Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam kegiatan produksi dan memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan bahan-bahan lainnya.
Oleh karena itu bahan baku yang digunakan adalah Tandan Buah Segar TBS yang harus memenuhi standar mutu yang telah ditentukan oleh PTPN-III PKS
Rambutan. 2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku yang membentuk produk akhir dan diharapkan
dapat meningkatkan mutu produk. Dalam hal ini tidak ada bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi pada PTPN III PKS Rambutan.
3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar
penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut, dan bahan penolong ini
tidak terdapat pada produk akhir. Adapun bahan penolong yang digunakan pada PTPN III PKS Rambutan
adalah air delusi yang berguna untuk mengurangi kekentalan minyak untuk mempermudah proses selanjutnya dan kaolin CaCO3 yang berguna untuk
memisahkan inti dengan cangkang pada wet proses di claybath.
2.6.1.3. Uraian Proses Produksi
Ada beberapa tahapan uraian produksi pada PTPN-III PKS rambutan, Adapun tahapan uraian proses produksi tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-06A; Edisi: 2; Rev: 0; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Halaman : 1 dari 1
1. Stasiun Penerimaan TBS Tandan Buah Segar a. Jembatan Timbang Weighting Bridge
Truk pengangkut TBS yang tiba di pabrik ditimbang terlebih dahulu di timbang di Jembatan Timbang untuk memperoleh berat sewaktu berisi bruto dan
sesudah dibongkar tarra . Selisih antara bruto dengan tarra adalah netto, yaitu jumlah TBS yang diterima di PKS.
b. Sortasi TBS dan Pemeriksaan Kualitas Sebelum TBS diterima dan diolah pabrik, kualitas buah harus diperiksa
tingkat kematangannya. Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah di stasiun penerimaan TBS. Sortasi dilakukan di lantai
peron loading ramp,sebagai alat untuk menilai mutu panen yang dilaksanakan terhadap setiap kebun dengan sistem sampling satu truk mewakili setiap afdeling,
sedangkan untuk pihak TBS di sortir seluruhnya. 2. Stasiun Loading Ramp
Loading ramp berfungsi untuk menampung TBS dari sortasi sebelum diproses, mempermudah pemasukan TBS ke lori dan mengurangi kadar kotoran.
Loading ramp terbuka dan tertutup dengan sistem hidrolik menggunakan elektromotor yang berfungsi untuk membagi ke dalam lori tempat buah.
Kemudian lori buah tersebut ditarik menggunakan tali profelin dengan menggunakan capstand, setelah itu lori didorog masuk ke dalam rebusan
menggunakan jhondera.
Universitas Sumatera Utara
3. Stasiun Rebusan Sterilizer Lori buah dimasukkan ke dalam stasiun perebusan untuk direbus dengan
tujuan : 1. Mengurangi peningkatan ALB Asam Lemak Bebas
2. Mematikan enzim penghidrolisa minyak 3. Melunakkan daging buah
4. Membekukan zat membran lilin dalam buah untuk menaikkan pemurnian minyak
5. Memaksimalkam kekoplakan pada nutmemudahkan inti lepas dari cangkang
6. Memudahkan pelepasan brondolan dari tandan pada threser 7. Mensuplai ketersediaan buah terebus
4. Stasiun Theressing Proses
pada stasiun
ini adalah
berondolan dipisahkan
dari janjangantandannya.
Stasiun ini terdiri dari : a. Alat pengangkut lori Hoisting Crane
Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memindahkan lori yang berisi TBS yang telah direbus ke Bunch Auto Feeder dan menurunkan lori pada
rel semula.
Universitas Sumatera Utara
b. Bunch Auto Feeder Bunch Auto Feeder ini berfungsi sebagai pengumpan threser yang
mendorongmenghantarkan buah dari hopper masuk ke stripper drum agar proses pemipilan berjalan sempurna..
c. Mesin Theressing Alat ini berfungsi untuk memisahkan buah berondolan dari janjangan
dengan sistem drum berputar sehingga buah akan terangkat dan terbanting. 4-6 cm. Kapasitas olah threser 30 tonjam dan kecepatan putar 23 rpm.
Selanjutnya berondolan akan terlepas dan masuk ke kisi-kisi drum yang lebarnya
d. Below Conveyor Thressing Alat ini berfungsi untuk mendorong berondolan yang keluar dari threser ke
Under Transfer Fruit Conveyor e. Under Transfer Fruit Conveyor
Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan yang ke luar dari Below Conveyor Thressing menuju ke Fruit Elevator.
f. Fruit Elevator Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan dari Under Transfer
Fruit Conveyor menuju ke Fruit Top Transfer Conveyor g. Fruit Top Transfer Conveyor
Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan dari Fruit Elevator menuju Fruit Distributing Conveyor.
Universitas Sumatera Utara
h. Empty Bunch Conveyor Alat ini berfungsi untuk menghantarkan janjangan kosong dari threser
menuju Elevator Empty Bunch Crusher dan Elevator Empty Bunch Shredder.
f. Empty Bunch Shredder Melalui Elevator Empty Bunch Crusher janjangan masuk ke Empty Bunch
Crusher untuk pengepressan janjangan dan persiapan feeding ke Empty Bunch Shredder.
g. Mini Threser. K kemudian janjangan jatuh menuju Mini Threser untuk memipil buah yang
masih tersisa. h. Under Transfer Fruit Conveyor
Berondolan akan masuk ke Under Transfer Fruit Conveyor untuk diproses kembali dan janjangan yang masih terdapat berondolan USB dan USF
akan kembali masuk ke Empty Bunch Conveyor untuk diproses kembali. Janjangan yang sudah bersih dari berondolan akan masuk ke Elevator
Empty Bunch Shredder, lalu masuk ke Distribution Shredder Conveyor untuk dibawa ke Shredder agar dicacah. Hasil cacahan masuk ke Inclined
Empty Bunch Conveyor I, II dan Horizontal Hopper Conveyor untuk dibawa ke Hopper.
i. Composting Process Hasil cacahan di hopper kemudian dibawa ke Composting Process dengan
truk untuk diolah menjadi pupuk.
Universitas Sumatera Utara
5. Stasiun Pressing Pengempaan Proses pemisahan daging buah dengan biji nut dan proses pengambilan
minyak kasar dari daging buah terjadi pada stasiun ini. Adapun proses pada stasiun ini adalah :
a. Fruit Distributing Conveyor Menghantarkan berondolan dari Fruit Top Transfer Conveyor sekaligus
membagi berondolan ke dalam digester yang dioperasikan. b. Recycling Conveyor
Mengembalikan berondolan yang tidak tertampung oleh digester didorong ke Under Transfer Fruit Conveyor.
c. Digester Pengaduk Alat ini berfungsi untuk :.
- Melepaskan biji dari daging buah yang membungkus.
- Melumat daging buah.
- Meremas struktur jaringan dan pembukaan sel dimana minyak
terkandung di dalamnya. Digester minimal berisi ¾ dari kapasitas nya dan waktu yang
dibutuhkan untuk pelumatan 15-20 menit, temperatur digester harus tetap dijaga antara 90-950;
d. Pengempaan Screw Press Screw Press berfungsi untuk memeras daging buah dari digester sehingga
didapat hasil minyak kasar dan serabut fiber. Alat ini biasanya berkapasitas 10 ton TBS jam, dengan tekanan hidrolik cone maksimum
Universitas Sumatera Utara
50 kgcm2. Konstruksi berupa uliran ganda yang berputar berlawanan arah dengan tekanan tertentu serta di bantu dengan aliran air panas air delusi.
6. Stasiun Clarification Pemurnian Minyak Minyak kasar crude oil hasil proses pemerasan di stasiun pressing diproses
dengan berbagai macam perlakuan sehingga diharapkan minyak CPO terpisah dari air dan NOS Non Oil Solid pada`stasiun klarifikasi.
7. Stasiun Kernel Kernel Plant Stasiun ini berfungsi untuk memproses Campuran ampas fibre dan biji nut
yang ke luar dari Screw Press diproses untuk menghasilkan : a.
Cangkang shell dan fibre sebagai bahan bakar boiler b.
Inti sawit kernel sebagai hasil produksi yang siap di pasarkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang