:
Return on Equity ROE dapat dihitung dengan cara:
c. Modal yang diinvestasikan Menurut Young
O’byrne 2001:39 modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek,
passive tidak menanggung bunga seperti utang, upah yang akan jatuh tempo, dan pajak yang akan jatuh tempo. Modal yang diinvestasikan sama dengan
jumlah ekuitas pemegang saham, dan kewajiban jangka panjang. Modal Yang Diinvestasikan = Kewajiban Jangka Panjang + Ekuitas Pemegang
Saham
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan apabila memiliki nilai EVA yang positif, maka dapat dikatakan bahwa manajemen dalam perusahaan telah mampu menciptakan nilai
tambah bagi perusahaannya, sebaliknya apabila EVA negatif, dinamakan distructing.
3.4.3. Aspek Efektivitas